Analisis Pendekatan Objektif Dalam Seni Pertunjukkan Teater Koma Yang berjudul "Wabah" Karya Budi Ros
Oleh : Fatimah Azzahra (181010700327)
Abstrak
Pertunjukkan Teater menjadi salah satu pertunjukkan seni yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari. Pertunjukkan teater adalah seni tampil verbal yang melibatkan aktor di panggung atau podium, dengan dukungan latar belakang dan properti panggung. Pertunjukkan teater juga merupakan salah satu karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog para tokohnya. Pertunjukkan Teater Koma yang berjudul "Wabah" karya Budi Ros dibangun dengan unsur intrinsik teater yang lengkap. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dengan penelitian yag bersifat deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini 1) mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat dalam pertunjukkan Teater Koma yang berjudul "Wabah". Hasil penelitian ini menunjukkan ada 8 unsur intrinsik yang terdapat dalam pertunjukkan teater Koma yang berjudul "Wabah".
Kata Kunci : Seni Pertunjukkan, Teater, Wabah
PENDAHULUAN
Teater merupakan salah satu pertunjukkan seni yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari. Istilah teater sering kali dianggap sama dengan drama. Padahal, pengertian antara kedua hal tersebut tidak dapat dikatakan sama.Â
Wijaya (2007:01) mengemukakan bahwa " teater barasal dari bahasa Yunani Theatron yang berarti panggung tempat penonton yaitu sebuah bangunan yang dibangun untuk menjadi tempat berlangsungnya sebuah peristiwa tontonan, yang kemudian dinamakan "teater". Selanjutnya, Wijaya (2007:01) mengatakan bahwa "drama juga berasal dari bahasa Yunani, yang berarti dialog dalam bentuk puisi prosa dengan keterangan laku.Â
Di dalam pertunjukkan drama, orang berlaku sesuai dengan peran yang terdapat di dalam cerita, untuk menyampaikan cerita atau maknanya. Teks tertulis yang berisi rancangan laku itu disebut lakon. Kemudian, lebih dikenal dengan nama "naskah".
Teater sendiri menurut arti yang sempit adalah drama, memuat kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas panggung Pertunjukkan dengan media percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian dan rias.Â
Pertunjukkan teater adalah seni tampil verbal yang melibatkan aktor di panggung atau podium, dengan dukungan latar belakang dan properti panggung. Pertunjukkan teater juga merupakan salah satu karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog para tokohnya ( Alex Sobur 2014:157).
Dalam penelitian ini, Pertunjukkan Teater Koma yang berjudul"Wabah" karya Budi Ros akan dijadikan objek kajian. Pertunjukkan teater koma yang berjudul"Wabah" karya Budi Ros akan akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan teori sastra yang memandang karya sastra sebagai dunia otonom.Â
Dalam teori pendekatan objektif ini terlihat dengan jelas hubungan antara konsep kebahasaan (linguistik) dengan pengkajian sastra itu sendiri, baik secara metaforis maupun elektis. Pendektan objektif memberikan perhatian penuh pada karya sastra sebagai struktur yang otonom. Oleh karena itu pendekatan objektif disebut juga sebagai pendektan struktural.
Proses penganalisis menggunakan pendekatan objektif difokuskan pada pemahaman terhadap bagian-bagian karya sastra dalam menyangga keseluruhan, dan sebaliknya bahwa keseluruhan karya itu sendiri dari bagian-bagian (Sayuti 2001:63). Maka dari itu untuk memahami makna dalam karya sastra harus dilakukan analisis berdasarkan strukturnya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data).Â
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang berkaitan dengan data yang tidak berupa angka tetapi berupa kualitas bentuk-bentuk variabel yang berwujud kata-kata tertulis tentang sifat individu, keadaan, gejala, dari kelompok tertentu yang diamati.Â
Metode kualitatif disebut juga metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat-filsafat postpositivisme. Metode ini juga disebut sebagain metode artistik, karena prosees penelitian lebih bersifat seni (Sugiyono, 2017:7).
Penulis menggunakan metode kualitatif karena data penelitian berupa bentuk-bentuk verbal bahasa yaitu berupa tuturan yang diucapkan oleh para aktor dalam pemetasan teater koma berjudul "Wabah" karya Budi Ros. Selain metode kualitatif juga digunakan metode deskriptif pada penelitian ini. Metode tersebut adalah suatu metode yang berupaya mengungkapkan sesuatu secara apa adanya Sudaryanto dalam Murti (2019: 28).Â
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, maksudnya penelitian mencatat dengan teliti dan cermat data yang berwujud kata-kata, kalimat, wacana dan sebagainya. Dari data yang bersifat deskriptif itu penulis melakukan analisis untuk membuat kesimpulan umum yang merupakan system atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambaran dari sesuatu yang di jadikan objek.
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian sebagaimana dijelaskan pada bagian pendahuluan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif  dan bersifat deskriptif  dengan teknik penarikan kesimpulan secara induktif yaitu berangkat berdasarkan konsepsi teori yang sudah ada menuju ke analisis data. Pada penelitian ini penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta.
HASIL PENELITIAN
Dalam pertunjukan Teater Koma yang berjudul "Wabah" karya Budi Ros yang diunggah dalam akun youtube Teater Koma pada 8 November 2020 dengan durasi 25.26 menit, pertunjukkan teater mampu memberikan pesan yang bisa di ambil dari sisi positifnya dari pertunjukan ini secara tersirat. Pertunjukan ini mengajak penontonya untuk berfikir dan merenung agar tidak sampai pada tahap terbawa atau mencontoh dari pertunjukan tersebut, disitulah gunanya proses berfikir dan perenungan pada saat menonton video atau pertunjukan teater itu, agar penonton tidak keluar dari kaidah-kaidah agama islam dan sosial.
Hasil dari analisis yang penulis lakukan pada pertunjukkan teater koma yang berjudul "Wabah" karya Budi Ros dengan menggunakan pendekatan objektif adalah sebagai berikut:
1.Judul
Judul merupakan kepala karangan. Judul dalam sebuah karya sastra merupakan kunci untuk melihat karya tersebut secara keseluruhan. Untuk itu maka penulis memilih seni pertunjukkan teater Koma yang berjudul "Wabah". Jika dilihat dari judulnya saja maka pertunjukkan teater ini menceritakan tentang peristiwa dimana terjadi penularan penyakit secara cepat dan menyerang masyarakat secara luas.
2.Tema
Tema merupakan pikiran pokok yang medasari sebuah karya. Pokok pikiran ini kemudian dikembangkan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang utuh dan menarik. Dalam pertunjukkan teater koma yang berjudul "Wabah" karya Budi Ros, pengarang mengangkat isu kesehatan dan sosial yang sedang terjadi saat ini yaitu wabah virus covid-19.
3.Alur/plot
Alur merupakan  rangkaian peristiwa dalam cerita yang membentuk suatu kesatuan cerita. Dalam teater tahapan alur dimulai dari tahapan permulaan, tahapan pertikaian, tahapan perumitan, tahapan puncak, tahapan peleraian da tahapan akhir.Â
Dalam pertunjukkan teater koma yang berjudul "Wabah" karya Budi Ros, pengarang menggunakan alur maju dimana tahap permulaan diawali dengan anak Romo Semar yaitu Petruk berkeinginan memanfaatkan situasi wabah virus covid-19 untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari bisnis yang akan mereka mulai. Hingga akhirnya semua anak Romo Semar patuh dan mengikuti perintah Romo Semar untuk pergi ke ladang.
4.Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat dalam teater tidak disampaikan secara langsung, melainkan disampaikan lewat dialog-dialog yang diucapkan oleh para pemeran. Dalam pertunjukkan teater koma yang berjudul "Wabah" karya Budi Ros, pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa jangan pernah kita berniat hati untuk memanfaatkan situasi yang sedang terjadi untuk kepentingan diri sendiri. Lebih baik kita memaksimalkan usaha agar mendapatkan hasil yang terbaik.
5.Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan peran yang terdapat dalam teater. Penokohan merupakan  keseluruhan ciri jiwa seorang tokoh dalam teater. Dalam pertunjukkan teater koma yang berjudul"Wabah" terdapat 4 tokoh yaitu, Romo Semar, Petruk, Gareng dan Bagong dengan penokohan yang berbeda.Â
Adapun penokohan dalam pertunjukkan teate koma yang berjudul "wabah" adalah sebagai berikut :
- Romo Semar : laki-laki tua yang berperan sebagai bapak, memiliki ciri fisik tubuh bongkok, kulit keriput, rambut beruban tapi memiliki sikap yang bijaksana.
- Gareng : laki-laki yang berperan sebagai anak pertama Romo Semar, dengan tubuh yang tinggi dan kurus serta memiliki sikap yang cerdik, suka memanfatkan situasi, Â serakah, pembangkang dan sulit diatur.
- Petruk : laki-laki yang berperan sebagai anak Romo Semar yang kedua yaitu adik dari Gareng, dengan tubuh pendek dan kurus serta memiliki sikap yang sama persis dengan gareng dimana tokoh Petruk memiliki sikap yang cerdik, suka memanfatkan situasi, Â serakah, pembangkang dan sulit diatur.
- Bagong : laki-laki yang berperan sebagai anak ketiga Romo Semar atau adik dari Gareng dan Petruk, Â dengan tubuh yang gendut dan memiliki sikap yang pemalas, suka tidur dan menghayal.
6.Latar
Latar merupakan suasana lingkungan tempat berlangsungnya peristiwa yang dapat dilihat. Dalam latar termasuk juga didalamnya waktu, tempat, iklim/suasana. Dalam pertunjukkan teater koma yang berjudul"Wabah" karya Budi Ros latar tergambarkan di sebuah rumah tua yang sederhana. Waktu yang digambarkan dalam pertunjukkan teater tersebut adalah pagi hari, hal ini terlihat jelas karena tokoh Romo Semar meminta kepada 3 anaknya (Gareng, Petruk dan Bagong) untuk segera pergi ke ladang bercocok tanam. Suasana yang digambarkan dalam teater dengan sederhana, diawal suanana yang digambarkan cukup tenang dan santai tapi dipertengahan terjadi ketengangan antara Romo Semar dan Anak-anaknya, sedangkan di akhir pertunjukkan suasana kembali seperti semula.
7.Konflik
Konflik adalah pertentangan yang terjadi dalam teater. Pertentang membentuk rangkaian peristiwa dalam cerita yang memiliki hubunga kausalitet. Dalam pertunjukkan teater koma yang berjudul "wabah" konflik terjadi antara Romo Semar dan ketiga anaknya yaitu Gareng, Petruk dan Bagong. Konflik itu terjadi karena ketiga anak Romo Semar ingin memanfaatkan situasi wabah virus covid-19 untuk berbisnis dan mengambil keuntungan yang banyak. Anak-anak Romo Semar juga mengharapkan bantuan yang sangat banyak karena wabah yang sedang terjadi. Karena keinganan anak-anaknya tersebut Romo Semar marah dan tidak menyetujui keinginan anak-anaknya. Akhirnya terjadilah konflik antara Romo Semar dan ketiga anaknya.
8.Teknik dialog
Teknik dialog dibagi menjadi dua, yaitu teknik monolog dan teknik percakapan. Dalam pertunjukkan teater komadengan judul"Wabah" karya Budi Ros teknik dialog yang digunakan adalah percakapan. Karena masing-masing pemeran terlibat dalam percakapan yang saling bersahutan.
9.Analisis Tata Pentas
Tata panggung adalah pengaturan panggung atau arena untuk bermain teater. Dalam pementasan teater ini dekorasi panggung sejenis pentas konvensional (prosenium) yang ditampilkan seperti dekorasi sebuah rumah , tata panggung di gunakan dalam pementasan drama ini cukup sederhana yang dapat memberikan gambaran bagi penonton bahwa pemeran tokoh tersebut bukanlah berasal darimasyarakat kaya raya.
10.Analisis Tata Musik
Tata musik adalah musik yang mendukung pementasan dalam pertunjukan teater baik yang bersifat instrumen maupun lagu, yang menghidupkan suasana di beberapa adengan dan babak dalam suatu pertunjukan. Dalam pementasan teater yang berjudul "wabah" ini tata musik yang ditampilkan sangat menyesuaikan sesuai dengan adegan tertentu dan dengan musik yang tidak terlalu mencolok, dengan adanya musik lebih memunculkan suasana yang menarik. Adapun tata suara dalam teater berjudul "wabah" ini sangat terdengar jelas dan tidak terdengar suara penonton ataupun suara lainnya.
11.Analisis Tata Lampu
Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam seni pertunjukan. Tata lampu yang digunakan dalam pertunjukkan  teater ini sangatlah baik. Tata lampu yang digunakan dari awal sampai akhir tidak ada perubahan, tata lampu yang digunakan di teater ini adalah dengan warna lampu yang cerah.Â
Dalam pertunjukan teater ini juga menerapkan 2 fungsi penataan cahaya, yaitu:
a.Cahaya sebagai penerang
Tujuannya sebagai penerangan suatu tempat atau ruangan dalam panggung agar tidak tekesan gelap
b.Cahaya sebagai penyinar
Tujuannya yang lebih kompleks yaitu menerangi bagian bagian tertentu, khususnya fokus pada pemain.
12.Analisis Tata Rias
Tata rias memiliki peran yang penting dalam pementasan teater , tata rias dibutuhkan untuk menggambarkan atau menentukan watak para tokoh. Tata rias pada pemain teater ini sudah sangat rapih dalam menentukan peran yang akan dijalani nya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pertunjukkan Teater Koma yang berjudul "Wabah" sangat mencerminkan kehidupan manusia dimasa pandemi covid-19, banyak manusia-manusia yang mengambil keuntungan ditengah kesulitan yang melanda segala sektor kehidupan. Manusia-manusia menjadi tidak penulis dengan sesama karena yang mereka pikirkan hanya diri mereka sendiri. Banyak diantara mereka yang dengan sengaja menjual barang-barang kebutuhan dengan harga yang tinggi agar mendapat keuntungan yang berlipat, banyak juga yang mengkorupsi uang bantuan untuk masyarakat sehingga masyarakat hanya bisa mengharapkan bantuan tanpa ada yang membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H