Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... -

semangat dalam semua hal

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Putri Sabrina yang Cantik

19 Desember 2016   21:59 Diperbarui: 19 Desember 2016   22:33 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Langsung sang gadis memberi hormat dengan menundukkan badan “maaf pangeran silahkan masuk di gubuk kami, maaf saya tidak tau jika tadi pangeran yang mengetuk pintu”. Sang pangeran melihat gadis itu sangat mempesona meskipun pakaian dan rambut yang berserakan itulah gadis desa rambut terkena angin tidak di hiraukan. Ibu Sabrina pun datang. “Ada apakah gerangan pengeran kemari?” Sang pangeran menjawab “saya berniatannuntuk memberi sedekah kepada rakyat saya wahai Ibu, namun ketika kami arah jalan pulang ternyata masih ada satu rumah yang belum kami kunjungi oleh sebab itu saya datang dengan membawa gandum yang masih ada dan buah”buahan kami yang masih tersisa banyak, maaf hanya mampu memberikan ini untuk keluarga ibu” ibu Sabrina menjawab “ini semua sudah lebih dari cukup pangeran” sang pangeran langsung bergegas untuk pulang menuju istana meminta pamit kepada ibu Sabrina.

Di tengah perjalanan sang pangeran gundah akankah di usianya ini dia benar-benar akan di jodohkan oleh sang ayah dengan wanita kerajaan dari tetangga. Setelah sang pangeran melamun sempat terbersit wajah Sabrina melewati lamunannya, sang pangeran tercengang terbingung dan bertanya-tanya kepada gadis desa itu mengalihkan lamunanku.

Keesokan harinya sang raja dan sang ratu mendatangi kamar pangeran Kevin. “ Tok...tok… Kevin izinkan ayahanda dan Ibunda masuk” sang pangeran mempersilahkan mereka berdua untuk masuk ke kamar, “ada masalah apakah ayahanda dan Ibunda kemari?” Tanya sang langeran, sang raja menjawab “bagaimana? Apakah wanita dambaanmu sudah ada? “ Pangeran menjawab “entahlah ayah, ternyata tidak semudah itu mejmncari cinta sejati” sang pangeran bercerita banyak pada sang raja tentang gadis desa yang dimaksudkan kemaren , akhirnya sang raja ingin mengundang makan bersama di istana kerajaan dengan keluarga mereka.

Keesokan harinya prajurit kerajaan mengundang keluarga Sabrina untuk makan bersama, namun sang ibu Sabrina menolaknya dengan alasan bahwa mereka tidak pantas makan di istana kerajaan, karena bujukan dari Robert bahwa dengan makan di istana sang ratu Maria dapat mengetahui keadaan keluarga besar mereka di istana, akhirnya sang ratu Maria menyetujuinya.

Malam hari yang dinanti oleh istana kerajaan adalah makan bersama dengan keluarga wanita yang ingin mereka jadikan ratu di kerajaan berikutnya. Ratu Maria berdandan ala orang desa bersama Robert dan Sabrina, hanya saja mereka lebih sopan, sampailah di tempat keluarga Sabrina di sambut dengan baik oleh istana kerajaan, mereka di persilahkan duduk menempati kursi makan yang sudah di sediakan, tak lama kemudian sang ratu dan raja beserta pangeran Kevin mendatangi ruang makan. Setelah duduk dan mulai berbincang-bincang lama bunda Sabrina bertanya kepada sang raja “ada apakah raja mengundang kami kemari?” 

Sang raja menjawab “tidak apa-apa kami meminta keluarga ini untuk makan bersama, saya hanya ingin menyampaikan bahwa anakku sang pangeran mungkin telah meletakkan pilihannya kepada anakmu wahai rakyatku”, “apa maksud raja, saya tidak paham”, “jadi saya ingin menikahkan putrinya dengan putraku” Sabrina sangat terkejut mendengarnya perasaannya tidak karuan, laki-laki yang dia puja-puja selama ini dengan mudahnya harapan itu sekarang akan terwujud, namun ibu Sabrina berfikir panjang “izinkan saya memutuskannya nanti di rumah wahai raja” sang raja mengiyakan permintaan itu.

Makan makam telah selsai keluarga Sabrina meninggalkan kerajaan, terlihat wajah Sabrina berbinar-binar nampak bahagia, tidak disangkanya seorang pangeran akan menjadi pendamping hidupnya. Ratu Maria melihat anak gadisnya sangat bahagia dia merasa kasihan dan merasa iba kepada anaknya. Tak lama sang ratu Maria menyetujui pernikahan keduanya, ketika sang raja memutuskam untuk prajurit wanita pergi ke rumah Sabrina untuk membantu bebenah tidak sengaja salah satu prajurit melihat ratu Maria di kamar sedang memangku baju yang dulu pernah ia kenakan waktu menjadi selir, terlihat di raut wajah sang ratu akan  rasa rindunya  kepada suasana kerajaan, prajurit tersebut dia langsung terheran dan mengamati muka ibu Sabrina, 

sang prajurit tersebut sangat terkejut dan langsung menundukkan kepalanya “mohon ampung yangmulia ratu” ratu Maria terkejut melihat prajurit yang tiba-tiba masuk kamarnya dan menunduk “nyik Kemang !” Jawab sang ratu, “ratu ternyata selama ini menyamar menjadi wanita biasa dan akhirnya sekarang istana kerajaan sendiri yang meminta ratu untuk kembali ke istana, bagaimana kondisi ratu selama ini?” Sang ratu menjawabnya “aku baik-baik saja seperti yang kamu lihat” setelah mereka saling berbincang sang ratu meminta kepada nyik Kemang untuk tidak memberi tahukan kepada pihak kerajaan bahwa Taru Maria masih hidup bersama anaknya.

Setelah nyik Kemang kembali menghampiri Sabrina nyik Kemang langsung memeluk dan berkata “sang putri kerajaan kini engkau sudah dewasa fitnah yang kejam telah memisahkan kalian “ Sabrina tidak mengerti apa yang dikata nyik Kemang, kemudian dia bertanya “apa maksud nyik, aku belum menjadi istri pangeran jadi aku belum menjadi ratu” ratu Maria langsung menghampiri “bukan begitu maksud nyik Kemang anakku, nyik Kemang bangga denganmu kini kamulah yang akan jadi ratu di kerajaan desa kita”. Sabrina tersenyum dan merasa senang serta terharu mendengarnya .

Semua pun siap Sabrina dan keluarganya menaiki kereta kencana menuju istana, di sana banyak sekali para tamu undangan yang datang dari desa. Ketika Sabrina diminta untuk menaiki pelaminan sang ibu tiba-tiba menghilang, Sabrina mencari sang ibu akhirnya dia turun untuk mencari ibunya sang pangeran pun melihat itu tidak diam saja ikut membatu mencarinya, sampai raja pun ikut mencari dengan menurunkan semua prajurit kerajaan untuk mencari, disisi lain nyik Kemang di telah di ikat di samping tangga menuju arah aula kerajaan, lalu prajurit membuka ikatan tersebut, sang raja pun datang “apa yang terjadi ? 

Dimana ibu Sabrina?” Nyik kemag menjawab “sang… ssssang… ra..atuu..u… telah kembali namun dia telah di culik (terbata-bata)” sang raja bertanya kembali “sang ratu siapa maksudmu ratu disini tidak kemana-mana” nyik Kemang menjawab “ratu Maria telah kembali, dia di culik “ sang raja langsung terkejut mendengar semua itu “apa maksudmu nyik, apakah kau berbohong” sang raja langsung memanggil sang prajurit untuk meminta mengambilkan kuda, sang raja langsung menaiki kuda tersebut untuk mencari sang ratu, tak lama nyik Kemang mengikuti dari belakang, di pertengahan jalan ada tanda gelang sang ratu yang sengaja dibuang dijalan berkececeran,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun