Mohon tunggu...
Fatimah Azzahrok
Fatimah Azzahrok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang

Mengasah kemampuan menulis, dan masih tahap belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandemi dan Dampak dalam Perubahan Sosial

17 Mei 2020   08:55 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:00 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melihat dalam fenomena pandemi saat dikeluarkannya kebijakan PSSB banyak dari masyarakat ada yang mendukung kebijakan dari pemerintah tetapi ada juga yang tidak mematuhi aturan tersebut, hal inilah merupakan konflik dari dinamika sosial dalam tatanan masyarakat. 

Ditengah ditegakkannya kebijakan PSBB oleh pemerintah banyak dari masyarakat yang tetap melakukan akitivitas seperti biasa, seperti kabar berita yang beredar bahwa adanya sekumpulan anak muda yang tetap merayakan kelulusannya dan nekat konvoi dijalanan. 

Himbauan yang didengungkan pemerintah untuk tetap dirumah demi menghindari suatu kerumunan demi mencegah dan menekan kasus covid-19 di Indonesia nyatanya masih diabaikan. 

Dilain sisi penampakan jalanan Jakarta yang mulai macet kembali, serta keadaan bandara dan terminal yang dipenuhi para pemudik padahal yang diketahui adanya himbauan untuk tidak mudik. 

Lalu yang terbaru adalah penutupan gerai makananan pertama di Indonesia, McDonald's Sarinah mendapat sorotan dari banyak pihak dan berbuntut panjang. 

Pasalnya acara serimonial penutupan restoran cepat saji ini juga merupakan penerapan dari PSBB. Kedatangan pengunjung yang ke lokasi pun jumlahnya tak terelakkan, dan hal inilah membuat pemerintah provinsi DKI memberikan sanksi denda kepada manajemen restoran. 

Dilihat dari fenomena yang terjadipun ini merupakan suatu konflik yang terjadi di masyarakat, bagaimana sikap masyarakat terhadap sebuah kebijakan yang diambil pemerintah, lalu bagaimana sebuah aturan yang dibuat dapat dilaksanakan tidaknya. 

Oleh karenanya kenyataan atas suatu perubahan memang tidak bisa dihindari. Sebuah pendekatan fungsiona struktural pun dianggap kurang mampu dalam meredam dari masalah perubahan sosial dan hal itu tidak dapat juga menghindari sebuah konflik. 

Sehingga keadaan ini mengakibatkan ketegangan sosial, berarti menunjukkan lemahnya integrasi dari sebuah kelompok tersebut. Suatu perubahan biasanya terbungkus dalam sebuah kekacuan dalam kehidupan soial namun perlu digaris bawahi tidak semua perubahan yang terjadi itu mengalami kekacauan yang besar. 

Tetapi ada di beberapa lingkup, apabila konflik yang terjadi menimbulkan suatu kerugian masyarakat akan menemukan cara untuk mengatasi sebuah konflik itu sendiri. Konflik juga tidak bisa di cegah begitu saja, ini mmerupakan bagian dari dinamika sosial yang yang ada. 

Adanya konflik menjadi penetu bagaimana masyarakat itu mengambil dalam sebuah langkah dalam kehidupan bermasyarakat dapat menjadi hal yang positif sebagai pembelajaran atau mendorong pada hal yang negatif. Lalu tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat untuk bersikap bijak dalam menghadapi perubahan tak terduga ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun