Andaikata manajemen Arsenal kala itu tidak sabaran, Arteta mungkin tidak akan berada di balik juru kemudi Meriam London sampai saat ini. Toh gelombang “Arteta Out” sudah sempat menggema di era-era awal Arteta. Namun, apa mau dikata. Arsenal lebih memilih mendengarkan legendanya dan memberinya kesempatan kedua, alih-alih menerima aspirasi fans di luar sana.
Hasilnya dapat dilihat. Tiga musim Arteta dipercaya mengubah tangan nasib Arsenal, tim asal London ini kembali temukan tajinya. Walau tidak sampai berhasil menangi gelar EPL yang mereka dambakan, paling tidak ada arah pengembangan jelas. Sayangnya, Roma kadung memecat De Rossi, sehingga tak ada lagi kesempatan tim ini bersinar bersama legendanya di balik juru kemudi.
Para fans Roma boleh jadi marah karena manajemen telah memutus kesempatan Serigala Ibukota kembali berjaya bersama legendanya sebagai manajer. Namun, keputusan sudah dibuat. Ada baiknya para fans Roma kini menyokong Ivan Juric yang dipilih manajemen untuk menangani Roma hingga musim 2024/2025 tuntas.
Pengalaman Juric jelas jauh lebih banyak ketimbang De Rossi yang terbilang masih bau kencur di dunia kepelatihan. Namun, pengalaman tidak serta merta menjamin posisi Juric aman di tangan manajemen. Problem yang terjadi dalam klub bisa jadi membuat Roma kembali inkonsisten, dan sekali lagi, seperti kata De Rossi, pelatih akan selalu jadi kambing hitam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H