Akar Hortensia telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi berbagai penyakit, termasuk masalah ginjal, diabetes, hingga peradangan sendi. Meski begitu, bagian daun tanaman ini mengandung senyawa beracun yang berbahaya jika tertelan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai petunjuk.
Selain manfaat kesehatan, aroma bunga Hortensia sering digunakan sebagai bagian dari terapi relaksasi untuk menciptakan suasana yang menenangkan.
Metode Budidaya yang Praktis
Hortensia dapat dibudidayakan dengan berbagai cara, termasuk menggunakan metode stek batang atau kultur jaringan. Stek batang menjadi pilihan utama karena lebih sederhana dan cepat. Proses ini hanya membutuhkan batang tanaman sepanjang 12 cm untuk ditanam kembali.
Kultur jaringan juga banyak digunakan, terutama untuk produksi massal. Metode ini memungkinkan pengembangan Hortensia dalam jumlah besar dengan kualitas yang seragam, sehingga memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Bunga Hortensia adalah tanaman hias yang memadukan keindahan, keunikan, dan manfaat. Kemampuannya untuk berubah warna, makna simbolis yang mendalam, serta kemudahan dalam budidaya menjadikan bunga ini sangat diminati di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan perawatan yang tepat, Hortensia mampu mempercantik pekarangan rumah dan memberikan nilai estetika yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H