Berikut adalah beberapa perbandingan antara keduanya:
- Fokus: Teori Marxisme menekankan aspek ekonomi serta struktur sistem internasional, sedangkan konstruktivisme lebih memusatkan perhatian pada ide-ide, norma-norma, dan identitas.
- Sumber Konflik: Dalam pandangan teori Marxisme, konflik muncul sebagai akibat dari eksploitasi ekonomi dan perjuangan antar kelas; sementara itu, dalam konstruktivisme, konflik dianggap timbul dari perbedaan dalam ide-ide, norma-norma, dan identitas.
- Peran Negara: Menurut teori Marxisme, negara berfungsi sebagai alat untuk kelas kapitalis; sebaliknya, konstruktivisme melihat negara sebagai aktor yang dipengaruhi oleh ide-ide serta norma-norma sosial.
- Perubahan: Untuk teori Marxisme, perubahan dikhususkan sebagai dampak dari perjuangan antar kelas; namun bagi konstruktivisme, perubahan terjadi karena adanya evolusi dalam hal ideologi, norma-norma sosial atau identitas.
Marxisme dan Konstruktivisme memberikan wawasan penting dalam memahami rumitnya hubungan internasional. Marxisme menyediakan kerangka analitis yang kokoh untuk mengeksplorasi pengaruh ekonomi dan kelas sosial terhadap dinamika antarnegara, sedangkan Konstruktivisme menekankan peran konstruksi sosial serta identitas dalam membentuk cara pandang dan perilaku negara-negara.Â
Walaupun kedua teori ini menyuguhkan perspektif berharga, masing-masing juga memiliki kelemahan. Marxisme kadang-kadang terlalu menganggap deterministik dengan mengaitkan semua konflik internasional pada faktor ekonomi, sementara Konstruktivisme mungkin kesulitan menjelaskan elemen material yang memicu terjadinya konflik.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai hubungan internasional, perlu adanya integrasi antara kedua pendekatan tersebut. Penelitian di masa mendatang bisa difokuskan pada interaksi antara struktur ekonomi dan sosial serta dampaknya terhadap perilaku negara. Selain itu, studi juga dapat mengeksplorasi bagaimana norma-norma serta identitas global dikembangkan dan diubah oleh kekuatan politik serta ekonomi. Dengan menggabungkan sudut pandang dari Marxisme dan Konstruktivisme, kita akan mampu mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika hubungan internasional dalam konteks globalisasi saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H