Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Kesopanan Beropini Netizen Indonesia

30 Juni 2021   20:33 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:36 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi sehingga kebebasan dalam beropini sangat dijunjung tinggi.

Namun, sering kali istilah kebebasan beropini ini disalahartikan dan disalahgunakan oleh sekelompok ataupun segelintir pihak yang entah memang tidak mengerti makna dari kebebasan beropini itu sendiri, atau memang berniat untuk melakukan hal yang dapat merugikan orang lain saja.

Seiring berkembangnya teknologi informasi, seperti internet dan sosial media, Indonesia menjadi negara dengan warga yang “ramai” ketika menyampaikan opini di media sosial. Dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, rasanya tidak terbayangkan seberapa “ramai”-nya jagat media sosial di Indonesia saat ini.

Istilah netizen atau dalam bahasa Indonesia yang benar dinamakan warganet, adalah masyarakat yang berkecimpung di internet. Dalam artian, mereka adalah orang-orang yang aktif menggunakan internet dan sosial media.

Kita bangga jika ternyata masyarakat Indonesia telah banyak yang menggunakan internet dan media sosial. Hal ini berarti, masyarakat kita tidak tertinggal dan dapat dikatakan bisa beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun, sayangnya ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dari sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di sebagian warganet.

  • Microsoft: Warganet Indonesia tidak sopan!

Sejak zaman dahulu, Indonesia dikenal dunia dengan sikap ramah tamah dan kesopanan para warganya. Namun, pada saat ini, hal itu seperti ada penurunan kualitas sejak warganet Indonesia mulai aktif di media sosial.

Belum lama ini, Microsoft mengumumkan laporan berjudul Digital Civility Index (DCI), yang berisikan pengumuman terkait tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang tahun 2020.

Hal menarik yang menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial belakangan ini adalah ditempatkannya Indonesia di urutan ke-29 dari 32 negara per kawasan partisipan survei. Hal ini juga menempatkan Indonesia di urutan terbawah se-Asia Tenggara, yang menandakan bahwa warganet Indonesia paling tidak sopan di kawasan Asia Tenggara.

Menurut laporan tersebut, tingkat kesopanan warganet Indonesia mengalami penurunan poin ke angka 76. Sedangkan warganet Singapura menempati urutan keempat secara global, dengan poin total 59.

Memburuknya tingkat kesopanan warganet Indonesia ini diakibatkan oleh pengguna dengan usia dewasa. Sedangkan, warganet yang berusia remaja tidak berkonribusi terhadap turunnya skor tingkat kesopanan di internet pada tahun 2020.

Melalui laporan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa sepanjang tahun 2020, warganet berusia remaja masih lebih bijak dalam menyampaikan opini dan mengekspresikan dirinya di media sosial ketimbang yang sudah berusia dewasa. Sayangnya, laporan ini memiliki kekurangan karena tidak menjelaskan dengan rinci batasan usia remaja dan dewasa yang dimaksud dari umur berapa hingga berapa.

Turunnya poin tingkat kesopanan warganet Indonesia di tahun 2020 didasari oleh tiga faktor.

Pertama adalah berita hoaks dan penipuan yang skornya naik 13 poin ke angka presentase 47 persen. Lalu, kedua adalah ujaran kebencian yang naik 5 poin sehingga menyebabkan presentase menjadi 27 persen. Yang terakhir, ialah diskriminasi yang presentasenya ada di tingkat 13 persen, yang berarti turun 2 poin dari tahun 2019.

Ketika kita melihat angka-angka yang turun tersebut, rasanya sangat memprihatikan karena Indonesia sudah lama dikenal oleh dunia internasional akan kesopanan para warganya. Namun, patut kita akui bahwa sebagian dari kita masih belum bisa mengendalikan dirinya dengan baik dan benar di internet, khususnya media sosial.

Meskipun begitu, ternyata masih ada sebagian dari responden asal Indonesia yang mengaku tingkat kesopanan warganet di Indonesia membaik karena melihat adanya rasa kebersamaan dan tindakan tolong menolong warganet di media sosial selama pandemi.

  • Sikap Kita, Mau Berubah atau Memburuk Lagi?

Menyikapi laporan yang dikeluarkan Microsoft pada bulan Februari 2021 lalu, sudah semestinya kita sebagai warga Indonesia, khususnya pengguna media sosial yang memiliki akal sehat, untuk memperbaiki hal ini.

Bayangkan, di masa-masa pandemi Covid-19 ini, Indonesia malah dicap dan dipandang buruk oleh dunia Internasional karena menurunnya tingkat kesopanan warganya di internet. Sebagai rakyat Indonesia, merenunglah sejenak dan pikirkan perasaan pemerintah, para tenaga kesehatan serta relawan yang sudah jerih payah untuk membawa nama baik Indonesia di mata dunia, dengan cara menurunkan angka penularan dan kematian akibat virus Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini.

Sementara, kita yang hanya diminta berdiam diri di rumah saja malah membuat citra negara semakin buruk di mata dunia dengan perilaku warganya di media sosial. Tindakan kita yang hanya melihat lini masa di media sosial dan beropini dengan cara yang tidak baik, mungkin kita rasakan awalnya hanya sebagai bentuk kritikan ataupun mungkin sebagai candaan. Namun, ternyata dunia, dalam hal ini Microsoft, berkata berbeda dari hasil laporan yang dibuatnya.

Sekarang, kita mau apa? Apakah belum cukup dengan merendahkan nama baik Indonesia di mata dunia karena perilaku tidak terpuji yang kita lakukan di media sosial?

Marilah, kita sama-sama memperbaiki permasalahan ini. Sudah banyak kasus tidak terpuji yang dilakukan warganet Indonesia di internet, dan mungkin salah satunya adalah kita, tetapi kita tidak merasakannya saja. Mau seberapa banyak lagi merusak citra negara kita yang tercinta ini? Harus kita perbaiki dari sekarang.

Tidak ada kata terlambat dalam memulai suatu hal yang baik dan benar. Mulailah kita ajak keluarga dan teman-teman kita untuk berbijak dalam bermedia sosial. Gunakan kata-kata yang baik dalam beropini. Jika kita ingin mengkritik sesuatu yang kita anggap salah, mulai perbaiki dari sekarang dengan cara tidak menyerang fisik atau hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan yang dipermasalahkan.

Semoga kita semua dapat menjadi warganet yang lebih baik dan bijak dalam menyampaikan opini di internet dan media sosial. Mari kita ubah laporan Microsoft dengan cara berperilaku yang baik di media sosial sehingga Indonesia bisa ditempatkan kembali di peringkat teratas negara dengan warga paling sopan di dunia, baik itu secara langsung maupun di internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun