Mohon tunggu...
fathur
fathur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak mts

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

5 Alasan Memilih Slowliving di Pesisir Pantai Padang saat Liburan

21 Januari 2025   06:10 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:10 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

5 Alasan Memilih Slowliving di Pesisir Pantai Padang saat Liburan


Berikut 5 alasan mengapa Padang,tempat rekreasi favorit di Sumatera Barat,cocok dijadikan tempat untuk mengadopsi gaya hidup Slow living.


Bila bosan di rumah ,saya memilih padang sebagai tempat terbaik untuk dikunjungi.Kebetulan pada saat libur Panjang semua anggota keluarga saya pulang.


Taplau adalah salah satu destinasi wisata yang popular di Sumatera Barat .Ia menawarkan  konsep rekreasi modern ditengah keindahan pesisir pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.


Kota ini adalah ibu kota atau pusat dari Provinsi Sumatera Barat.Berbatasan langsung dengan pariaman,pesisir selatan,dan solok membuat akses ke lokasi ini menjadi cukup mudah dengan demikian pilihan jalur untuk ke lokasi ini tergolong cukup banyak.


Saya masih ingat pesan dari mamak saya .Seorang pekerja kantoran yanmg masih dekat dengan saya sampai saat ini.Bila saya berbicara dengan dia pasti ujung-ujungnya pasti mengarah ke tentang masa depan saya.


Mamak:cubo caliak urang tu a


Saya:Ancak otonyo lai,ucapku sambil tekesima

Mamak:urang tu maleh maleh nyo baraja sampai karajo atau rajinnyo?


Saya:rajin


Mamak tulah,mamak harok tur bisa mode tu malah gadang tanpa malupoan agamo jo urang gaek.

Memang Padang terkenal akan banyaknya orang kelas menengah keatas yang berlibur ke situ ,itu yang membuat harga barang di sana cenderung lebih mahal,karena sasaran pembelinya orang yang ber ''PUNYA".Faktor ibu kota juga menjadi faktor yang menyebabkan orang lebih banyak dipadang.


Padang adalah tempat permukiman yang pertama yang didirikan oleh perantau minang .Pada masa voc,kota Pdang terus dibangun sehingga terus berkembang dan menjadi salah satu kota terbesar di Sumatera.


Nama Padang sesuai tempat rekreasi keluargasaya megarah pada karakteristik geografik daerah relatif datar yang menyerupai medan atau dataran yang luas sehingga tercipta lah nama Padang.
Suasana kota Padang yang menyenangkan memberi suasana gembira yang bercampur dengan rasa panas yang tak terbendung.Disisi lain ada air kelapa muda yang membawa konsumen untuk melepas dahaganya.


Budaya tradisional di Padang sudah diiringi oleh budaya modern, contoh nelayan yang memakai pendayung kini sudah berubah menjadi menggunakan mesin kecil di belakang perahu nya,dengan garis bawah jangan sampai budaya kita yang hilang.

Diluar hiruk pikuk di daerah perkotaan Padang,masyarakat Padang juga tergolong ramah .Suasana kebersamaan masih melekat pada diri mereka,yang membuat kerja sama di lingkungan mereka terlaksana.Suasana keluarga mereka harmonis ,saya hamper tidak mendengar ada tangisan anak tk atau paud yang menangis karena mainannya.


Mungkin kalaudiurutkan Padang menjadi juara kuliner di perut saya.variasi dari masakan tradisional dengan sentuhan modern memmbuat suatu insan meneteskan liurnya tanpa sengaja.Mulai dari makanan lautnya,jajananya,minumanya.semua tidak perlu diragukan lagi.


Irama kehidupan masyarakat Padang tergolong cepat,dikarenakan mata anak tanah datar saya tidak biasa melihat seorang bapak-bapak pulang dari laut pas setelah subuh.Ditambah dengan berisiknya pasar disetiap hari.jadi itu hal yang baru saya rasakan dengan sedikit rasa shock.


Berikut 5 alasan lagi mengapa Padang cocok dijadikan modal slow living berdasarkan spot dan objek wisatanya.


1.Lubuk Minturun (kejernihan sungai dengan arus yang lambat.)


2.Masjid Raya Padang (tempat religious untuk menenangkan jiwa)


3.Pasar kuliner (aneka makanan dan minuma yang siap mendobrak perut mu)


4.Pulau Mandeh (kecantikan pulau kecil diatas laut yang eksotis
5.Taplau (tujuan akhir untuk melepas penat dalam perjalanan ditambah dengan keindahan  sunsetnya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun