Bagaimana Cara Storytelling Yang Baik
1. Tema
Pokok pikiran atau gagasan ide dari suatu cerita tersebut. Tema haruslah menonjol atau menarik karena berawal dari tema rangkaian cerita akan terbuat.
2. Alur atau Konflik
Rangkaian atau jalannya cerita dari awal hingga akhir. Bisa dengan alur maju disebut dengan progresif, lalu alur mundur dikenal dengan flashback, serta alur gabungan ialah alur yang menyatukan maju dan mundur. Kemudian konflik adalah hal yang unik dalam cerita, yaitu dengan mengaduk emosi pendengar atau penonton. Adanya konflik membuat cerita semakin menarik dan tidak membosankan.
3. Simpati
Terbentuk oleh penonton sendiri karena olahan dari emosi yang didapatkan dari konflik cerita.
4. Solusi
Nilai atau hikmah dari suatu cerita yang membuat ketertarikan pendengar yang mana setelah konflik terjadi dan mencapai klimaks, terbitlah suatu solusi yang mencerahkan pikiran dan emosi pendengar. Solusi adalah unsur penting story telling karena dapat menjawab atau mewakilkan tanda tanya dari penonton agar tidak dinilai cerita yang menggantung.
5. Efek Pembalikan atau Efek Kejut
Efek pembalikan cerita adalah efek yang membuat penonton tidak menduga akhir dari suatu cerita. Misalnya, film “Tilik” yang sempat viral baru-baru ini yang memberikan efek kejut bagi penonton pada akhir film tersebut. Namun, dalam pemberian efek kejut haruslah diperhatikan, jangan sampai mengacaukan cerita dan menjadi bias.