Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebelumnya, agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan likenya. Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi Pemanfaatan Serbuk Karet Ban Bekas dalam Meningatkan Kinerja Beton Ramah Lingkungan

14 Oktober 2024   02:09 Diperbarui: 14 Oktober 2024   02:09 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Limbah ban bekas menjadi salah satu tantangan besar dalam pengelolaan sampah global, hal ini karena sifatnya yang sulit terurai. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah ini, salah satunya melalui pemanfaatan serbuk karet ban bekas sebagai material tambahan dalam campuran beton. Inovasi ini menawarkan potensi untuk menciptakan beton ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang semakin terbatas.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengelola atau mengurangi limbah dan sudah dilakukan diantaranya dengan melalui pembakaran, membuat kerajinan sehingga dapat digunakan lagi dan memiliki nilai tambah ekonomi, selain itu juga limbah ban dapat diolah menjadi sebuah bahan bakar dengan konsep pirolis. Aspal karet berperan sebagai bahan tambahan dengan dosis yang relatif kecil sekitar 5-7% dari aspal (Ghina, 2023).

Pada prosesnya, serbuk karet yang dihasilkan dari ban bekas dicampurkan ke dalam beton sebagai pengganti sebagian agregat halus seperti pasir. Penambahan serbuk karet tersebut bertujuan untuk memodifikasi sifat fisik dan mekanik beton, khususnya dalam hal ketahanan terhadap retak, daya lentur, serta kemampuan beton dalam menyerap getaran. Selain itu, penggunaan serbuk karet juga dapat membantu menurunkan densitas beton, sehingga menghasilkan material yang lebih ringan dan hemat energi dalam proses transportasi serta konstruksi.

RCA merupakan kumpulan limbah kontruksi dapat digunakan untuk tanah dasar jalan, secara signifikan. Pekerasan dengan RCA akan berdampak lebih kecil terhadap lingkungan daripada perkerasan yang dibangun dengan bahan alami. Dari semua bahan yang dibandingkan, kontruksi perkerasan menggunakan RCA mencapai manfaat lingkungan terbesar secara keseluruhan karena konsumsi energi paling sedikit dan menghasilkan gas rumah kaca yang paling sedikit (Ghina, 2023).

Beberapa studi menunjukkan bahwa penambahan serbuk karet dapat memperbaiki performa beton dalam menghadapi getaran dinamis, menjadikannya ideal untuk proyek-proyek infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan, di mana ketahanan terhadap keausan dan beban berulang sangat penting. Selain itu, karakteristik elastisitas serbuk karet memungkinkan beton untuk memiliki deformasi yang lebih baik, sehingga mengurangi risiko keretakan akibat perubahan beban dan suhu.

Limbah dan yang merupakan limbah industry membahayakan dapat memberikan banyak manfaat, salah satunya ialah sebagai campuran dalam pembuatan aspal beton. Limbah ban dicampur dengan limbah kontruksi akan mengasilkan RCA yang berperan sebagai agregat kasar dimana RCA akan diletakkan di paling dasar dalam pembuatan jalan (Ghina, 2023).

Namun bukan berarti tidak ada tantangan, dalam penggunaan serbuk karet dari ban bekas adalah penurunan kuat tekan beton yang terjadi ketika persentase serbuk karet dalam campuran terlalu tinggi. Oleh karena itu, penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk menemukan formulasi yang optimal agar beton tetap memiliki kekuatan struktural yang sesuai dengan standar konstruksi. Penggunaan serbuk karet dalam proporsi yang tepat terbukti dapat meningkatkan ketahanan beton tanpa mengorbankan kinerja utamanya.

Dikaji dari sudut pandang lingkungan, inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah ban tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon. Proses produksi beton konvensional memerlukan konsumsi energi yang besar, sedangkan penggantian sebagian materialnya dengan serbuk karet hasil daur ulang dapat mengurangi jejak karbon dari proses konstruksi.

Pemanfaatan serbuk karet ban bekas dalam beton ramah lingkungan menunjukkan prospek cerah dalam mendukung konstruksi berkelanjutan. Perlu dilakukan penelitian yang terus dikembangkan, sehingga inovasi ini dapat memberikan solusi bagi tantangan lingkungan sekaligus menghasilkan material konstruksi yang lebih efisien dan tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun