Mohon tunggu...
Fatikhah Hani
Fatikhah Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Nugas

Sedang mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Yang Gini-gini Cuma Marching People yang Tahu

17 November 2020   06:51 Diperbarui: 17 November 2020   06:52 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu Marching Band? Drumband? Untuk drumband saya yakin banyak orang yang sudah tahu. Terkhusus pembaca yang belum tahu perbedaan marching band dan drumband saya akan jelaskan sedikit.

Menurut artikel beberapa artikel yang saya baca, untuk drumband alat musik tiup lebih sedikit daripada perkusi dengan komposisi lagu yang cenderung ke arah mars. Juga tidak mementingkan kualitas musik dan baris. 

Kemudian untuk marching band alat yang digunakan lebih banyak alat tiup dengan perkusi formasi lengkap, juga pit instrumen yang lebih bervariasi. Section di Marching Band biasanya ada 3 yaitu brass section, percussion, dan color guard. Marching band ini mementingkan kualitas musik dibarengi dengan display.

Itu sedikit wawasan yang bisa saya sampaikan, sekarang mari beralih pada hal yang hanya marching people yang tau

  • Masuk marching band tanpa keahlian

Anak baru : "kak aku ga bisa main alat"

Marching people : "gapapa dek masuk aja dulu, nanti kita latian dari awal"

Inget ga nih marching people jaman-jamannya masih penasaran sama marching band? "Penasaran nih, gabung ga ya, tapi ga bisa ngapa-ngapain" dan akhirnya gabung juga, latihan dari awal banget sama temen-temen yang sama-sama belum bisa, ada yang sedikit bisa, bahkan ada yang udah master

  • Taunya latihan musik ternyata...

Mengakulah kalian marching people, pasti bayangan awal kalian masuk marching adalah langsung latihan musik pakai alat. Nyatanya, megang alat aja setelah 1-2 bulan drill.

Awal masuk marching dengan ekspetasi langsung main alat dengan bangganya terpatahkan dengan latihan baris berbaris bak paskibra Istana Merdeka. Hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, siap, hormat, horns up, dan segerombolan drill lainnya (tapi jelas konsepnya beda sama paskibra ya).

  • Latihan berat tapi bikin happy

Segala jenis latihan marching, mau sectional ataupun fullteam pemanasannya aja udah lari-lari, push-up, plank, dan lainnya masih ditambah pemanasan per-sectionnya. 

Belum main musik aja udah ngos-ngosan dulu, masuk latihan musik mulai baca-baca partiture, kena marah pelatih, apalagi kalo masih ditambah display rasanya habis latihan badan serasa dibanting berkali-kali.

Siapa yang udah pernah ketiduran waktu latihan? Pasti ada yang pernah, entah kebanyakan tugas, gara-gara jadi pemain merangkap pengurus,atau begadang. 

Gimana rasanya ketiduran waktu latihan? Apalagi kalo sampai jatuh, ketahuan pelatih dan temen temen, pasti jadi bahan bercandaan sepanjang masa

Tapi, masuk waktu istirahat senengnya keterlaluan sebanding banget sama beratnya latihan. Ada aja kelakuan marching people ada yang langsung lari ambil minum, langsung pura-pura meninggal di tempat, dan evaluasi kesalahan (masih sempet-sempetnya).

  • Mana ada anak marching ga buluk (kecuali emang glow up dari orok)

Dampak terbesar yang dirasakan marching people dari latihan berat nan melelahkan adalah buluk. Yup, mana ada orang latihan siang-malam sambil diterpa panas-hujan, baju basah hingga kering lagi di lapangan pula "tidak buluk". 

Yang paling glow-up aja pasti glow-up nya tetap turun tingkat walaupun sedikit. Bayangkan yang memang sudah buluk dari awalnya tambah bagaimana.

Jadi, marching people ini memang diwajibkan atas kesadaran diri sendiri untuk menjaga "kewajaran" wajah, tapi jika memang malas ya sudah mau gimana lagi.

  • Jarang pulang kalo ada event

Tidak bisa dipungkiri bahwa jika ada event entah lomba atau penampilan marching people ini latihan dengan serius. Apalagi lomba, persiapan materi musik aja pasti udah dari beberapa bulan sebelumnya belum ditambah display, jadi latihannya biasanya bakalan intensif, dari pagi sampe sore, bahkan ada juga yang sampai malam. 

Untuk pemantapan materi yang akan dilombakan ga jarang juga ada acara inap-menginap ga cuman sehari 2 hari aja bahkan bisa sampai 10 hari. Bayangkan, sampai rumah sendiri setelah acara inap-menginap orang tua bakalan bilang "Nak kamu habis operasi plastik? Kok tambah buluk gitu?"

  • Sekretariat serasa rumah

Siapa yang sering nginep di sekretariat atau sering nongkrong di sekretariat habis latihan malam sampai dini hari? Mengakulah kalian wahai penghuni sekretariat.

Tidak ada yang namanya sekretariat marching band yang tidak seperti rumah sendiri, tidur, makan, ga jarang juga menyempatkan diri mandi saat di sekretariat. Ini adalah dampak dari seringnya latihan dan banyaknya acara di marching band.

  • Tubuh tidak lebih penting dari alat

Percayalah wahai kalian pembaca, merawat alat bakalan lebih penting dari merawat tubuh. Alat ga boleh jatuh kayak stick percussion dan mallet, alat ga boleh tabrakan, dilarang menruh alat sembarangan tempat dan cara menaruhnya, habis latihan alat harus dibersihkan, dan setiap beberapa bulan sekali alat harus dicuci. 

Padahal nyuci alat ga segampang nyuci badan ya, contohnya aja nyuci alat tiup, sampe harus direbus, dikasih brasso, dikasih sabun, dan masih banyak rangkaian pencuciannya.

Yang paling mengenaskan adalah jika alat front ensamble terkena hujan, harus ambil bilah nya satu-satu dilap-lap, dihairdryer biar kering, habis itu baru dipasanglagi bilah-bilahnya.

Alat itu harus disayang, dirawat, dikasih banyak perhatian, intinya kayak merawat hewan peliharaan yang udah kayak anak sendiri.

  • Skandal cinlok sesama anggota

Hayo siapa yang pernah? Sekarang gimana kabarnya? Masih sama doi apa udah sama yang lain?

Kebersamaan yang terlalu sering di marching band pasti bikin lebih dekat sama anggota lain alias udah kayak keluarga sendiri. Dari kebersamaan itu, pasti ada aja yang tiba-tiba bikin skandal percintaan. 

Bayangin aja, benefitnya kalo dapet pacar sesama marching people dan satu unit, gampang dong buat pacarannya. Ga usah susah-susah cari waktu luang dan pacarannya bisa setiap hari, banyak yang dukung pula.  

  • Juara itu cuma bonus

Juara hanya bonus, latihan adalah proses yang paling penting. Hal yang paling saya syukuri saat bergabung dalam marching adalah saya bisa menghargai proses. 

Menurut saya semua pelatih pasti memberi wejangan seperti ini. Dan terbukti mujarab, latihan yang fokus, intensif, dan ikhlas akan memberikan kepuasan tersendiri.

Sebenarnya masih banyak hal yang masih bisa saya tuliskan, tapi jika terlalu banyak kalian akan bosan. Jadi, silahkan ingat lagi kenangan yang kalian punya tulisan saya di atas hanya sebagai pemicu agar kalian mengingat lebih banyak lagi kenangan indah, memalukan, dan memilukan selama berkecimpung di dunia marching band

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun