Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimasliasi Produksi Ikan dengan Energi Terbarukan Hibrida

15 Oktober 2024   01:48 Diperbarui: 15 Oktober 2024   01:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber : Editing Penulis

Pendahuluan

Sektor perikanan di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian nasional. Namun, tantangan dalam produksi ikan, termasuk akses energi yang tidak memadai, sering menghambat efisiensi dan produktivitas. Penggunaan teknologi energi terbarukan hibrida dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan hasil produksi ikan, terutama bagi nelayan kecil.

 

Energi Terbarukan Hibrida

Energi terbarukan hibrida adalah kombinasi dari dua atau lebih sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Selain itu, dalam konteks perikanan, sistem ini dapat menyediakan sumber daya energi yang stabil dan berkelanjutan untuk operasional nelayan. Misalnya, panel surya dapat digunakan untuk mengoperasikan alat penangkap ikan dan pendinginan hasil tangkapan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Guna menciptakan sustainable consumption and production di Pulau Pagerungan kecil, yaitu dengan menciptakan sistem Hybrid PLTB dan PLTS sehingga koperasi NJA bisa mendapatkan akses listrik 24 jam untuk freezer sebagai penyimpanan ikan berkapasitas besar, juga untuk memnuhi kebutuhan listrik lain seperti penerangan, kipas angin, televisi dan lain-lain. Alasan penerapan sistem Hybrid dikarenakan kedua sumber pembangkit ini saling melengkapi satu sama lain (Adiningsih, 2023).

 

Keuntungan Teknologi Hibrida

Penerapan teknologi energi terbarukan hibrida dalam produksi ikan menawarkan berbagai keuntungan. Pertama, sistem ini mengurangi biaya operasional karena penggunaan energi terbarukan yang lebih murah. Kedua, teknologi ini berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan pencemaran. Ketiga, dengan akses yang lebih baik terhadap energi, nelayan dapat meningkatkan jam kerja dan kapasitas produksi, sehingga hasil tangkapan ikan meningkat.

 

Secara teknis, wind turbine bisa berputar 24 jam apabila angin yang cukup untuk menggerakkan bilahnya. PLTB (wind turbine) menjadi back up yang sangat bagus untuk PLTS (solar panel) dimana ketika malam hari solar panel tidak mendapat sinar matahari sehingga tidak menghasilkan listrik untuk charging ke baterai. Kemudian Ketika pagi hingga sore hari panel panel lebih dominan karena intensitas matahari yang tinggi dan dapat terserap sempurna. Inilah yang menjadi landasan bahwa sistem hybrid akan sangat sempurna untuk kemandirian energi listrik dalam rangka meningkatkan penghasilan dan pemberdayaan nelayan di Pulau Pagerungan Kecil (Adiningsih, 2023).

 

Implementasi di Lapangan

Cara untuk mengimplementasikan teknologi ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Program pelatihan dan pendanaan dapat membantu nelayan untuk mengadopsi teknologi ini dengan lebih efektif. Misalnya, dalam proyek percontohan di beberapa daerah pesisir, nelayan telah berhasil meningkatkan produksi ikan hingga 30% setelah mengadopsi sistem energi hibrida.

 

Cara untuk menjaga dan merawat peralatan renewable energy agar memiliki umur panjang, maka para pihak harus berkomitmen untuk mengalokasikan sekitar setengah dari peningkatan untuk pendapatan untuk keperluan maintenance, juga untuk mengembangkan kapasitas sistem yang lebih besar lagi, sehingga freezer bisa diperbanyak dan semakin banyak lagi masyarakat yang menerima manfaat dari menjual ikan hasil tangkapan mereke ke koperasi (Adiningsih, 2023).

 

Tantangan dan Solusi

Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan energi terbarukan hibrida juga menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya awal yang tinggi dan kurangnya pengetahuan teknis di kalangan nelayan. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan dukungan teknis dan pembiayaan yang memadai. Penyuluhan tentang manfaat energi terbarukan dan cara operasionalnya juga sangat diperlukan agar nelayan dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal.

 

Kesimpulan

Optimalisasi produksi ikan dengan teknologi energi terbarukan hibrida tidak hanya memberikan keuntungan ekonomis bagi nelayan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Melalui langkah-langkah yang tepat, sektor perikanan Indonesia dapat berkembang lebih pesat, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional secara keseluruhan. Diperlukan kolaborasi semua pihak untuk merealisasikan potensi ini demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Referensi

Adiningsih, A. D. 2023. Optimalisasi Produksi Ikan Nelayan Pulau Pagerungan Kecil Gunakan Teknologi Hybrid Renewable Energy. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun