Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. saya menyusun solusi berbasis lingkungan, seperti dalam karyanya tentang penggunaan bambu untuk penyimpanan air dan pengelolaan krisis air bersih di Indonesia. Selain itu, saya juga aktif dalam mengembangkan gerakan 'Kotak Suara Lingkungan' yang berfokus pada penyampaian kebijakan lingkungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, beliau terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ketahanan Iklim dan Perencanaan Pembangunan Kota Hijau

30 September 2024   09:20 Diperbarui: 30 September 2024   09:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Editiing Penulis

Menurut Pambagio (2019).saat ini langkah yang paling tepat dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka pengurangan emisi GRK turun drastis di tahun 2030 adalah mengoperasikan kendaraan listrik secara bertahap mulai sekarang. Namun selain kendaraan listriknya rendah emisi, pemerintah juga sudah harus mulai memikirkan membuat aturan mengenai limbah baterai yang umumnya menggunakan lithium yang dampaknya mirip dengan limbah nuklir. Penerapan ini diperlukan pula aturan-aturan terkait agar dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari limbah baterai serta pedoman para pengguna. Akan tetapi Indonesia mengalami kendala dalam sektor transportasi yakni gagalnya negara menyelenggarakan angkutan umum yang terintegrasi, dan angkutan umum masih menggunakan bahan bakar fosil secara masif serta kemacetan di hampir semua kota besar. Mengacu pada pendapat Pambagio (2019) penyebab kegagalan program transportasi kota, selain program bagi-bagi bus yang asal dibadikan, juga tidak adanya interkoneksi antarmoda, ketersediaan terminal angkutan kota yang nyaman, dan teritegrasi dengan angkutan kota antar provinsi (AKAP).

            Khusus untuk penataan kota pemerintah telah menerapkan konsep kegiatan yang Terkait dengan Penurunan/Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca salah satunya adalah Pertanian Kota (Urban Farming). Menurut Sitoruk dkk (2019) Pertanian Kota (Urban Farming) adalah prakarsa cerdas untuk mendukung keamanan pangan, mengatasi keterbatasan lahan dan mengurangi produksi sampah di kawasan perkotaan. Langkah ini dapat menjadi alternatif untuk menambah luasan ruang terbuka hijau di perkotaan sehingga menjadi bagian dari penyerapan karbon dalam rangka mitigasi perubahan iklim.

Terdapat delapan atribut pembangunan kota hijau diantaranya adalah sebagai berikut :

Green Planning and Design yakni perencanaan dan perancangan kota yang merupakan suatu upaya guna meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan lebih sensitif terhadap lingkungan serta mitigasi terhadap perubahan iklim.

Green Open Space yaitu membangun ruang terbuka hijau guna meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau (RTH) sesuai dengan karakteristik kabupaten/kota dengan target 30% dari luas kota. Peningkatan ini diperlukan agar membuat daerah perkotaan menjadi lingkungan yang lebih nyaman untuk ditinggali.

Green Community atau Komunitas Hijau adalah kelompok masyarakat yang menerapkan berbagai kegiatan secara ekologis dengan menjaga kelestarian sumber daya serta meningkatkan proses ekologi alami. Komunitas memiliki peran penting dala pembangunan kota hijau serta melibatkan stakeholder dari kalangan pemerintah, kalangan bisnis dan kalangan masyarakat dalam pembangunan kota hijau. Tujuan dari green community agar para stakeholder bertindak secara nyata serta membangun masyarakat berkarakter peduli lingkungan.

Green Waste sebuah cara pengelolaan sampah yang mengutamakan pencegahan produksi sampah serta limbah rumah tangga dan industri. Pengelolaan sampah saat ini yang banyak diterapkan adalah dengan konsep 3R yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mengdaur ulang (recyle). Metode pengelolaan sampah ini perlu dukungan keberadaan teknologi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.

Green Transportation adalah transportasi berkelanjutan untuk mendukungan kelestarian lingkungan termasuk meminimalisir pemanasan global. Metode ini juga termasuk transportasi umum pada pembangunan transportasi massal yang berkualitasyang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penciptaan infrastruktur jalan, mengurangi emisi kendaraan, serta menciptakan ruang jalan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.

Green Water yakni meningkatkan kualitas air dengan konsep ekodrainase dan zero runoff merupakan pengelolaan sumber daya air dan efisiensi penggunaan air. Kebutuhan air bersih di berbagai daerah di Indonesia umumnya didominasi oleh sektor pertanian, namun seiring berkembangnya sektor industri serta kawasan perumahan, air bersih lebih banyak dikonsumsi oleh kedua sektor tersebut. Hal tersebut menyebabkan sering terjadi krisis air bersih di musim kemarau. Terdapat 3 indikator dalam pengembangan konsep Green water, yaitu kualitas, kuantitas, serta kontinuitas.

Green Energy atau Energi Hijau yakni strategi yang meminimalisir penggunaan energi dengan cara menghemat dan meningkatkan penggunaan energi terbaharukan, seperti listrik tenaga surya, listrik tenaga angin dan listrik dari emisi methana.

Green Building atau Bangunan Hijau yakni perancangan bangunan yang efisien meliputi  konstruksi, perawatan, renovasi bahkan dalam perubuhan. Metode ini dirancang agar dampak negatif bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dapat dicegah serta menjaga kesehatan penghuni dan tidak kerusakan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun