Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Kesopanan Beropini Netizen Indonesia

30 Juni 2021   20:33 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:36 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memburuknya tingkat kesopanan warganet Indonesia ini diakibatkan oleh pengguna dengan usia dewasa. Sedangkan, warganet yang berusia remaja tidak berkonribusi terhadap turunnya skor tingkat kesopanan di internet pada tahun 2020.

Melalui laporan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa sepanjang tahun 2020, warganet berusia remaja masih lebih bijak dalam menyampaikan opini dan mengekspresikan dirinya di media sosial ketimbang yang sudah berusia dewasa. Sayangnya, laporan ini memiliki kekurangan karena tidak menjelaskan dengan rinci batasan usia remaja dan dewasa yang dimaksud dari umur berapa hingga berapa.

Turunnya poin tingkat kesopanan warganet Indonesia di tahun 2020 didasari oleh tiga faktor.

Pertama adalah berita hoaks dan penipuan yang skornya naik 13 poin ke angka presentase 47 persen. Lalu, kedua adalah ujaran kebencian yang naik 5 poin sehingga menyebabkan presentase menjadi 27 persen. Yang terakhir, ialah diskriminasi yang presentasenya ada di tingkat 13 persen, yang berarti turun 2 poin dari tahun 2019.

Ketika kita melihat angka-angka yang turun tersebut, rasanya sangat memprihatikan karena Indonesia sudah lama dikenal oleh dunia internasional akan kesopanan para warganya. Namun, patut kita akui bahwa sebagian dari kita masih belum bisa mengendalikan dirinya dengan baik dan benar di internet, khususnya media sosial.

Meskipun begitu, ternyata masih ada sebagian dari responden asal Indonesia yang mengaku tingkat kesopanan warganet di Indonesia membaik karena melihat adanya rasa kebersamaan dan tindakan tolong menolong warganet di media sosial selama pandemi.

  • Sikap Kita, Mau Berubah atau Memburuk Lagi?

Menyikapi laporan yang dikeluarkan Microsoft pada bulan Februari 2021 lalu, sudah semestinya kita sebagai warga Indonesia, khususnya pengguna media sosial yang memiliki akal sehat, untuk memperbaiki hal ini.

Bayangkan, di masa-masa pandemi Covid-19 ini, Indonesia malah dicap dan dipandang buruk oleh dunia Internasional karena menurunnya tingkat kesopanan warganya di internet. Sebagai rakyat Indonesia, merenunglah sejenak dan pikirkan perasaan pemerintah, para tenaga kesehatan serta relawan yang sudah jerih payah untuk membawa nama baik Indonesia di mata dunia, dengan cara menurunkan angka penularan dan kematian akibat virus Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini.

Sementara, kita yang hanya diminta berdiam diri di rumah saja malah membuat citra negara semakin buruk di mata dunia dengan perilaku warganya di media sosial. Tindakan kita yang hanya melihat lini masa di media sosial dan beropini dengan cara yang tidak baik, mungkin kita rasakan awalnya hanya sebagai bentuk kritikan ataupun mungkin sebagai candaan. Namun, ternyata dunia, dalam hal ini Microsoft, berkata berbeda dari hasil laporan yang dibuatnya.

Sekarang, kita mau apa? Apakah belum cukup dengan merendahkan nama baik Indonesia di mata dunia karena perilaku tidak terpuji yang kita lakukan di media sosial?

Marilah, kita sama-sama memperbaiki permasalahan ini. Sudah banyak kasus tidak terpuji yang dilakukan warganet Indonesia di internet, dan mungkin salah satunya adalah kita, tetapi kita tidak merasakannya saja. Mau seberapa banyak lagi merusak citra negara kita yang tercinta ini? Harus kita perbaiki dari sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun