Mohon tunggu...
fatil Fusillah
fatil Fusillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030026 UIN sunan Kalijaga

ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Baju Adat Suku Bugis dan Suku Bima Sangat Mirip? Mari Kita Ulas Bersama Apa Alasannya

24 Februari 2024   21:55 Diperbarui: 25 Februari 2024   01:31 2887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam Mappaccing Bugis (Google/Pinisi.co.id)

Malam peta Kapanca Bima (facebook/Dian bridal)
Malam peta Kapanca Bima (facebook/Dian bridal)

Serta terdapat 99 butir telur yang di bungkus membentuk bunga, yang melambangkan 99 nama Allah Swt atau Asmaul husna, karna mayorita masyarakat bima adalah umat muslim sehingga kebudayaanya sangat kental dengan ajaran agama.

Malam kalondo We'i (Facebook/Dinas kebudayaan dan Pariwisata Bima)
Malam kalondo We'i (Facebook/Dinas kebudayaan dan Pariwisata Bima)

Namun ada perbedaan dari kemiripan dua adat ini. yaitu di bima, malam peta kapanca akan bersamaan dengan rangkaian acara Malam kalondo we'i, yang di mana mempelai Wanita akan di iring melewati atau mengelilingi kampung dengan cara di gotong oleh keluarganya bak seperti ratu, biasanya rangkain ini lebih dulu di lakukan setelah ini baru peta kapanca.

Namun sekarang kita akan mengulik alasan mengapa baju adat dan beberapa budaya kedua suku ini memiliki kemiripan yang sangat mencolok.

Jika kita membahas mengenai kemiripan baju adat dan upacara ini maka kita akan membahas mengenai Sejarah kedua Kerajaan  yang berada di Bima dan Makassar, karna alasanya ada di sana. Pembahasan ini mungkin akan sedikit membosankan bagi sebagian orang. Namun, anda tidak akan mengetahui bosan atau tidaknya jika tidak mencoba membaca.

Logo Kesultanan Makassar dan Kesultanan Bima(Google/Tajuk24.c0m)
Logo Kesultanan Makassar dan Kesultanan Bima(Google/Tajuk24.c0m)

Dikutip dari ntbnews.com, secara garis besar hubungan kedua Kesultanan ini dimulai pada 13 September 1646, Sultan Bima Abil Khair Sirajuddin menikahi saudara Sultan  Hasanuddin yang bernama Karaeng Bonto Je'ne. Sejak itu, Bima dan Makassar diikat oleh persamaan politik, agama, dan darah.

Sultan  Hasanuddin (Google/CNN Indonesia)
Sultan  Hasanuddin (Google/CNN Indonesia)

Pada tahun 1660, tepatnya 8 juni 1660 saat perang berkecambuk antara Kerajaan Makassar dan Kerajaan Bima dengan Belanda di benteng somba opu, yang tempatnya berada di ibu kota Makassar kala itu, perang ini menandai babak kerja sama antara dua negara pra-kemerdekaan Indonesia melawan kolonisme Belanda.

Singkatnya, hubungan antara Kerajaan Bima dengan Belanda pada masa kepemimpinan Sultan Abdul khair memanas disebabkan pasal-pasal khusus untuk bima yang termuat dalam perjanjian Bongaya. Dalam perjanjian tersebut beberapa pasalnya menyatakan bahwa, makassar di larang untuk membantu Bima secara langsung maupun tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun