Darul Ahli wa Syahadah adalah istilah dalam hukum Islam yang merujuk kepada suatu wilayah atau negara di mana umat Islam dapat hidup dengan aman dan nyaman sebagai warga negara, serta mereka dapat menjalankan ajaran Islam dengan bebas dan damai.
Secara singkat Darul Ahdi wa Syahadah adalah konsep yang menggambarkan Indonesia sebagai: Darul Ahdi (Negara Kesepakatan) dan Darul Syahadah (Negara Kesaksian), Konsep ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan tanggung jawab warga negara terhadap keutuhan bangsa.
Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah berarti Pancasila dipahami sebagai dasar negara yang lahir dari kesepakatan (Darul Ahdi) seluruh elemen bangsa, termasuk kelompok agama, suku, dan budaya, untuk menjaga persatuan. Sementara itu, Darul Syahadah menekankan peran warga negara, khususnya umat Islam, dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai bukti komitmen terhadap negara.Â
Konsep Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah pertama kali diperkenalkan oleh KH. Ma'ruf Amin. Ini adalah pendekatan filosofis yang menjelaskan hubungan antara Pancasila dengan prinsip-prinsip Islam dan peran negara Indonesia dalam konteks sejarah serta masa kini.
Sementara itu, Konsep Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah sempat menghadapi beberapa konflik atau tantangan dalam penerapannya, terutama terkait dengan keberagaman dan interpretasi terhadap Pancasila serta peran agama dalam negara. Beberapa konflik yang muncul meliputi:
1. Tafsiran Berbeda tentang Agama dan Negara:
Beberapa kelompok menginginkan penerapan nilai-nilai agama tertentu, seperti syariat Islam, dalam hukum dan pemerintahan. Ini bisa menimbulkan perdebatan dengan Pancasila yang menekankan keberagaman dan kesetaraan bagi semua agama.
2. Tantangan Globalisasi dan Modernisasi:
Pengaruh globalisasi yang membawa nilai-nilai baru sering kali bertentangan dengan nilai-nilai tradisional dan agama. Ini bisa menjadi sumber konflik dalam menjaga Pancasila sebagai dasar kesepakatan bersama yang harus mengakomodasi perubahan zaman.
3. Identitas Keberagaman vs. Nasionalisme: