Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannyaÂ
Â
Bahaya dari tiap sudut. Mendekat jugaÂ
Dalam ketakutan menanti ia menyebut satu namaÂ
Â
Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu ?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!
Puisi Sendiri dipopulerkan pada Februari 1943. Pemilihan kata yang dipakai sangat mengandung arti yang mendalam. Puisi ini menyoroti tentang rasa kegelisahan dalam hidupnya yang sepi.
Hidupnya tambah sepi, tambah hampaÂ
Malam apa lagiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!