Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang engkau dustakan?
Kembali lagi bahwa kehidupan dunia ini adalah fase terendah. Sukacita yang kita rasakan di dunia hanyalah sukacita yang terendah. Sukacita menikah, sukacita melihat awan, sukacita melihat keindahan air terjun, dan lainnya. Tempat liburan yang ingin kita datangi, rumah impian, mobil yang ingin kita miliki, semuanya bare minimum sukacita.
Allah menggambarkan kehidupan ini seperti air yang Allah turunkan dari langit pada tanah yang tandus, dengannya tanah itu menumbuhkan benih menjadi tanaman (rumput, pohon, bunga, buah-buahan). Bumi menjadi hijau.
Di hari penghisaban, amal beberapa orang akan diterbangkan bagai debu yang diterbangkan angin. Maka, kita berlindung pada Allah semoga amal kita tidak diterbangkan seperti debu yang ditiup angin.
Allah mengendalikan semuanya.
Â
(Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu)Â
Â
Muqtadir : Allah mengontrol secara aktif.Â
Dalam kehidupan, Allah menurunkan air dari langit ke bumi. Jadi ada sesuatu yang terjadi di langit dan sesuatu yang terjadi di tanah. Setiap buah yang kita makan, setiap daging yang kita makan, setiap tumbuhan yang kita lihat, adalah hasil dari air yang turun dari langit.Â
Apa lagi yang turun dari langit? Rezeki dari Allah, petunjuk Allah, perintah Allah. Semua yang Allah berikan pada kita, berarti, punya tujuan (purposeful), datang dari langit. Seperti malaikat turun dari langit dengan misinya.Â