5 Alasan Memilih Slowliving di Pesisir Pantai Padang saat Liburan
Berikut 5 alasan mengapa Padang,tempat rekreasi favorit di Sumatera Barat,cocok dijadikan tempat untuk mengadopsi gaya hidup Slow living.
Bila bosan di rumah ,saya memilih padang sebagai tempat terbaik untuk dikunjungi.Kebetulan pada saat libur Panjang semua anggota keluarga saya pulang.
Taplau adalah salah satu destinasi wisata yang popular di Sumatera Barat .Ia menawarkan  konsep rekreasi modern ditengah keindahan pesisir pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.
Kota ini adalah ibu kota atau pusat dari Provinsi Sumatera Barat.Berbatasan langsung dengan pariaman,pesisir selatan,dan solok membuat akses ke lokasi ini menjadi cukup mudah dengan demikian pilihan jalur untuk ke lokasi ini tergolong cukup banyak.
Saya masih ingat pesan dari mamak saya .Seorang pekerja kantoran yanmg masih dekat dengan saya sampai saat ini.Bila saya berbicara dengan dia pasti ujung-ujungnya pasti mengarah ke tentang masa depan saya.
Mamak:cubo caliak urang tu a
Saya:Ancak otonyo lai,ucapku sambil tekesima
Mamak:urang tu maleh maleh nyo baraja sampai karajo atau rajinnyo?
Saya:rajin
Mamak tulah,mamak harok tur bisa mode tu malah gadang tanpa malupoan agamo jo urang gaek.
Memang Padang terkenal akan banyaknya orang kelas menengah keatas yang berlibur ke situ ,itu yang membuat harga barang di sana cenderung lebih mahal,karena sasaran pembelinya orang yang ber ''PUNYA".Faktor ibu kota juga menjadi faktor yang menyebabkan orang lebih banyak dipadang.
Padang adalah tempat permukiman yang pertama yang didirikan oleh perantau minang .Pada masa voc,kota Pdang terus dibangun sehingga terus berkembang dan menjadi salah satu kota terbesar di Sumatera.
Nama Padang sesuai tempat rekreasi keluargasaya megarah pada karakteristik geografik daerah relatif datar yang menyerupai medan atau dataran yang luas sehingga tercipta lah nama Padang.
Suasana kota Padang yang menyenangkan memberi suasana gembira yang bercampur dengan rasa panas yang tak terbendung.Disisi lain ada air kelapa muda yang membawa konsumen untuk melepas dahaganya.
Budaya tradisional di Padang sudah diiringi oleh budaya modern, contoh nelayan yang memakai pendayung kini sudah berubah menjadi menggunakan mesin kecil di belakang perahu nya,dengan garis bawah jangan sampai budaya kita yang hilang.
Diluar hiruk pikuk di daerah perkotaan Padang,masyarakat Padang juga tergolong ramah .Suasana kebersamaan masih melekat pada diri mereka,yang membuat kerja sama di lingkungan mereka terlaksana.Suasana keluarga mereka harmonis ,saya hamper tidak mendengar ada tangisan anak tk atau paud yang menangis karena mainannya.
Mungkin kalaudiurutkan Padang menjadi juara kuliner di perut saya.variasi dari masakan tradisional dengan sentuhan modern memmbuat suatu insan meneteskan liurnya tanpa sengaja.Mulai dari makanan lautnya,jajananya,minumanya.semua tidak perlu diragukan lagi.
Irama kehidupan masyarakat Padang tergolong cepat,dikarenakan mata anak tanah datar saya tidak biasa melihat seorang bapak-bapak pulang dari laut pas setelah subuh.Ditambah dengan berisiknya pasar disetiap hari.jadi itu hal yang baru saya rasakan dengan sedikit rasa shock.
Berikut 5 alasan lagi mengapa Padang cocok dijadikan modal slow living berdasarkan spot dan objek wisatanya.
1.Lubuk Minturun (kejernihan sungai dengan arus yang lambat.)
2.Masjid Raya Padang (tempat religious untuk menenangkan jiwa)
3.Pasar kuliner (aneka makanan dan minuma yang siap mendobrak perut mu)
4.Pulau Mandeh (kecantikan pulau kecil diatas laut yang eksotis
5.Taplau (tujuan akhir untuk melepas penat dalam perjalanan ditambah dengan keindahan  sunsetnya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H