Mohon tunggu...
Fatih Muhammad Ikhsan Ramadhan
Fatih Muhammad Ikhsan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya kini adalah seorang mahasiswa yang berusaha meraih cita-cita untuk masa depan yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kartu Daur Tani: Inovasi Kebijakan Publik dalam Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Mendorong Ekonomi Sirkular menuju Indonesia Emas 2045

24 Desember 2024   21:51 Diperbarui: 24 Desember 2024   21:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Desain Kartu Daur Tani

Petani dapat memperoleh pendapatan tambahan dari hasil pengolahan limbah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.

  • Mendorong Ekonomi Sirkular

 

Sumber: Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah | Waste4Change (https://waste4change.com/blog/ekonomi-sirkular-dalam-pengelolaan-sampah/)
Sumber: Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah | Waste4Change (https://waste4change.com/blog/ekonomi-sirkular-dalam-pengelolaan-sampah/)

Limbah pertanian diubah menjadi sumber daya baru, guna menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan, dalam hal ini peran Komunita sangat penting. Konsep ekonomi sirkular sendiri telah diadopsi oleh Indonesia ke dalam Visi Indonesia 2045. Berkaitan dengan hal tersebut Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto, "Ekonomi sirkular mulai coba diterapkan oleh pemeirntah ke dalam sistem pengelolaan sampah".(18/02/2023). Dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, dipahami bahwa sistem yang diterapkan berprinsip pada pengurangan sampah yang mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Hal tersebut berarti bahwa tiap sampah, emisi, dan energi yang terbuang akan diupayakan untuk diminimalisir dengan seoptimal mungkin. Dengan demikian, umur produksi-konsumsi dapat lebih panjang, produk dapat digunakan kembali, dan samoah dapat didaur ulang ke dalam bentuk produk semula maupun produk baru. Sehingga pada akhirnya, limbah yang berakhir di TPA dan di lingkungan akan dapat berkurang.

 

Tantangan dan Solusi

Seperti halnya program baru lainnya implementasi Kartu Daur Tani menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

1. Kurangnya Kesadaran Petani 

Banyak petani yang belum menyadari potensi ekonomi dari limbah pertanian. Solusinya adalah dengan meningkatkan edukasi atau pengadaan program-program di tingkat usahatani. 

2. Keterbatas Infrastruktur 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun