"Self esteem yang positif akan sangat berpengaruh pada kesuksesan belajar siswa."
Untuk bisa meraih prestasi belajar yang memuaskan tak hanya faktor kecerdasan yang menentukan. Usaha dan juga motivasi belajar yang ada pada diri siswa akan sangat berpengaruh terdapat kesuksesan belajarnya.
Dalam hal ini, self esteem berperan sangat penting dalam proses belajar siswa. Pengajar atau guru yang kompeten, ia akan mampu merangsang siswa untuk menumbuhkan self esteem positif sehingga siswa dapat belajar dengan motivasi tinggi yang kemudian berdampak pula pada prestasi belajarnya.
Sebenarnya apa sih Self Esteem itu?
Secara sederhana, self esteem dapat kita maknai dengan "keberhargaan diri". Sedangkan menurut Orth dan Robins (2014) self esteem adalah penilaian seseorang terhadap diri sendiri baik positif maupun negatif.
Dalam Jurnal Education yang diterbitkan pada April 2018, disimpulkan bahwa self esteem adalah "(1) penilaian seseorang secara umum terhadap dirinya sendiri, baik berupa penilaian negatif maupun penilaian positif yang akhirnya menghasilkan perasaan keberhargaan atau kebergunaan diri dalam menjalani kehidupan. (2) kemampuan untuk memahami apa yang dapat dilakukan dan apa yang telah dilakukan, (3) penetapan tujuan dan arah hidup sendiri, (4) kemampuan untuk percaya pada kemampuan sendiri, dan tidak merasa iri terhadap prestasi orang lain."
Berdasarkan pengertian di atas dapat kita pahami bahwa self esteem pada siswa adalah penilaian siswa terhadap dirinya dalam hal memahami kemampuan diri baik itu positif maupun negatif. Apakah siswa tersebut merasa dirinya berharga, mampu, berani berpendapat, berani mencoba, tidak takut salah, itu semua dipengaruhi oleh self esteem yang ada pada dirinya.
Self esteem mempengaruhi banyak hal, seperti motivasi belajar, menerima tantangan, pikiran yang fokus, interaksi dengan guru, interaksi dengan sesama teman, bahkan interaksi dengan orang lain diluar kelas.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mary H Guidon, Penulis buku "AÂ Counseling Primer" bahwa karakteristik siswa yang memiliki self esteem tinggi mereka memiliki rasa percaya diri, ramah, bahagia, optimis, motivasi tinggi, berani berkompetisi, toleransi, aktif, tidak insecure, tegas, peduli, bertanggung jawab, dll.
Sedangkan siswa yang dengan self esteem rendah, mereka cenderung malu, insecure, tidak bahagia, rendah motivasi, tidak percaya diri, tidak mau mengambil tantangan, rendah diri, depresi, dll.
Siswa dengan self esteem tinggi akan merasa dirinya berharga dan mampu menghadapi seluruh proses belajarnya dengan optimis dan kreatif. Sebaliknya, siswa dengan self esteem rendah akan merasa bahwa dirinya tidak bisa apa-apa, pesimis, tidak percaya diri, merasa tidak bisa diandalkan, sehingga ia seperti tidak menikmati proses belajarnya.
Rendahnya self esteem pada diri siswa tidak semata-mata disebabkan oleh dirinya sendiri. Faktor lingkungan dan orang-orang di sekitarnya sangat berperan dalam membangun self esteem pada dirinya.
Kita tak dapat menyangkal bahwa lingkungan dengan orang-orang yang positif, akan memberi dampak positif pada setiap individu. Begitu pula lingkungan dengan orang-orang yang negatif akan memberi dampak negatif pula pada individu.
Dalam hal ini, orangtua dan guru lah yang paling dekat dengan lingkungan siswa. Maka orangtua dan guru sudah selayaknya memberikan rangsangan positif untuk membantu siswa membangun self esteem positif pada dirinya.
Lalu, apa saja yang seyogianya dapat dilakukan oleh guru untuk membantu membangun self esteem positif pada diri siswa?
1. Mudah memberikan apresiasi atas besar dan kecilnya pencapaian siswa
Sesederhana apapun pencapaian siswa, ia layak untuk diapresiasi. Seperti dengan memberikan pujian ataupun memberikan hadiah.
2. Tidak membandingkan setiap pencapaian siswa dengan siswa yang lain
Setiap anak memiliki kemampuan dan pencapaiannya masing-masing, maka hendaknya guru tak mudah untuk selalu membanding-bandingkan kemampuan mereka. Karena hal ini justru rawan menjadikan siswa merasa tak dihargai.
3. Melatih siswa untuk membuat pernyataan positif pada dirinya
Meyakinkan pada siswa bahwa ia berharga dan mampu jika ia terus berusaha.
4. Tidak memberikan kritik pada siswa yang terkesan mempermalukan dan menjatuhkannya
Guru hendaknya memberikan kritik yang positif dan membangun, alih-alih mengatakan bahwa siswanya bodoh.
5. Sering memberi kesempatan siswa untuk mengambil keputusan atas sesuatu
Hal tersebut dapat dilakukan dengan diskusi, menyampaikan pendapat, presentasi, dll.
6. Memberikan siswa tanggung jawab
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan peran masing-masing siswa sebagai anggota kelas, anggota kelompok, membantu siswa yang kesulitan, memimpin doa bergantian, dll.
7. Menciptakan suasana kebersamaan dalam belajar dengan membentuk kelompok belajar
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesulitaan bergaul beberapa siswa. Dengan kelompok belajar, siswa akan berinteraksi antar sesamanya.
8. Mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya
Tak hanya akademis, guru hendaknya menggali dan mendukung kemampuan siswa dalam hal non-akademis. Karena, sejatinya, setiap siswa memiliki hal-hal menonjol yang terkadang terabaikan.
9. Meyakinkan pada siswa bahwa ia harus memperlakukan dirinya dengan baik dengan segala kelebihan dan kekurangannya
Dengan guru melakukan hal-hal tersebut, maka siswa akan merasa bahwa dirinya ada, mampu, dan dihargai. Sehingga terbangunnya self esteem positif pada diri siswa akan semakin meningkat.
Tentu saja dengan terbangunnya self esteem positif pada siswa, maka manfaat yang siswa dapatkan akan sangat luar biasa. Ia akan semakin kuat dan tak mudah putus asa dalam proses belajarnya yang semakin kompleks. Ia juga akan semakin kreatif, optimis, tahan banting, bijaksana, dan memiliki harapan yang besar untuk meraih kesuksesan di masa depannya.
Salam Pendidikan.
