Mohon tunggu...
Fathur Rachim
Fathur Rachim Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Abad 21

Pengamat Pendidikan, Narasumber Nasional terkait Asesmen dan Bank Soal, Teknologi Pendidikan, STEAM, Computational Thinking, E-learning dan Kebijakan Pendidikan. Aktif di HIPPER Indonesia (hipper.or.id), Google Certified, INTEL Education Visionaries Ambassador. Pengalaman benchmarking dalam bidang pendidikan ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika, Korea Selatan dan India. (www.fathur.web.id)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Siapkah Anda Terbang? Renungan Air Asia QZ8501 !

15 Januari 2015   18:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:05 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14212871491050997002

Pertanyaan saya kepada anda semua, pernahkah anda memeriksa apakah pelampung benar ada dibawah tempat duduk anda ? apakah anda pernah mencoba meraih dan mengambilnya ? Apakah anda pernah meminta IZIN kepada pramugari untuk mengambil dan meletakkan lifejacket tersebut di kantung depan anda ? atau pernahkan anda meminta izin kepada pramugari agar lifejacket tersebut dipasangkan saja di tubuh anda ?

Jika kita melihat prosedur keamanan dan keselamatan transportasi kapal laut / sungai seperti Speedboat perusahaan-perusahaan besar/asing, biasanya jaket pelampung wajib dipakai dalam kondisi telah ditiup/dikembangkan/terisi udara. Mengapa ? karena kecepatan speedboat biasanya diatas rata-rata kecepatan kapal lain yang sewaktu-waktu bisa terbalik.

Yang ingin saya sampaikan, berapa banyak kejadian tabrakan antar kapal angkutan laut/sungai khususnya kapal-kapal tradisional yang penumpangnya ditemukan menggunakan mengapung di air menggunakan pelampung ?

Berapa banyak yang kita temukan kejadian-kejadian kecelakaan pesawat udara yang terjadi dilaut, para penumpangnya ditemukan selamat mengapung menggunakan lifejacket ? Untuk kasus kecelakaan Air QAsia QZ8501 terbaru, seberapa banyak penumpang yang ditemukan dalam kondisi menggunakan jacket pelampung (lifejacket) ? Jawabannya tentu anda sudah mengetahui, hampir-hampir tidak ada.

Andai sejak awal life jacket berada di kantung depan tempat duduk, tentu akses untuk mengambil dan memakainya dalam kondisi darurat bisa cepat terpasang, apalagi jika para penumpang sudah menggunakan lifejacket yang telah terpasang ditubuhnya sejak awal terbang (tidak dikembangkan), sehingga saat-saat darurat para penumpang tinggal melepaskan seftybelt dari tubuhnya dan menarik tuas lifejacket.

Dengan cara semacam ini, "mungkin" peluang dan harapan hidup para penumpang yang pesawatnya melakukan pendaratan di laut/air akan lebih banyak.

Mari kita kampanyekan pemasangan lifejacket sejak memasuki pesawat seperti kita naik kapal laut dan mari kita dorong agar pemerintah selaku regulator penerbangan mengubah posisi lifejacket tidak berada di bawah kursi, melainkan dikantung depan tempat duduk penumpang.

Dan yang terakhir akan lebih baik jika pramugari menggunakan seragam dan sepatu yang bisa membuat mereka gesit, mudah dan praktis dalam menolong para penumpang. Hendaknya hal-hal ini dapat diatur ulang dalam regulasi baru berbarengan dengan regulasi mengenai hal-hal teknis lainnya seperti jam maksimum terbang sebuah pesawat dalam sehari serta lain sebagainya.

Salam Selamat untuk penerbangan kita, Yang sefty / aman tidak harus selalu mahal, dan saya yakin itu pasti bisa !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun