Fathul Bari
Limbah ban bekas menjadi salah satu tantangan besar dalam pengelolaan sampah global, hal ini karena sifatnya yang sulit terurai. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah ini, salah satunya melalui pemanfaatan serbuk karet ban bekas sebagai material tambahan dalam campuran beton.
 Inovasi ini menawarkan potensi untuk menciptakan beton ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang semakin terbatas.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengelola atau mengurangi limbah dan sudah dilakukan diantaranya dengan melalui pembakaran, membuat kerajinan sehingga dapat digunakan lagi dan memiliki nilai tambah ekonomi, selain itu juga limbah ban dapat diolah menjadi sebuah bahan bakar dengan konsep pirolis.Â
Aspal karet berperan sebagai bahan tambahan dengan dosis yang relatif kecil sekitar 5-7% dari aspal (Ghina, 2023).
Pada prosesnya, serbuk karet yang dihasilkan dari ban bekas dicampurkan ke dalam beton sebagai pengganti sebagian agregat halus seperti pasir. Penambahan serbuk karet tersebut bertujuan untuk memodifikasi sifat fisik dan mekanik beton, khususnya dalam hal ketahanan terhadap retak, daya lentur, serta kemampuan beton dalam menyerap getaran.Â
Selain itu, penggunaan serbuk karet juga dapat membantu menurunkan densitas beton, sehingga menghasilkan material yang lebih ringan dan hemat energi dalam proses transportasi serta konstruksi.
RCA merupakan kumpulan limbah kontruksi dapat digunakan untuk tanah dasar jalan, secara signifikan. Pekerasan dengan RCA akan berdampak lebih kecil terhadap lingkungan daripada perkerasan yang dibangun dengan bahan alami. Dari semua bahan yang dibandingkan, kontruksi perkerasan menggunakan RCA mencapai manfaat lingkungan terbesar secara keseluruhan karena konsumsi energi paling sedikit dan menghasilkan gas rumah kaca yang paling sedikit (Ghina, 2023).
Beberapa studi menunjukkan bahwa penambahan serbuk karet dapat memperbaiki performa beton dalam menghadapi getaran dinamis, menjadikannya ideal untuk proyek-proyek infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan, di mana ketahanan terhadap keausan dan beban berulang sangat penting.Â
Selain itu, karakteristik elastisitas serbuk karet memungkinkan beton untuk memiliki deformasi yang lebih baik, sehingga mengurangi risiko keretakan akibat perubahan beban dan suhu.