Di dalam hubungan internasional ada sebuah istilah yang dikenal  dengan perjanjian "ekstradisi".
Di sini saya akan menjelaskan sedikit tentang ekstradisi beserta beberapa contoh yang dapat kita temukan di dalam dunia "Hubungan Internasional".
Sebelum mengetahui apa itu perjanjian "ekstradisi" terlebih dahulu kita simak apa arti dari ekstradisi itu sendiri.
Ekstradisi merupakan proses dimana seorang tersangka yang ditahan negara lain yang kemudian diserahkan kepada negara asal tersangka untuk di sidang sesuai perjanjian yang bersangkutan.
Jadi, bisa dikatakan bahwa Perjanjian Ekstradisi dapat membuat sebuah negara bisa mengadili seorang kriminal yang kabur dan bersembunyi ke negara tetangga.
Tentunya dengan adanya perjanjian ini, ruang gerak seorang kriminal menjadi sangat terbatas karena tempatnya untuk kabur dan bersembunyi menjadi semakin sempit.
Perjanjian Ekstradisi merupakan perjanjian antar negara yang berbeda dalam hal penyerahan tersangka kasus kriminal.
Perjanjian Ekstradisi merupakan sebuah proses formal dimana seorang tersangka kriminal ditahan oleh pemerintahan sebuah negara dan diserahkan kepada negara lainnya untuk disidangkan atau diproses sesuai hukum yang berlaku di negara tersebut.
Baca juga: Terminologi HI: Deklarasi, Ekstradisi, Hubungan Bilateral dan Multilateral, Perwakilan Diplomatik
Salah satu contoh kasus perjanjian dari ekstradisi adalah seperti yang dilakukan oleh Indonesia dengan singapura, dimana kedua negara ini melakukan perjanjian tentang para koruptor yang seandainya melarikan diri ke salah satu negara tersebut maka akan dipenjarakan dan akan dikirim kembali ke negara asalnya untuk ditindaklanjuti lagi.
Selain itu juga, negara dengan julukan negara singa tersebut merupakan surga yang sangat dinikmati oleh para koruptor.
Bahkan lebih dari 18 orang koruptor yang berada di singapura menanamkan hasil korupsinya tersebut dan membangun kekayaan mereka melalui negara satu ini.
Lalu apakah perjanjian ini berjalan sesuai dengan harapan Indonesia?
Nyatanya tidak karena negara singapura sendiri malah lebih memilih untuk melindungi para koruptor tersebut untuk menyukseskan dan meningkatkan roda ekonomi mereka.
Mereka berasumsi bahwa para koruptor adalah salah satu aset berharaga mereka juga untuk menyukseskan perekonomian mereka tersebut.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa perjanjian ekstradisi ini sebaiknya tidak dilakukan jika para penegak hukum yang berada di Indonesia bisa menahan serta mengejar para koruptor agar tidak lari ke singapura.
Baca juga: Perombakan Perjanjian Ekstradisi ASEAN
Karena bisa kita lihat sendiri dari penjelasan yang telah saya paparkan tersebut.
Bahwasannya singapura sangat senang jika ada korupto yang berada di disingapura sendiri.
Sekilas tentang penjelasan serta contoh dari pada perjanjian ekstradisi.
---
Nama: Fatima Az-zahra Tusiek
Universitas Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H