Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Pentingnya "Self Education" di Tengah Pandemi yang Belum Juga Selesai

5 Maret 2021   17:59 Diperbarui: 6 Maret 2021   19:08 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Tak terasa, virus Corona yang tidak pernah kita harapkan kelahirannya baru saja merayakan hari ulang tahunnya di negeri ini. Beberapa hari lalu, masih di awal bulan Maret, ia tiup lilin di umur satu tahun.

Ah, bukan berarti tak ingin mendoakan kebaikan untuknya, tapi doa agar ia segera pergi sebelum ulang tahunnya yang ke-dua kiranya adalah harapan paling baik. Bukan kita tak suka padamu, Corona. Akan Tetapi, tersebab cinta kita yang terlalu besar, jadi kurelakan kamu pergi, hihi.

Pandemi belum kunjung memberikan titik terang kapan ia akan segera pergi. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan agar kita mulai belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 yang kabarnya juga telah bermutasi menjadi beberapa varian baru.

Mengetahui kenyataan yang ada, penting bagi kita untuk tidak takut, cemas, apalagi panik. Di sinilah Edukasi Diri perlu untuk dihadirkan dan dibiasakan.

Edukasi Diri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Self Education memberikan solusi apik agar dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun kita dapat bersikap tenang dan tetap waspada.

Lalu, Apasih sebenarnya Edukasi Diri itu?

Sederhananya, Edukasi Diri dapat kita maknai dengan 'belajar mandiri' yang mana segala sesuatu ada pada kendali diri kita. Kita menjadi subjek sekaligus objek dalam memberikan asupan terbaik untuk lahir dan batin kita.

Di tengah pandemi yang masih suka bersahabat dengan kita ini, maka kita perlu melakukan hal-hal yang dapat mengedukasi diri kita agar terhindar dari kecemasan berlebih. Apa sajakah itu?

Pertama, Selektif Terhadap Berita-Berita yang Tersebar di Media Online

Menjadi warganet yang selektif dalam memilih dan memilah berita, akan menjadikan diri tidak mudah termakan hoax.

Semakin mudah dan cepatnya sebuah berita dibuat dan disebar, kemungkinan munculnya berita-berita hoax semakin besar. Bahkan tak sedikit pula dari kita yang entah sadar atau tidak sadar turut andil dalam menyebarkannya.

Jadilah warganet yang cerdas dengan selalu menyaring setiap berita yang lalu lalang di gawai kita. Tidak dengan langsung melahap mentah-mentah berita yang bahkan secara tidak sadar membuat diri kita khawatir dan panik. 

Seperti berita tentang kondisi virus corona terkini dan segala apapun yang terkait dengannya, dapatkan dari sumber yang benar-benar dapat dipercaya. Janganlah sampai membiarkan diri kita kalut hanya gara-gara membaca berita yang isinya berasal dari oknum tidak bertanggung jawab.

Kedua, Banyak Mencari Pengetahuan dari Sumber Terpercaya 

Ilustrasi dari Ludenara.org
Ilustrasi dari Ludenara.org
Sekilas nomor dua ini seperti mirip dengan yang pertam. Ya, berbeda tapi masih saling berkaitan. Di sini kita dianjurkan untuk berusaha aktif mengisi hari-hari dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat dalam rangka untuk mengedukasi diri.

Di dunia maya memang banyak tersebar berita hoax, tapi pengetahuan-pengetahuan baru yang sumbernya dapat dipercaya juga tak kalah banyak.

Maka dari itu, perlu bagi kita untuk memberikan edukasi diri secara mandiri agar pengetahuan-pengetahuan terkait hal-hal yang sifatnya penting dan faktual dapat kita peroleh.

Mengikuti webinar-webinar dan banyak membaca situs-situs kesehatan terpercaya akan memberikan kita insight yang kemudian secara tidak sadar akan meminimalisir kita dari berpikir dan menyimpulkan sesuatu yang tidak berdasar.

Ketiga, Peduli Terhadap Kesehatan Diri

Pandemi Covid-19 ini mau tidak mau mengharuskan kita untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi.

Dengan kita sadar dan patuh terhadap 5 protokol kesehatan di atas, itu artinya kita sudah mulai peduli dengan edukasi terhadap diri.

Selain melakukan protokol kesehatan 5M di atas, kita juga harus sadar untuk selalu menjaga imunitas tubuh. Imunitas tubuh seseorang berbeda-beda, jadi asupan kebutuhan makan, minum, dan gizi setiap orang pun tak bisa disamakan.

Maka dari itu, kenali kondisi diri sendiri dengan selalu memberikan hak tubuh kita secara ideal seperti makan, minum, dan istirahat yang cukup.

Terkait dengan vaksin virus Corona yang sudah mulai didistribusikan, bersikaplah tenang dan tunggulah giliran untuk mendapatkan suntikannya.

Bagi yang masih ragu, coba mulai hilangkan keraguan itu dan yakinlah bahwa pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik untuk rakyatnya, karena sejatinya hal tersebut untuk kebaikan diri kita dan juga orang-orang di sekitar kita.

ilustrasi dari womantalk.com
ilustrasi dari womantalk.com

Keempat, Mengatur Waktu dengan Baik (Produktif)

Menjadi produktif adalah solusi terbaik agar kita tak bosan dan suntuk dengan keadaan. Pandemi yang memaksa kita mengurangi aktifitas di luar dan lebih banyak di rumah saja mungkin menyebabkan diri kita jenuh.

Mengatur waktu dengan baik adalah salah satu agar kita tetap produktif di masa pandemi. Jika perlu buatlah to do list atau daftar kegiatan, agar jika suatu waktu kita tiba-tiba oleng maka kita akan sadar bahwa ada waktu yang terbuang dan kegiatan yang terlewati.

Seperti apa saja sih kegiatan-kegiatan yang dapat membuat kita produktif selain bekerja atau bersekolah?

Kita dapat juga melakukan olahraga rutin, melakukan hobi atau mencoba hobi baru, menggali potensi diri, tidak melupakan ibadah, membantu orangtua, dan lain sebagainya.

Kelima, Meyakini Bahwa Pandemi Pasti Akan Segera Berlalu

Untuk mengurangi kecemasan dengan adanya pandemi yang sudah cukup lama, dapat kita yakinkan pada diri bahwa pandemi ini pasti akan segera berakhir. 

"Percaya pada sesuatu hal akan membuat kita mempunyai harapan-harapan ke depannya."

Sebagai makhluk bertuhan, sudah seyogianya bagi kita untuk percaya bahwa dalam setiap ujian akan ada hadiah yang indah dari Tuhan sebagai balasan dari prasangka baik dan kesabaran kita.

Maka dari itu, perlu untuk kita mengambil hikmah dari setiap apa yang terjadi dalam kehidupan kita, termasuk dengan adanya virus Corona ini.

Beberapa contoh cara mengedukasi diri di atas sangat penting untuk kita lakukan. Dengan begitu, kesehatan diri dan mental kita akan lebih terjaga. Selain itu, kita dapat mengetahui dan lebih terarah dalam bagaimana cara mencegah dan menangani segala sesuatu di setiap keadaan.

Keep Healthy and Safety :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun