Matahari yang kalender usia
Mencair air mata
Gerimis mendera kornea
Hujan mengguncang jiwa
Di sungai itu
Barangkali noda di tubuh
Telah terbasuh seluruh
Dan subuh mencatat syahid tubuhmu
Bersenang-senanglah kau kini
Di altar barzakh serambi surga
Cawan-cawan anggur terhidang
Di dekatmu bidadari berdendang
Jika di dunia kau luka
Di sana kau bianglala
Tertawalah dan berbahagialah
Di sana takkan ada air mata
Sumenep, 10 Juni 2022
*2 puisi ini telah dimuat di antologi puisi "Kilau Sungai, Lelap Tidurmu" yang dibuat untuk mengenang Alm. Emmeril Kahn Mumtadz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H