Satu tahun berlalu, waktu mengukir jejakmu, langit mencatat tekadmu, duhai anak-anakku... Izinkan aku menabung rindu, mengukir perjalanan kita, melukiskan kebersamaan kita, agar kenangan ini tak hanya kita saja yang mendamba, persada Nusantara pun harus ikut merasaknnya. Ingatlah! Goresanmu bukan hanya untuk memenuhi nilai semata, namun ada kata yang tersirat dan penuh makna yang perlu kau gemakan ke seluruh dunia.
Selamat menyelami kata demi kata, rasakan sensainya, temukan pesannya. Dari anak-anak kelas X Madrasah Aliyah An-Nawawiyah Kawunggirang Majalengka untuk seluruh pembaca. Â Â Â
AKU MERINDUKANMU OH MUHAMAD
Karya : M Fauzi Farhan
Dimana-mana sesama saudara
Saling cakar merebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur'an dan sabda mu
Hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka
Yang berkepentingan
Aku pun menginggalkan mereka
Mencoba mencari mu
Dalam sepi rindu ku
HIDUP
Karya : Agit Sugiarto
Di pagi hari
Secangkir kopi pahit ku nikmati
Secangkir kopi itu bertanya kepada ku
Pahit mana? Aku attau hidup mu?
Kujalani hidup yang pahit ini
Kulalaui semuanya sendiri
Aku merasa kesepian
Tenggelam dalam kesendirian
Aku merasa lelah
Dan hampir ingin menyerah
Hingga aku sadar
Aku harus bersabar
Meski tak ada yang peduli
Masih ada Tuhan yang menemani
MALU MU MENJADI MULYAMU
karya : Mila
Wahai yg dicintai oleh yg di cintai
Aku malu akan dirimu
Cantikmu tak menjadi banggamu
Dengan rasa malu menjadi pakaianmu
Kau tutup rapat indahnya dirimu
Kau menangis mengingat bagaimana dengan lekuk tubuh mu
Bagaimana nanti dikala aku mati
Bagaimana jika mereka mengangkat ku
Tentu akan terlihat lekuk-lekuk tubuh mu
Wahai putri Rasulullah
Engkaulah panutan kami
Engkaulah suri teladan kami
Wahai sayyidah Fatimah
Wahai watima muslimah
Jadilah cantikmu dari tetesan air wudhumu
Indah lisanmu dengan menjaga dan tidak menyakiti hati siapapun
Sopan santun dalam tingkah lakumu
Dan malu menjadi penyempurna semuanya
TAKDIR
Karya : Nida Hasnatul Jannah
Kini diriku sendiri
Meratapi nasibku yg pahit ini
Disiang hari aku masih bisa tertawa
Sedangkan di malan hari ku menangis menutupi luka
Bagiku dunia ini tidak adil
Terkadang di atas dan terkadang di bawah
Tapi aku yakin semua yg di titipkan akan di ambil
Oleh sang pencipta yg maha kuasa
PAHLAWAN KU
Karya : Titin
Demi kami kau rela gugur
Menghentikan mimpi kembali ke tanah subur
Jasamu sungguh berarti
Semoga engkau di pangkuan ilahi
RINDUU
Karya : Lisda
Aku berjalan
Dari waktu ke waktu
Aku berlari dari rindu ke rindu
Kakiku melangkah diam kaku
Membayangkan akan kehadiran mu
NAFSU
Karya : Lisda
Di ambang sepi aku berjalan
Bergelut gelut dengan sakit dan emosi
Diambang sepi aku berjalan
Mabuk hayalan
Menunggu kerinduan
Serta kepiluan
Diambang sepi aku berjalan
Penuh kekejaman dan kemunafikan
Di penjara jeruji penyesalan
Ditikam nafsu yang menelantarkan.
SEDIH
Karya : Helda
Ketika dunia tak Sudi memandangku
Ketika pandangan dunia penuh dengan benci
Ketika hadir ku tak begitu berarti
Ketika butiran jernih mengantri
Ingin turun dari mata ku
Ku hanya bisa menangis tessedu sedu
Dan semoga kelak Sayidah Fathimah menjadi sahabat ku
RASA CINTAKU
Karya : Sita
Kau tiba-tiba hadir dengan isi hatiku
Hanya kau yg ada di pikiranku sekarang
Aku tak tau berbagai caramu mengisi hatiku
Kau sungguh buatku tak mengerti
Rasa hatiku jadi tak menentu
Untukku kau sangat berharga
Lihatlah aku ini yg berjuang untuk cintamu
Namun kau tak pernah sadari itu
Walau perih hati ku
Aku disini kan selalu setia menantimu
Rasakan cinta ini begitu besar pada mu
LANGIT SUDAH GELAP
Karya : Amelia Â
Langit sudah gelap
Semangkuk puisi panas
Secangkir kata kata
Hilang di kamus
Serta sendok garpu tusuk gigi
Telah tersedia persis, ketika makan
 Kriuk puisi terdengar dan kau bercerita tentang hati mu
Yang hitam seperti tulisan di koran terbalik
kata kata berhamburan pukul berapa kau pulang
meja makan bisu
TENTANG RASA
Karya : Nabilla
Tak terasa hari berganti
Dan semua rasa telah dilalui
Kini terpaku diam beribu kata
Bagai burung yang hilang sayap nya
Namun jangan putus asa sampai di sini
Haruslah semangat setiap hari
Karena masih ada pertolongan dari yang maha kuasa
Tidak ada yang mustahil baginya
PERJUANGAN YANG TAK PUNYA LUANG
Karya : Tia Ainun
Berlari dalam menghadapi impian
Engan untuk berhenti dalam perjuangann
Rasa yang berbeda dalam hidup
Hati yang begitu pedih dalam perjuangann
Engkau lah yang ku perjuangan kan
Namun tak perlu diperjuangkan
Tetesan air yang begitu hening
Apakah ini yang di maksud perjuangan yang tak punya luang
Santri memang pilihan
Perakan pikiran mencari ilmu
Langkah kaki menuju yang di tuju
Dialah rombongan manusia yang terpilih
Dengan rintangan yang begitu besar
Apakah ini yang di maksud dengan mencari yang bukan biasa
Yaitu mencari ilahi dan Rido guru dengan di iringi bacaan bismillah
NALURI HATI
karya  : Reva
Satu kata menusuk hati
Jiwa tak dapat menahan diri
Entah aku yg lemah
Sehingga hati tergerak untuk mengalah
Ingin berbicara
Namun tak sanggup untuk berkata-kata
Meski tak mengnangis keluar dan berbicara
Tetapi tetap bergerak dalam dada
Entah kamu yg tak mengerti
Ataukah aku yg terlalu bodoh untuk memahami
Kita punya satu hati
Namun beda rasa dalam diri
Aku mencoba memahami
Tapi kamu yg tak kunjung mengerti
Maapkan kesalahan diri ini
Yg tak mampu mengakhiri semua ini
TERADUK
Karya : Nida Aenurafifah
Sebait puisi selesai di tulis
Tentang secangkir kopi dan rindu
Yang larut dalam malam
Pecandu kopi dan penikmat rindu
Teraduk dalam satu raga
IBU
karya : Anih Munawaroh Â
IBU..........
Engkau bagai pelita dalam hidupku
Engkau telah membesarkanku
Dengan penuh kasih sayang
Tanpa engkau meminta jasa
Ibu........
Engkau bagai bintang yang bergelipan di angkasa......
Dan engkau bagaikan laksamana di hidup ku
MENGANALISIS PUISI
Oleh : Indi
Cinta untuk ibu
Ibu
Cintamu seluas samudra
Setinggi julan gunung
Sedalam palung-palung
Ibu
Ingin aku berada di pangkuanmu
Sambil mengenang masa-masa bersamamu
Peluh yang kau suka untuk merawatku
Senyum yang kau sunggih untuk membahagiakan ku
Ibu
Adakah cinta yang bisa membalas jasamu
Adakah bahasa untuk mengucap terima kasihku
Tak akan kata-kata aku menyakiti hati
Karena Ibu adalah cinta sejati
Tak akan kasar perilakuku
Kepadamu yang telah melahirkanku
Menjagakan ku agar kau raih mimpi mimpi
Oh Ibu
Inilah segenap cintaku
Ku tahu tak akan bisa membalas mu
Namun doaku selalu untukmu
     *(Muhammad Yamin)*
Tema : Tentang ibu
Judul : Cinta untuk ibu
Isi. Â Â :
* makna kias:
Ibu
Cintamu seluas samudra
Setinggi Julang gunung
Sedalam Palung palung
Rima: Rima bagian akhir u,i
Unsur ekstrinsik yang ingin disampaikan oleh penulis adalah:
Bahwa cinta ibu kepada seorang anaknya begitu besar. Dan cintanya sang anak kepada ibunya juga begitu besar titik yang apabila cinta sang anak kepada ibunya tidak akan terbalas karena cinta sang Ibu lebih besar dibanding cinta sang anak. Sehingga tidak ada cinta yang dapat membalas cinta seorang ibu dan sampai tidak ada bahasa yang dapat mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Sehingga sang anak merindukan kasih sayang ibu di saat sang anak masih kecil. Karena ketika sang anak sudah besar ia hanya bisa mendoakan dari kejauhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H