Tamaram lampu membasuh jalanan kota
Berteman satu dua pengendara
Berbungkus banyak hal tak terkira
Berpacu dengan waktu lelah tak terhingga.
Jakarta berteriak menghardik
Klakson mendengking berisik
Seolah mulut dan jari tidak bermoral
Sungguh sesak.
Dalam banyak urusan siapa yang betul-betul bermoral
Merasa paling benar, paling pintar, dan besar
Hei, lagi-lagi terbelenggu
Kita dan mereka benar-benar bergelut dengan dunia yang ada
Saling mendahului tak ada yang ingin tertinggal
Mengejar asa dan mimpi, hidup untuk menghidupi
Sunggu kejam dunia yang diarungi
Sebenarnya apa yang kita dan mereka cari?
Untuk asa dan cinta di kota Jakarta yang demikian besarnya
Kita dan mereka bertahan demikian rupa
Menjemput mimpi yang dirakit demikian indahnya
Tertatih tidak terkatakan luar biasa letih
Langit kota bergelantungan asa
Untuk esok dan lusa Jakarta akan tetap menjadi kota mimpi bagi kita dan mereka
Saling sikut tidak peduli, terjatuh bangkit lagi
Hei lihatlah, hamparan harapan menghiasi kota Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H