Awal dari terciptanya Relasi yang erat antara Kerajaan Gowa dan Bima adalah pernikahan antara Sultan Abdul Kahir I (Sultan Bima I), dengan Daeng Sikontu yang merupakan adik ipar Sultan Alauddin. Selanjutnya, Sultan Nuruddin Ali Syah (Sultan Bima III), menikah dengan Daeng Tamemang (Putri Bangsawan Gowa). Kemudian pernikahan Sultan Jamaluddin Syah (Sultan Bima IV), dengan Fatimah Karaeng Tanata (Putri bangsawan Gowa).
Hubungan perkawinan ini tetap di lanjutkan oleh sultan-sultan pada periode berikutnya, hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak sekali kemiripan pakaian adat bahkan adat istiadat dari kedua daerah ini, karena pada dahulu kedua Kerajaan ini memiliki pertalian darah yang sangatlah kuat dari pernikahan-pernikahan para Sultan bima dengan Wanita dari Kerajaan Gowa Makassar.
Nah, Sekarang apakah pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak anda selama ini sudah terjawabkan?, Semoga dari artikel ini bisa sedikit terjawabkan ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H