Di sebuah desa tinggallah sepasang suami dan istri bersama anak perempuannya,sang anak bernama Sabrina, ibu Sabrina adalah seorang penjahit, sedangkan ayah Sabrina seorang petani. Kedua orangtua Sabrina adalah pelayan istana. Di mana istana tersebut ter letak di keramaian kota, seorang pelayan biasanya tinggal di istana namun kedua orangtua sabrina mereka tidak tinggal disana melainkan mereka tetap menempati rumah mereka sendiri. Alasan mereka tetap menpati rumah sendiri adalah ingin menjauhkan anak mereka dari kerajaan, karena Sabrina adalah keturunan raja, ibu Sabrina kandung adalah selir pertama dari sang raja, karena sang raja mempunyai dua istri, yang mana istri keduanya adalah ratu Dissabel, ratu Dissabel sebenarnya adalah ratu yang baik hati dan cantik, namun karena selama menikah dengan raja tidak bisa memiliki keturunan akhirnya ratu Dissabel mengadopsi seorang bayi laki-laki dari rakyat biasa, karena kejahatannya di ketahui oleh istri pertama yaitu ratu Maria,
karena ratu Dissabel tidak ingin semuanya terbongkar akhirnya ratu Dissabel memfitnah ratu Maria bahwasannya ratu Maria telah hamil dengan laki-laki petani istana yaitu Robert . Karena Robert diancam oleh ratu Dissabel akan diusir dari kerajaan kalau tidak mau mengakuinya maka Robert terpaksa harus berbohong kepada sang raja. Ketika sang raja mendengar Akuan Robert yang seperti itu sang raja akhirnya sangat marah besar kepada sang ratu Maria akhirnya keduanya dibusir dari kerajaan karena sang raja merasa dihianati, sang ratu Maria sangat sedih di kondisinya hamil tidak ada yang membela pengakuannya, akhirnya mereka meninggalkan kerajaan dan ratu Maria diajak oleh Robert untuk tinggal di rumah desanya.
Ketika di rumah desa tersebut Robert menceritakan semua kepada sang ratu bahwa dia diancam oleh ratu Dissabel untuk melakukan ini semua dan Robert berjanji pada ratu Maria akan bertanggungjawab atas yang dia lakukan kepada sang ratu bahwa dia akan mengurus anak dan kehidupan sang ratu, sang ratu melihat ketulusan dan kesetiaan Robert kepada istana, sang ratu pun tidak membiarkan istana dikuasai oleh rau Dissabel begitu saja,
sang ratu meminta Robert untuk menyamar sebagai rakyat biasa yang melamar pekerjaan di istana, Robert memanjangkan kumis dan jenggotnya supaya tidak dikenali oleh pihak kerajaan sang ratu Maria juga ikut menyamar sebagai pelayan dengan rambut yang pendek dengan kerpus dan memuaskan wajahnya, sudah 5 tahun ini mereka menyamar. Usia Sabrina 5 tahun dia tidak pernah sama sekali menginjak istana itu, setiap kali kerajaN membutuhkan jahitan pihak kerajaan akan datang kerumah mereka dan ratu Maria menyamar tidak ketahuan sampai saat ini.
Suatu hari kerajaan mengundang semua anak-anak pedesaan untuk menghadiri acara ulang tahun sang pangeran yang ke 7 tahun. Tidak boleh satupun yang tidak hadir di acara itu karena sang raja juga ingin mendata semua rakyatnya. Alasan tersebut adalah bahwa sang raja sangat rindu dengan ratu Maria dan ingin melihat perkembangan mereka cara itu dilakukan supaya ratu Dissabel tidak mengetahuinya.
Keesokan harinya tepat dihari ulang tahun pangeran Kevin sangat banyak para anak-anak kecil bersama orangtuanya datang kesana, dari depan pintu gerbang kerajaan Sabrina dengan ibunya berjalan dengan gaun pink yang sederhana nan lucu menghiasi kecantikan Sabrina, dan sang ibu tetap menutupi wajah aslinya dengan sedikit coretan di wajah. Ketika mereka masuk tidak ada satupun pihak kerajaan yang mengenali mereka berdua. Biodata mereka atas nama Sabrina dan ibu Marina untuk menutupi semuanya.
Para anak-anak disana bergandengan bersama kedua orangtua mereka sedangkan Sabrina hanya bersama ibunya karena melihat keberadaan itu sang raja menghampiri keduanya, permisi “dimanakah suamimu madam?” sang ratu menjawab “suamiku ada disini naun lagi tidak bersamaku” Sabrina mendengar kata-kata ibunya, dia langsung menyahutnya “ayah sudah disini kah ibu? Bukannya ayah kerja? “ Sang raja melirik sang ratu “apa benar suamimu pelayan disini?” Sang ratu hanya terdiam tidak menjawab,namun Sabrina yang menjawabnya “ayahku robint namaya raja” sang raja menjawab “baiklah akan ku panggilkan ayahmu untuk menemani kalian sebentar” Sabrina sangat senang sekali dia tidak lagi sendiri namun ada ayah yang menemaninya.
Ketika acara dimulai dengan pemotongan kue dan semua orang menikmati hidangan yang. Ketika itu Sabrina ingin mengambil segelas air minum untuk ibu dan ayahnya dia tidak sengaja menyenggol kue sang pangeran, Sabrina meminta maaf pada pangeran Kevin karena kebersihan hari sag pangeran pangeran dengan mudah memaafkan Sabrina dari sana Sabrina merasakan bahwa pangeran adalah laki-laki yang baik dan pertama dia temui berbeda dengan teman-temannya di desa.
Acara selsai semua rakyat meninggalkan kerajaan satu persatu mulai berhamburan. Ketika semua sudah tidak ada sang raja membawa buku data hadir di ruang tenangnya disana sag raja melihat nama rakyat satu persatu tidak satupun nama sang ratu Maria disana, sang raja berfikir apakah sang ratu tidak tinggal di wilayah kerajaan ini ataukah sang ratu sudah meninggal pasca melahirkan karena tidak ada biaya untuk menangani kelahirannya. Bertahun-tahun hanya itu yang ada dipikiran sang raja hingga saat ini.
Tahun berganti tahun sudah 12 tahun berlalu usia pangeran 19 tahun, sudah saatnya sang pangeran untuk mencari pasangan namun sampai saat ini sang pangeran belum mempunyai pujaan hati. Sang raja pun menyarankan kepada sang pangeran untuk memberi sedekah kepada masyarakat supaya siapa tahu di tengah perjalanan menemukan seorang gadis yang di dambakan.
Akhirnya sang raja menuruti saran dari sang ayah dia menuju desa untuk memberi sedekah dengan menaiki kuda putih yang kelihatan gagah, dengan didampingi prajurit setia sang pangeran. Semua rumah sudah di berikan sebuah sedekah oleh pangeran. Namun ada satu rumah yang belum kebagian sedekah sedangkan stok barang untuk sedekah sudah habis, pangeran pun mengambil sebuah makanan yang tersisa untuk bekal mereka di perjalanan. Pangeran mulai mengetuk pintu perlahan “permisi”, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu tersebut perlahan “iya siapa?” Sang gadis mulai membuka pintu dan melihat di hadapannya seorang laki-laki gagah dan tampan berdiri di depannya dengan sangat mempesona.
Langsung sang gadis memberi hormat dengan menundukkan badan “maaf pangeran silahkan masuk di gubuk kami, maaf saya tidak tau jika tadi pangeran yang mengetuk pintu”. Sang pangeran melihat gadis itu sangat mempesona meskipun pakaian dan rambut yang berserakan itulah gadis desa rambut terkena angin tidak di hiraukan. Ibu Sabrina pun datang. “Ada apakah gerangan pengeran kemari?” Sang pangeran menjawab “saya berniatannuntuk memberi sedekah kepada rakyat saya wahai Ibu, namun ketika kami arah jalan pulang ternyata masih ada satu rumah yang belum kami kunjungi oleh sebab itu saya datang dengan membawa gandum yang masih ada dan buah”buahan kami yang masih tersisa banyak, maaf hanya mampu memberikan ini untuk keluarga ibu” ibu Sabrina menjawab “ini semua sudah lebih dari cukup pangeran” sang pangeran langsung bergegas untuk pulang menuju istana meminta pamit kepada ibu Sabrina.
Di tengah perjalanan sang pangeran gundah akankah di usianya ini dia benar-benar akan di jodohkan oleh sang ayah dengan wanita kerajaan dari tetangga. Setelah sang pangeran melamun sempat terbersit wajah Sabrina melewati lamunannya, sang pangeran tercengang terbingung dan bertanya-tanya kepada gadis desa itu mengalihkan lamunanku.
Keesokan harinya sang raja dan sang ratu mendatangi kamar pangeran Kevin. “ Tok...tok… Kevin izinkan ayahanda dan Ibunda masuk” sang pangeran mempersilahkan mereka berdua untuk masuk ke kamar, “ada masalah apakah ayahanda dan Ibunda kemari?” Tanya sang langeran, sang raja menjawab “bagaimana? Apakah wanita dambaanmu sudah ada? “ Pangeran menjawab “entahlah ayah, ternyata tidak semudah itu mejmncari cinta sejati” sang pangeran bercerita banyak pada sang raja tentang gadis desa yang dimaksudkan kemaren , akhirnya sang raja ingin mengundang makan bersama di istana kerajaan dengan keluarga mereka.
Keesokan harinya prajurit kerajaan mengundang keluarga Sabrina untuk makan bersama, namun sang ibu Sabrina menolaknya dengan alasan bahwa mereka tidak pantas makan di istana kerajaan, karena bujukan dari Robert bahwa dengan makan di istana sang ratu Maria dapat mengetahui keadaan keluarga besar mereka di istana, akhirnya sang ratu Maria menyetujuinya.
Malam hari yang dinanti oleh istana kerajaan adalah makan bersama dengan keluarga wanita yang ingin mereka jadikan ratu di kerajaan berikutnya. Ratu Maria berdandan ala orang desa bersama Robert dan Sabrina, hanya saja mereka lebih sopan, sampailah di tempat keluarga Sabrina di sambut dengan baik oleh istana kerajaan, mereka di persilahkan duduk menempati kursi makan yang sudah di sediakan, tak lama kemudian sang ratu dan raja beserta pangeran Kevin mendatangi ruang makan. Setelah duduk dan mulai berbincang-bincang lama bunda Sabrina bertanya kepada sang raja “ada apakah raja mengundang kami kemari?”
Sang raja menjawab “tidak apa-apa kami meminta keluarga ini untuk makan bersama, saya hanya ingin menyampaikan bahwa anakku sang pangeran mungkin telah meletakkan pilihannya kepada anakmu wahai rakyatku”, “apa maksud raja, saya tidak paham”, “jadi saya ingin menikahkan putrinya dengan putraku” Sabrina sangat terkejut mendengarnya perasaannya tidak karuan, laki-laki yang dia puja-puja selama ini dengan mudahnya harapan itu sekarang akan terwujud, namun ibu Sabrina berfikir panjang “izinkan saya memutuskannya nanti di rumah wahai raja” sang raja mengiyakan permintaan itu.
Makan makam telah selsai keluarga Sabrina meninggalkan kerajaan, terlihat wajah Sabrina berbinar-binar nampak bahagia, tidak disangkanya seorang pangeran akan menjadi pendamping hidupnya. Ratu Maria melihat anak gadisnya sangat bahagia dia merasa kasihan dan merasa iba kepada anaknya. Tak lama sang ratu Maria menyetujui pernikahan keduanya, ketika sang raja memutuskam untuk prajurit wanita pergi ke rumah Sabrina untuk membantu bebenah tidak sengaja salah satu prajurit melihat ratu Maria di kamar sedang memangku baju yang dulu pernah ia kenakan waktu menjadi selir, terlihat di raut wajah sang ratu akan rasa rindunya kepada suasana kerajaan, prajurit tersebut dia langsung terheran dan mengamati muka ibu Sabrina,
sang prajurit tersebut sangat terkejut dan langsung menundukkan kepalanya “mohon ampung yangmulia ratu” ratu Maria terkejut melihat prajurit yang tiba-tiba masuk kamarnya dan menunduk “nyik Kemang !” Jawab sang ratu, “ratu ternyata selama ini menyamar menjadi wanita biasa dan akhirnya sekarang istana kerajaan sendiri yang meminta ratu untuk kembali ke istana, bagaimana kondisi ratu selama ini?” Sang ratu menjawabnya “aku baik-baik saja seperti yang kamu lihat” setelah mereka saling berbincang sang ratu meminta kepada nyik Kemang untuk tidak memberi tahukan kepada pihak kerajaan bahwa Taru Maria masih hidup bersama anaknya.
Setelah nyik Kemang kembali menghampiri Sabrina nyik Kemang langsung memeluk dan berkata “sang putri kerajaan kini engkau sudah dewasa fitnah yang kejam telah memisahkan kalian “ Sabrina tidak mengerti apa yang dikata nyik Kemang, kemudian dia bertanya “apa maksud nyik, aku belum menjadi istri pangeran jadi aku belum menjadi ratu” ratu Maria langsung menghampiri “bukan begitu maksud nyik Kemang anakku, nyik Kemang bangga denganmu kini kamulah yang akan jadi ratu di kerajaan desa kita”. Sabrina tersenyum dan merasa senang serta terharu mendengarnya .
Semua pun siap Sabrina dan keluarganya menaiki kereta kencana menuju istana, di sana banyak sekali para tamu undangan yang datang dari desa. Ketika Sabrina diminta untuk menaiki pelaminan sang ibu tiba-tiba menghilang, Sabrina mencari sang ibu akhirnya dia turun untuk mencari ibunya sang pangeran pun melihat itu tidak diam saja ikut membatu mencarinya, sampai raja pun ikut mencari dengan menurunkan semua prajurit kerajaan untuk mencari, disisi lain nyik Kemang di telah di ikat di samping tangga menuju arah aula kerajaan, lalu prajurit membuka ikatan tersebut, sang raja pun datang “apa yang terjadi ?
Dimana ibu Sabrina?” Nyik kemag menjawab “sang… ssssang… ra..atuu..u… telah kembali namun dia telah di culik (terbata-bata)” sang raja bertanya kembali “sang ratu siapa maksudmu ratu disini tidak kemana-mana” nyik Kemang menjawab “ratu Maria telah kembali, dia di culik “ sang raja langsung terkejut mendengar semua itu “apa maksudmu nyik, apakah kau berbohong” sang raja langsung memanggil sang prajurit untuk meminta mengambilkan kuda, sang raja langsung menaiki kuda tersebut untuk mencari sang ratu, tak lama nyik Kemang mengikuti dari belakang, di pertengahan jalan ada tanda gelang sang ratu yang sengaja dibuang dijalan berkececeran,
supaya kerajaan tahu jika ingin mencarinya. Sang raja dan nyik Kemang mengikuti ceceran gelang tersebut dan ternyata sampailah di gubuk kecil yang ada lorong bawah tanahnya, sang raja dan nyik Kemang berteriak memanggil-manggil sang ratu, sag ratu Maria mulai mendengarnya dan membalasnya dengan teriakan kecil karena mulutnya terbungkam kain. Sang raja mendobrak pintu. Kemudian melihat ratu Maria sang raja langsung memeluknya dan meneteskan air mata, sang ratu Dissabel sudah menceritakan semuanya pada sang raja tentang anak yang diangkatnya.
Setelah semua masalah selesai sang raja menangkap pelaku yang mencuri sang ratu Maria adalah laki-laki suruhan dari prajurit kerajaan yang ingin menggagalkan pernikahan sang pangeran dengan Putri mereka berniatan untuk mencuri ratu Dissabel namun keliru. Akhirnya sang pangeran menikahi sang putri Sabrina, mereka hidup bahagia di kerajaan baru mereka, sedangkan sang raja dengan kedua istrinya sudah kembali seperti sediakala , sedangkan Robert di naikkan pangkatnya sebagai pendamping istana, yang mana semua para nelayan yang mengatur adakah Robert, Robert juga menikah dengan seorang wanita cantik dari pelayan kerajaan. Semua telah menempuh hidup bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H