Mohon tunggu...
Fatimah azzahroh
Fatimah azzahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

lakukan apa yang bisa kamu lakukan hari ini, kasih yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahasa Ekspresif dan Tahap Perkembangannya bagi Anak Usia Dini

22 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:32 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama kelamaan tangisan itu akan membentuk gumaman kecil yang berbeda sesuai dengan ia memaknai sesuatu. Dengan adanya gumaman tersebut itu tandanya bayi sudah bisa di ajak bergurau ringan, dia sudah bisa tersenyum saat melihat wajah seseorang yang tersenyum kepadanya. 

Saat sudah memasuki 2-4 bulan anak sudah bisa mengeluarkan suara-suara kecil. Ia juga sudah bisa mengekspresikan rasa senang dan sedihnya lewat ocehan kecil. Pada saat bayi sudah berumur 7-12 bulan bayi sudah mulai bisa mengeluarkan kata pertamanya dan kata ringan untuk mengekspresikan sesuatu seperti, "aaaa.." "maaa..." gumamn yang tadinya tidak beraturan mulai membentuk suku kata sedikit demi sedikit.

Perkembangan Bahasa Ekspresif Pada Anak Usia 1-3 Tahun

Masa ini adalah masa yang dinanti-nanti, karena pada masa ini anak mulai belajar mengekspresikan sesuatu lewat ungkapan kata. Pada usia 1-2 tahun anak mulai belajar menyusun kata. Dia sudah bisa mengekspresikan sesuatu lewat ucapan dari beberapa kata. Kosa kata anak juga mulai bertambah dengan begitu pesat. Saat anak sudah mulai menginjak 2-3 tahun Ia sudah bisa menyusun kata lebih dari 2 kata, sepert "mama haus.." "adek bobo.." kalimat-kalimat sederhana lainnya yang mungkin tidak begitu jelas pelafalannya. Anak juga menjadi lebih ekspresif dari usia sebelumnya.

Perkembangan Bahasa Ekspresif Pada Anak Usia 3-5 Tahun

Pada masa ini anak sudah bisa menyusun kata menjadi kalimat yang lebih bermakna. Pada usia 3-4 tahun anak belajar mengekspresikan sesuatu lewat kalimat panjang. Anak juga sudah bisa mengekspresikan rasa senang maupun sedihnya lebih dari biasanya. Jika sebelumnya ia hanya bisa menangis dan mengeluh kesakitan, sekarang ia sudah bisa menceritakan apa penyebab dari kesakitan yang ia rasakan itu, meskipun penataan bahasanya masih kurang tepat. 

Hal ini tidak menjadi masalah dan terbilang wajar bagi anak yang masih dalam tahap perkembangan. Pada saat umur anak sudah mencapai 4-5 tahun kemampuan dia dalam berbahasa jauh lebih lancar dari sebelumnya. Tak heran jika kadang ia tidak berhenti berbicara dan jauh lebih cerewet. Penataan struktur bahasanya terbilang sudah seperti orang dewasa. Anak juga jadi lebih senang mengekspresikan sesuatu lewat cerita.

Bagaimana sih cara mengembangkan bahasa ekspresif pada anak? Salah satu cara mengembangkan bahasa ekspresif pada anak adalah dengan sering mengajaknya bercerita. Karena dalam konsep bercerita ini bisa menambah kosa kata anak. Jangan bosan-bosan mengajaknya bercerita dan biasakan menjadi pendengar yang baik, agar anak tau dimana tempat yang seharusnya pantas ia jadikan pelabuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun