Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemulihan Sumur Menggunakan Teknologi Microbubble dan Buosurfaktan Bakteri

15 Oktober 2024   11:57 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:59 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Krisis air bersih di banyak daerah, termasuk Indonesia, mengharuskan kita untuk mencari solusi inovatif dalam pemulihan sumber daya air, seperti sumur yang terkontaminasi. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah penggunaan teknologi microbubble dan biosurfaktan dari konsorsium bakteri. Teknologi ini menawarkan metode yang ramah lingkungan dan efisien untuk membersihkan kontaminan di dalam sumur.

Industry minyak modern dimulai ratusan tahun lalu dengan pengeboran sumur minyak setinggi 21 m oleh Edwin Drake pada tahun 1859 dan berkembang pesat hingga banyaknya pengeboran sumur bumi di tiap belahan dunia tiap tahunnya. Sementara umur rata-rata sumur minyak atau gas alam adalah 20 sampai 30 tahun. Metode MEOR (Microbial Enchanced Oil Recovery) yang menggunakan metabolit dari mikroorganisme perolehan minyak bumi dapat ditingkatkan hingga 70%. Bakteri yang hidup dilingkungan sumur minta bumi memiliki kemampuan untuk menhasilkan bioproduk dengan ketahan suhu yang tinggi. Terlebih lagi jika bakteri tersebut membentuk konsorsium yang akan membentuk beragam jenis bioproduk. Pengujian ini menghasilkan dengan penambahan microbubbles didapatkan perolehan minyak bumi mencapai 47,8% jika dibandingkan dengan tanpa penambahan microbubble yang mencapai 29,41%, maka perolehan minyak bumi dapat meningkat hingga sekitar 18,39% (Pangestu, 2023).

 

Teknologi Microbubble

Microbubble adalah gelembung gas dengan ukuran sangat kecil, biasanya di bawah 100 mikrometer. Gelembung ini memiliki rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi, yang meningkatkan kemampuan penyerapan dan transportasi zat-zat terlarut. Dalam konteks pemulihan sumur, microbubble dapat membawa biosurfaktan ke area yang terkontaminasi, meningkatkan proses pembersihan secara signifikan.

 

Biosurfaktan dari Konsorsium Bakteri

Biosurfaktan adalah senyawa yang diproduksi oleh mikroorganisme yang dapat mengurangi tegangan permukaan antara dua fase, seperti air dan minyak. Dalam pemulihan sumur, biosurfaktan dari konsorsium bakteri dapat mengemulsi kontaminan berbasis minyak, sehingga memudahkan proses penghilangan kontaminan tersebut. Berbagai jenis bakteri, seperti Pseudomonas, Bacillus, dan Rhodococcus, telah terbukti efektif dalam memproduksi biosurfaktan yang dapat digunakan untuk tujuan ini.

 

Proses Pemulihan

Proses pemulihan sumur dengan menggunakan teknologi ini melibatkan beberapa tahap. Pertama, konsorsium bakteri diinokulasi ke dalam sistem microbubble yang berisi air sumur. Setelah inokulasi, gelembung microbubble akan membawa biosurfaktan ke dalam lapisan-lapisan air, menciptakan interaksi antara bakteri dan kontaminan. Selama periode ini, biosurfaktan akan menetralkan kontaminan, memungkinkan untuk dihilangkan secara fisik atau melalui proses bioremediasi.

Keunggulan Teknologi

Penggunaan teknologi microbubble dan biosurfaktan bakterial memiliki berbagai keunggulan. Pertama, metode ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan teknik pemulihan tradisional yang sering kali melibatkan bahan kimia berbahaya. Selain itu, proses ini dapat dilakukan secara in situ, yang mengurangi gangguan pada lingkungan sekitar. Efektivitas dan efisiensi biaya juga menjadi daya tarik utama teknologi ini, menjadikannya solusi yang menarik bagi pemulihan sumber air.

Kesimpulan
Teknologi microbubble biosurfaktan konsorsium bakteri menawarkan pendekatan inovatif dan berkelanjutan untuk pemulihan sumur yang terkontaminasi. Dengan manfaat lingkungan yang signifikan dan efisiensi biaya yang tinggi, teknologi ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan krisis air bersih di Indonesia. Ke depan, penelitian lebih lanjut dan implementasi teknologi ini di lapangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas air dan keberlanjutan sumber daya air bagi masyarakat.

Referensi

Pangestu, T, T. 2023. Teknologi Microbubble Biosurfaktan Konsorsium Bakteri Untuk Pemulihan Sumur Tua Wonocolo Bojonegoro. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun