Mohon tunggu...
fatimah
fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penanggulangan Banjir di Samarinda

24 Desember 2024   13:40 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Air Sungai Karang Mumus [KaltimFaktual]

Pintu Air Sungai Karang Mumus [KaltimFaktual]
Pintu Air Sungai Karang Mumus [KaltimFaktual]

 Dalam dokumen RPJMD Kota Samarinda 2021-2026, yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan tahunan, telah ditetapkan prioritas untuk penanggulangan masalah banjir. Pemerintah Kota Samarinda telah menyusun sebuah skenario dalam bentuk Masterplan Penanganan Bencana Banjir untuk periode 2016-2035, dimana program khusus lainnya meliputi pembangunan parapet yang merupakan dinding yang berfungsi sebagai pembatas atau pengahalang di kelurahan Air Hitam, Karang Asam, Sungai Keledang, Sungai Karang Mumus, Bendungan Lempake, dan Sungai Mahakam, yang direncanakan akan selesai dalam waktu 20 tahun sepanjang 46,5 km. Program lain dalam masterplan ini adalah normalisasi Bendungan Lempake dengan kapasitas sebesar 200.000 m3.

 Manajemen lingkungan yang efektif merupakan pilar utama dalam mengatasi dan mengurangi dampak banjir. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, seperti pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, serta pembangunan infrastruktur yang memadai, tentu dapat menciptakan lingkungan berkelanjutan untuk generasi masa depan. Bukan hanya pemerintah, masyarakat Samarinda harus turut mendukung dan bersinergi bersama dalam menjalankan upaya-upaya mitigasi ini. Melalui langkah kecil, se-sederhana memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya kita ikut berkontribusi terhadap permasalahan ini. Dukungan masyarakat terhadap kebijakan manajemen lingkungan berpengaruh besar terhadap keberhasilan upaya tersebut. Dengan langkah-langkah yang tepat, bukan hal yang mustahil nantinya kot yang tahan terhadap banjir dan lebih ramah lingkungan.

REFERENSI

Ginting, J. S., Irawan, B., Publik, A., Mulawarman, U., Publik, M. A., Mulawarman, U., Publik, M. A., & Mulawarman, U. (2022). Implementasi Kebijakan Antisipasi dan Penanganan Banjir Kota Samarinda. Jurnal Administrative Reform, 10(1), 13–25.

Pratiwi, & Ndraha, A. B. (2018). Strategi Pengendalian Banjir Di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal MSDM, 5(2), 141–156.

Rachman, F., Nurleli, N., & Rosdiana, Y. (2019). Analisis Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Terhadap Kinerja Lingkungan pada Rumah Sakit di Kota Bandung. Kajian Akuntansi, 21(2), 36–44. https://doi.org/10.29313/ka.v21i2.4498

https://ojs.umrah.ac.id/index.php/akuatiklestari/article/view/6397/2464

https://kaltimfaktual.co/lama-tak-kedengaran-proyek-pintu-air-skm-bangkit-lagi-dibangun-pada-2025/

https://www.prokal.co/kalimantan-timur/1775040998/proyek-myc-pengendalian-banjir-di-samarinda-66-persen-masih-terganjal-masalah-lahan

https://www.floodmanagement.info/publications/policy/ifm_env_aspects/Environmental_Aspects_of_IFM_En.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun