Body dysmorphic disorder (BDD) atau gangguan dismorfik tubuh adalah gangguan mental di mana seseorang mengalami kecemasan berlebihan terhadap kekurangan atau kelemahan dalam penampilan fisiknya. Kekurangan ini sering kali tampak kecil atau bahkan tidak terlihat oleh orang lain, tetapi bagi penderita, hal tersebut sangat mengganggu dan memalukan.
Penyebab BDD tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor yang diduga berkontribusi meliputi:
1. Genetik: BDD lebih sering terjadi pada orang yang memiliki keluarga dengan riwayat gangguan serupa.
2. Kelainan struktur otak: Kelainan pada struktur otak atau senyawa di dalamnya dapat menyebabkan BDD.
3. Lingkungan: Pengalaman buruk atau trauma di masa lalu, seperti bullying atau body shaming, dapat memicu BDD.
4. Gangguan mental lain: Penderita gangguan kecemasan atau depresi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami BDD.
5. Sifat kepribadian: Perfeksionisme atau rasa rendah diri juga dapat meningkatkan risiko BDD.
Gejala BDD termasuk sering bercermin, menyembunyikan bagian tubuh yang dianggap tidak sempurna, dan mencari prosedur kosmetik untuk memperbaiki penampilan. Mengatasi Body Dysmorphic Disorder (BDD) bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa langkah yang dapat membantu:
1.Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Terapi ini membantu mengubah pola pikir negatif dan perilaku yang terkait dengan BDD. CBT sering kali menjadi pilihan utama dalam mengatasi gangguan ini.
2.Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) untuk membantu mengurangi gejala BDD.
3.Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman, keluarga, atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat memberikan dukungan emosional dan membantu mengurangi perasaan isolasi.
4.Hindari Pemicu: Cobalah untuk menghindari situasi atau aktivitas yang dapat memperburuk gejala, seperti terlalu sering bercermin atau membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
5.Latihan Relaksasi: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang sering kali menyertai BDD.
6.Konsultasi dengan Profesional: Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala BDD, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H