Mohon tunggu...
Fathy Dhiya Ulhaq
Fathy Dhiya Ulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Balance of Power dalam Diplomasi Digital: Persaingan Antara Amerika Serikat dan Tiongkok dalam Menata Internet

2 Desember 2023   10:45 Diperbarui: 2 Desember 2023   10:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meskipun kebijakan ini diumumkan dengan tujuan untuk melindungi keamanan siber dan mengendalikan informasi yang dianggap sensitif, mereka juga telah menuai kritik dari pihak luar negeri serta aktivis hak asasi manusia yang menganggapnya sebagai pembatasan yang signifikan terhadap kebebasan berekspresi dan akses terhadap informasi di dalam negeri.

Di sisi lain, Amerika Serikat telah lama menjadi pendukung prinsip-prinsip kebebasan, keterbukaan, dan netralitas dalam tata kelola internet global. Kebijakan AS tentang internet mencerminkan keyakinan akan pentingnya kebebasan berekspresi, akses terbuka terhadap informasi, serta inovasi teknologi yang tidak terhambat oleh campur tangan pemerintah.

Salah satu inti kebijakan AS adalah penegakan netralitas internet, yaitu konsep bahwa penyedia layanan internet harus memberikan akses yang sama kepada semua konten, tanpa membedakan prioritas atau membatasi akses berdasarkan preferensi tertentu.

Pemerintah AS telah mendukung gagasan bahwa internet harus tetap menjadi sumber inovasi dan kebebasan berekspresi. Mereka telah mempromosikan kebijakan yang melindungi kebebasan berekspresi online dan menghormati privasi individu, serta mendorong perkembangan teknologi yang memberikan akses terbuka dan tidak diskriminatif kepada semua pengguna internet.

AS juga aktif dalam menentang upaya pembatasan akses terhadap internet di berbagai belahan dunia. Mereka telah mengkritik negara-negara yang memberlakukan sensor internet dan pembatasan akses informasi sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi. Salah satunya adalah kritik terhadap kebijakan Tiongkok mengenai kebebasan berinternet.

Selain itu, pemerintah AS terlibat dalam kerangka kerja regulasi yang mendukung keamanan siber dan perlindungan terhadap serangan siber yang melibatkan kelompok baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka telah memperkuat lembaga-lembaga keamanan siber dan bekerja sama dengan sektor swasta dalam upaya melindungi infrastruktur kritis dalam melawan ancaman siber.

Meskipun demikian, kebijakan AS tentang tata kelola internet juga menjadi subjek perdebatan. Beberapa kritikus menyoroti bahwa dalam beberapa kasus, Amerika Serikat juga terlibat dalam surveilans internet besar-besaran dan pengumpulan data yang mencemaskan privasi individu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait batasan-batasan terhadap privasi dan kebebasan berekspresi dalam negeri.

Secara keseluruhan, kebijakan Amerika Serikat tentang tata kelola internet berfokus pada promosi kebebasan, netralitas, inovasi, dan keamanan siber. Hal ini mencerminkan upaya untuk memastikan internet tetap menjadi alat yang terbuka, inovatif, dan memberikan akses yang adil kepada semua penggunanya.

Pertarungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk mempengaruhi kebijakan internet global mencerminkan upaya keduanya dalam menegakkan dominasi dan visi masing-masing dalam tata kelola internet di tingkat internasional.

Pertarungan ini terwujud dalam upaya keduanya dalam mempengaruhi kebijakan internet di tingkat global melalui berbagai forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi internasional lainnya. Kedua negara saling berkompetisi dalam menentukan arah dan kebijakan internet global.

AS dan Tiongkok terlibat dalam upaya diplomatik, advokasi, dan negosiasi di tingkat internasional untuk mempengaruhi standar, norma, dan regulasi yang diterapkan dalam tata kelola internet global. Keduanya juga menggunakan pengaruh politik, ekonomi, dan teknologi untuk mendukung visi mereka dalam tata kelola internet di forum-forum internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun