Fathul Bari
Bung Karno pernah mengatakan Jas Merah (jangan sekali sekali melupakan sejarah) karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawannya. Pada perjalanan bangsa Indonesia banyak sekali peristiwa-peristiwa besar yang menjadi indentitas nasional seperti Sumpah Pemuda dan Pancasila. Sebagai bagian dari sejarah sumpah pemuda berperan sebagai sebuah tekad guna menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Para pemuda Indonesai pada tahun 1928 terdiri dari berbagai etnis, suku, agama dan budaya bersama-sama menyuarakan satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.
Pada sumpah pemuda ketiga terdapat kata menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Makna dari frasa tersebut adalah agar kita tidak melupakan bahasa daerah masing-masing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Ikrar yang diucapakn ini menjadi momen bersejarah serta mampu meletakkan dasar yang kuat untuk semangat persatuan dan kebangsaan guna menuju kemerdekaan. Sumpah pemuda menjadi fondasi dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia yang kemudian diperkuat dengan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945.
Pada pemikiran politik Bung Karno, Pancasila sebagai alat untuk meyatukan keragaman etnis budaya di Indonesia, mempromosikan keharmonisan serta sebagai kesatuan nasional. Secara landasan spiritual pada sila pertama mengartikan Ketuhanan Yang Maha Esa artinya setiap manusia memiliki kepercayaan akan adanya tuhan. Berfungsi sebagai landasan bagi prinsip-prinsip lain, memperkuat identitas kolektif yang berakar pada nilai-nilai bersama.
Guna menguatkan karakter Pancasila dalam diri tiap masyarakat diperlukan pendidikan kewarganegaraan sehingga memahami hak dan tanggungjawab sebagai warga negara. Hal ini karena pendidikan memiliki peran strategis dalam memahami Pancasila, terlihat dari perubahan kurikulum dari masa ke masa. Namun di tengah upaya pembangunan karakter tersebut, arus globalisasi menumbulkan tantangan yang bisa melemahkan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya akibat masuknya budaya asing sehingga dapat memutus budaya tradisi lokal yang diajarkan oleh para pendahulu. Bung Karno sejatinya mempunyai prediksi tentang hal ini, sehingga keluarlah Konsep Tri Sakti yakni berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
Bung Karno menyadari bahwa keragaman di bangsa ini perlu ada landasan yang menyatukan, maka Pancasila bukan hanya sekedar kumpulan dari sila saja melainkan sebuah cita-cita dan visi bangsa yang relecan untuk semua aspek kehidupan masyarakat. Keterkaitan Sumpah Pemuda dan Pancasila dapat dilihat sebgai indentitas nasional bangsa Indonesia serta sebagai panduan moral yang menjiwai kehidupan masyarakat dan pemerintah Indonesia. Pancasila sebagai way of life menjadi memiliki perbedaan dengan komunis, meskipun ada unsur yang diambil yakni materialisme dialektika historis. Adanya tantangan globalisasi saat ini menjadikan keharusan bagi kita untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila agar kita tetap dapat meneguhkan kembali identitas bangsa.
Presepsi Bung Karno terkait :
Peran Pancasila
Fungsi Pancasila
Jawaban : Pancasila memiliki peran sebagai peletak dasar negara (philosofische grondslag) dan pandangan hidup masyarakat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai falsafah ideologi negara Republik Indonesia semua hal harus berdasarkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sehingga segala perbedaan yang ada dapat terayomi. Berikutnya sebagai (staatsfundamentalnorm) yakni menjadi pedoman pokok dasar negara dalam bertindak. Pancasila merupakan hasil kesepakatan yang disetujui oleh para pendiri bangsa (founding father) sehingga dari dasar inilah Pancasila menjadi jalan untuk mencapai cita-cita moral bangsa. Oleh karena itu Pancasila memiliki peran sebagai cita hukum (Rechtsidee) yang bersumber dari akal-budi pemikiran yang membuat seseorang atau sekelompok anggota masyarakat membuat keputusan untuk memilih dan meyakini nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Fungsi Pancasila adalah sebagai ideologi pemersatu seluruh rakyat Indonesia baik di bidang ideologi, politik maupun di bidang sosial dan ekonomi yang dirumuskan sesuai dengan kepribadian Indonesia berdasarkan 4 shaf yakni pra Hindu Budha, Hindu Budha, Mataram Islam dan Penjajahan Belanda sehingga mempunyai fungsi sebagai sebuah ajaran perlawanan terhadap penjajahan dari kolonialisme dan imperialisme. Berikutnya Pancasila mempunyai fungsi sebagai way of life yakni sebagai pedoman hidup yang dapat memberikan arah dan tujuan hidup manusia baik itu secara individu maupun sebagai sebuah neagara. Peran Pancasila selanjutnya menjadi suatu peningkatan jiwa yang bersifat universal dan pernah disampaikan oleh Bung Karno menjadi piagam PBB untuk dijadikan kesejahteraan seluruh umat manusia di muka bumi ini. Secara analisa metode ilmiah Pancasila masuk dalam golongan ajaran sosialisme namun di dalam geopolitik dan agraris tergolong sosialisme religius. Sosialisme merupakan suatu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia serta yang diutamakan adalah segala aspek kehidupan bersama.
Perspektif Bung Karno perihal nilai substansi dan bentuk operasional sila pertama Pancasila !
Jawaban :
Sila pertama memiliki makna bahwa segenap rakyat hendak-nya bertuhan secara kebudayaan yakni tiada egoisme agama tetapi yang terpenting memiliki nilai-nilai ketuhanan tepatnya percaya akan adanya tuhan sehingga setiap orang Indonesia dapat menyembah tuhanya dengan cara yang leluasa.. Bukan hanya bangsa Indonesia saja yang bertuhan tetapi Indonesia hendaknya bertuhan tuhannya sendiri. Bagi yang Bergama Islam berTuhan menurut petunjuk nabi Muhammad S.A.W, yang beragama Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa AL Masih, orang Budha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Semua orang menjalankan ajaran agama dengan cara berkeadaban yakni saling hormat menghormati satu dengan lainnya.
Perspektif Bung Karno selaku penggali Pancasila perihal nilai substansi dan bentuk operasional sila kedua Pancasila !
Makna dari sila kedua yakni Internasionalisme atua peri kemanusiaan. Internasionalisme yang dimaksud adalah setiap orang Indonesia tidak hannya seorang yang memiliki jiwa nasonalisme namun juga berjiwa sosio nasionalisme agar menjadi kekeluargaan bangsa-bangsa yang berdasarkan peri kemanusiaan. Maka dengan adanya paham Internasionalisme yang berdasar perikemanusiaan inilah memiliki tujuan tidak ada lagi penjajahan negara yang satu terhadap negara lainnya. Â Â Â
Â
Perspektif Bung Karno selaku penggali Pancasila perihal nilai substansi dan bentuk operasional sila ketiga Pancasila !
Esensi dari sila ketiga ialah Kebangsaan Indonesia. Konsep yang dirumuskan oleh Bung Karno adalah bahwa negara Indonesia harus didirikan satu nasional state yakni konsep negara bangsa. Kebangsaan disini tidak bermakna sempit tetapi luas bagkan sangat luas. Nasionalisme yang kita bukan hanya sekedar untuk satu golongan saja tetapapi seluruh manusia yang secara geopolitik berada di kesatuan pulau-pulau Indonesia. oleh karena itulah disebut dengan Tanah Air Indoneisa.Â
Perspektif Bung Karno selaku penggali Pancasila perihal nilai substansi dan bentuk operasional sila keempat Pancasila !
Sila keempat memiliki makna dasar mufakat atau demokrasi, dasar permusyawaratan. Demokrasi yang dimaksud disini merupakan sebuah konsekuensi dari adanya sosionasionaisme yakni sosio demokrasi yang artinya bukan hanya untuk satu orang saja melainkan untuk semua orang. Demokrasi kita dilaksanakan melalui muysawarah untuk mencapai mufakat di dalam badan perwakilan rakyat. Melalui perwakilan inilah kita kemukakan segala apa yang menjadi tuntutan kemudian kita usulkan kepada para pemimpin rakyat.
Perspektif Bung Karno selaku penggali Pancasila perihal nilai substansi dan bentuk operasional sila kelima Pancasila !
Makna dari sila kelima ialah tentang kesejahteraan sosial yang dimana rakyat Indonesia tercukupi semua kebutuhannya. Semua rakyat sejahtera, semua orang cukup makan, cukup pakaian yang pada intinya hidup dalam kesejahteraan sehingga merasa terpenuhi sandang pangannya. Artinya semua orang tidak saja hanya memiliki hak politik yang sama tetapi juga ekonomi yang sama yakni kesejahteraan bersama.
Apakah Pancasila berbeda dengan ideologi liberal ?
Pancasila jelas berbeda dengan ideologi liberal pertama nasionalisme liberal hanya untuk individu saja berbeda dengan Pancasila nasionalisme kita sosionasionalisme. Kepentingan individu menjadi hal utama dalam ideologi liberalisme berbeda dengan Pancasila yang kepentingannya untuk seluruh umat manusia. Pada ideologi liberal  negara tidak boleh mengotak ngatik hak individu sehingga sangat terbuka lebar munculnya kesenjangan sosial sedangkan di dalam Pancasila semua diatur oleh negara berdasarkan norma hukum yang berlaku.
Apakah Pancasila berbeda dengan ideologi komunis ?Â
Pancasila berbeda dengan komunis tetapi tidak anti komunis. Keduanya sama sama aliran sosialis namun tetap memiliki perbedaan yakni komunisme memuat paham bahwa semua alat produksi adalah milik rakyat serta dikendalikan oleh negara akan tetapi kekusaan tertingi berada di partai. Sedangkan di dalam Pancasila konstitusi dilaksanakan berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila dan kekuatan tertinggi bukan di partai tetapi pada pemerintah.
Mengapa ideologi Pancasila cenderung diterjemahkan secara liberal ?Â
Karena memiliki sistem pemerintahan yang sama yakni dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat padahal demokrasi liberal mengutamakan individu dan bergantung pada sekelompok orang dan berbeda dengn Pancasila yang mengutamakan musyawarah mufakat. Berikutnya Pancasila sering diidentikan Liberal karena pada ideologi Pancasila dan Liberalisme sama-sama menjunjung tinggi kebebasan mengemukakan pendapat namun pada liberal kebebasan tersebut adalah bebas yang sebabas bebasnya yakni tidak ada batasannya bahkan agamapun tidak boleh membatasi. Berbeda dengan Pancasila yang segala aturannya dibuat dengan menghormati agama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI