Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Buah Pengorbanan Besar Seorang Pep Guardiola

20 Januari 2025   13:26 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:42 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan Pep Guardiola sendiri mengaku bahwa kehidupannya berubah sejak City mengalami tren buruk. Ia bilang kalau hidup sudah tidak ada nikmat-nikmatnya semenjak paceklik aneh ini terjadi.

Menghilangnya Rodri dari skuad The Citizen jelas menjadi pengaruh utama. Selain menjadi filter pertama pertahanan, gelandang andalan timnas Spanyol ini juga merupakan deadlock breaker alias pemecah kebuntuan saat lini depan City seret gol. 

Tanpa kehadiran Rodri, sudah terbukti kalau City tak ubahnya sebelas dua belas dengan tim-tim semenjana yang langsung kelabakan ketika diberi efek kejut serangan kikilat lawan.

Ketika lini belakang masih belum konsisten menghadapi situasi transisi, di depan, para penyerang City juga kerap under performing xG alias gemar membuang-buang peluang. 

Ketika sebuah laga harusnya bisa memberikan City lebih dari satu gol, sesuai dengan data xG alias Expected Goals, keran gol City justru mandek. Dengan catatan enam kekalahan dari delapan laga sebelum Boxing Day, wajar apabila Pep akhirnya melakukan banyak cara demi mengembalikkan timnya ke jalur kemenangan.

Pengorbanan Besar

Semua pecinta sepakbola tahu betul seperti apa karakter seorang Pep Guardiola. Boss City yang satu ini adalah orang yang gila kerja, ambisius dan agak perfeksionis. Ketika semua tidak berjalan baik, Pep akan menumpahkan segalanya ke dalam pekerjaannya demi mendapatkan apa yang dia mau.

Dari rentetan kekalahan inilah, kita tahu kalau Pep pada akhirnya melakukan sebuah pengorbanan besar. Ketika krisis kemenangan City pertama kali muncul, sudah terlihat jelas bagaimana stress nya Pep menghadapi situasi. Mulai dari self harm mencakar mukanya sendiri. Sampai komentar bernada frustasi yang mengibaratkan bahwa hidupnya tak lagi menyenangkan.

Pengorbanan Pep terus berlanjut berhari-hari setelahnya. Mantan manajer Barcelona itu sempat dikabarkan tidak pulang ke rumah demi menemukan masalah City, tepat sebelum laga kontra Nottingham Forest. Kemenangan sempat datang tepat di hari pertandingan. Tapi hasil minor yang kembali didapat City pada akhirnya memaksa Pep melakukan hal yang lebih gila lagi.

Beredar banyak video memperlihatkan Pep dan anak asuhnya berlatih di bawah guyuran salju. Selain itu, muncul pula sebuah laporan bahwa Pep sempat meminta Erling Haaland CS menginap di kamp pelatihan City, persis seperti yang pernah ia lakukan, untuk menemukan kembali chemistry dan arti sesungguhnya menjadi seorang pemain City.

Pengorbanan terbesar Pep untuk City tentu terjadi ketika hubungannya dengan sang istri Cristina Serra harus kandas setelah 30 tahun lamanya. Usut punya usut, hubungan ini kandas karena Pep terlalu totalitas untuk City sampai-sampai tak pernah punya waktu untuk keluarga. Pep lebih memilih mengorbankan kebahagiannya bersama keluarga, demi membebaskan City dari belenggu paceklik yang tentu terasa sangat berat buat para fans.

Harga yang Tidak Sia-Sia

Rentetan pengorbanan, totalitas serta kerja keras Pep pada akhirnya layak mendapat apresiasi dan hadiah. Tepat satu hari setelah hari ulang tahunnya, Pep mendapat sebuah kado yang sangat spesial. Manchester City menang besar, enam gol tanpa balas menghadapi Ipswich Town di Portman Road.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun