Mohon tunggu...
FathumAzahra
FathumAzahra Mohon Tunggu... -

Ikatlah Ilmu dengan Tulisanmu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Filsafat Islam dari Dasar

4 Oktober 2018   17:13 Diperbarui: 4 Oktober 2018   17:15 5428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

5)  Cakupan-Cakupan Filsafat Islam

Meliputi berbagai aspek ilmu-ilmu yang terdapat dalam pemikitan keislaman, filsafat Islam secara umum ialah meliputi didalamnya ilmu kalam, ilmu ushul fiqh, ilmu tasawuf dan ilmu pengetahuan lainnya yang diciptakan oleh ahli pikir Islam. 

6)  Pentingnya Filsafat Islam di Masa Sekarang

Terlepas apakah kita setuju atau menolak dengan istilah filsafat Islam, namun saya sangat yakin akan kegunaannya bagi kaum filsafat Islam dihidupkan di tengah-tengah kita, maka ajaran-ajaran agama akan sangat efektif untuk menangkal maraknya penjaga spiritualitas palsu di tanah air. 

Selain itu, ajaran islam yang rasional akan mampu berdialog secara kritis dengan perkembangan sains, ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Bagi orang-orang yang masih menganggap filsafat bertentangan dengan ajaran Islam,perlu kiranya merenungkan makna dari sabda Nabi saw yang sangat filosofis " Ya Allah, singkapkanlah padaku hakikat tertinggi segala sesuatu", dan juga sabda lain dari Nabi saw " Tidak ada agama bagi orang-orang yang berakal".

Sebagai negeri muslim terbesar, entah mengapa Indonesia tak memiliki tradisi filsafat islam yang kuat. Bahkan filsafat islam cenderung tak laku, baik di kalangan akademisi, agamawan maupun masyarakat umum. Buku-buku terjemahan filsafat Islam juga tidak banyak kita dapati, kita ambil satu tokoh, Ibn Sina (Avicenna) yang dikaji secara internasional, bahkan termasuk di barat, namun buku-buku karyanya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia hampir tidak ada. Jika filsafat dan pemikiran Ibn Sina saja sedemikian asing di negeri ini, bagaimana dengan filsuf lain semisal Suhrawardi dan Mulla Sadra adalah tiga filsuf utama bagi dunia Islam jika karya-karya mereka sangat susah kita temukan bagaimana nasib karya-karya Al Farabi, Alkindi, tentu sangat sulit untuk menemukan di negeri muslim terbesar ini. 

Sesungguhnya banyak yang didapat setelah kita mengenal filsafat. Saya ibaratkan makanan yang kita makan setiap saat merupakan bagian dari tubuh kita begitupun filsafat berposisi di Fikiran kita, yang mana bisa dihasilkan ide dan konsep suatu pengetahuan yang sudah lewat (masa lalu) terekam dalam akal kita. Dengan berfilsafat kita akan mampu dalam pengenalan diri melalui berbagai pertanyaan terbesit seperti, dari mana kita berasal? Kenapa kita diciptakan?  Dan apa tujuan kita sebenarnya menjalani kehidupan di dunia ini? Jika tidak ada pemikiran demikian maka diri kita bagaikan daun yang rapuh yang mana ketika jatuh tak terarah, akan bergerak bebas tanpa arah hanya mengikuti angin lewat tanpa ada tujuan dimana ujung pemberhentian atau mendarat. Dengan Akal untuk berfikir atau berfilsafat maka pengetahuan akan mengantarkan pada pengenalan identitas diri kita. Dengan berfilsafat akan mengubah cara berfikir kita lebih terarah dan benar serta tersistem dengan baik, akal akan mengingatkan bahwa diri kita terbatas yang tidak mampu berdiri sendiri tanpa adanya dzat yang Maha Agung yang mengatur alam semesta, sehingga menjauhkan kita dari sikap sombong dan bangga diri. Dan dalam syariat islam itu sikap tercela. Dengan demikian hubungan ilmu filsafat dengan agama Islam adalah sangat erat dan berkaitan serta saling mendukung dalam pengaplikasiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun