hal yang benar karena kurangnya pengalaman yang ia miliki. Hal ini terjadi ketika seseorang meletakkan kepercayaan terhadap kelompok dan terhadap diri sendiri. Semakin ahli dan kompeten anggota kelompok, maka semakin besar pula kepercayaan individu kepada kelompoknya.
Meskipun dengan berbagai alasan, penyerangan di media sosial tetaplah bagian dari penyimpangan norma. Dalam rangka menciptakan lingkungan bersosial media yang aman, perlu ditekankan agar setiap individu, khususnya netizen Indonesia, memiliki attitude dalam beraktivitas di dunia maya,Â
sehingga meminimalisir adanya pihak-pihak yang dirugikan. Berdasarkan survey IDC Microsoft 2020, 88% orang menyatakan bahwa edukasi adalah poin utama untuk membuat dunia digital menjadi lebih aman.Â
Selain itu, 72% menyatakan bahwa netizen seharusnya tidak menggunakan anonymous agar tidak dengan sengaja dapat bebas melakukan hal-hal buruk di internet tanpa diketahui identitasnya dan terbebas dari tanggung jawab.Â
Hal ini juga berkaitan dengan ketidaknyamanan orang-orang untuk berdiskusi secara online yang kadang dipenuhi dengan komentar-komentar kebencian. Besar harapan masyarakat agar perusahaan-perusahaan juga dapat berperan secara langsung dalam membatasi penyebaran ujaran-ujaran kebencian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H