Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peran Kontstuksi Baja dalam Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan Pembangunan Sosial dan Lingkungan

29 September 2024   23:51 Diperbarui: 29 September 2024   23:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Editing Penulis

Menurut Ervianto (2017) dalam rangka pencapain ketersediaan infrastruktur masih mengalami kendala seperti tingginya perilaku korupsi mencapai 9,1%, pada tingkat praktis belum terformulasi konsep pembangunan berkelanjutan, banyaknya penyedia jasa terkait prinsip berkelanjutan, terkait dengan kapasitas para pemangku kepentingan dalam proyek kontruksi serta permasalahan aturan hukum belum semua prinsip pembangunan berkelanjutan diakomodir. Suatu konsep yang saat ini sedang ramai dibahas adalah Green Economy namun definisi dari konsep ini masih sulit dirumuskan secara detail karena sejatinya ekonomi tidak berdiri sendiri melainkan mencakup sektor industri, konstruksi, perdagangan, transportasi. 

Menurut pendapat Soekapdjo dan Esther (2019) sektor guna menunjang PDB (Produk Domestik Bruto) maka bidang jasa dan infrastruktur perlu dijaga kestabilannya. Terkait keberhasilan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi tergantung kemampuan dari setiap negara dalam menjaga pertumbuhan konsumsi domestiknya.

Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dapat diciptakan melalui jalan dengan menerapkan Program Ekonomi Hijau (Green Economy). Program ini mementingkan keberlanjutan dari lingkungan atau kelestarian lingkungan. Seperti di sektor pertanian program ini menerapkan pertanian intensif melalui bekerjasama dengan komunitas. Selain itu juga program ini memiliki target pencapaian dalam jangka panjang sehingga mampu menjamin untuk ketersediaan di masa mendatang. 

Pertumbuhan ekonomi hijau (green growth) didefinisikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan atau pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon (CO2), hal ini karena CO2 termasuk salah satu dari gas rumah kaca yang menjadi penyebab meningkatnya suhu bumi sehingga terjadi pemanasan global dan perubahan iklim.

Berkaitan dengan Ekonomi Hijau Sudomo (2010) mendefinisikan bahwa ekonomi hijau juga tidak mudah diungkapkan secara spesifik, akan tetapi bisa dilihat dari ciri-cirinya serta pemahaman yang membedakannya dengan ekonomi konvensional. Contohnya Ilmu ekonomi hijau dapat memperluas lingkaran kepeduliannya melampaui spesies manusia demi memperhatikan sistem planet Bumi secara keseluruhan dengan semua ekologi dan spesies yang beragam. 

Selain itu Sudomo (2010) juga mengungkapkan bahwa beberapa ciri dari ekonomi hijau yang antara lain bahwa ekonomi hijau akan menggantikan bahan bakar fosil dan sistem pertanian intensif dengan pertanian organik dan berbagai sistem seperti pertanian dengan dukungan komunitas, dimana manusia terhubung lebih dekat dengan sumber pangannya, serta ekonomi yang berbasis lokal (Sangkertadi, 2012).

Ada lima target pencapaian dari program Green Growth dalam jangka panjang diantaranya meliputi :

  • Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
  • Pertumbuhan yang inklusif dan adil
  • Ketahanan pada sosial-ekonomi dan lingkungan
  • Penyediaan jasa yang produktif dan sehat pada ekosistem
  • Pengurangan emisi gas rumah kaca.

Pelaksanaan penerapan program Green Growth beberapa rekomendasi kebijakan diberikan oleh OECD (Organisation for European Economic Coperation) mencakup Economic Surveys, Environmental Performance Review, Innovation Reviews, dan Investment Policy Reviews. Menurur Rani dkk (2020) program tersebut sangat mengutamakan kelestarian lingkungan serta efisiensi sumber daya melalui beberapa cara yaitu :

  • Pengembangan proyek bankable kemudian akan membantu dalam proses koneksinya.
  • Memasukkan faktor investasi pertumbuhan hijau dalam setiap perencanaan sektoral yakni berusaha memasukkan unsur–unsur yang bisa menciptakan kemajuan dari investasi pertumbuhan hijau dalam setiap perencanaan sektoral.
  • Merancang instrumen dan kebijakan ekonomi yang kreatif dan inovatif. Pemerintah mencoba menciptakan kondisi ekonomi yang stabil agar aliran modal pada investasi hijau terus meningkat. Tujuannya adalah agar kepercayaan dari investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri dapat terbangun.

Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan atau ekonomi hijau alat ukur kita yakni PDB (Produk Domestik Bruto) dan PDRB(Produk Domestik Regional Bruto) konvensional hijau seperti yang tertuang di dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. PDB (Produk Domestik Bruto) dan PDRB(Produk Domestik Regional Bruto) yang telah memperhitungkan adanya penurunan kualitas lingkungan dan harus dikembangkan oleh setiap Pemerintahan baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Jadi PDB Hijau sama dengan PDB Konvensional kemudian Deplesi Sumberdaya Alam dan Degradasi Lingkungan (Suparmoko, 2020).

PEMBANGUNAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Sosial dan lingkungan merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain sehingga di dalam melakukan pembangunan sosial akan berdampak pada lingkungan. Oleh karena itu perlu memperhatikan kestabilan lingkungan dalam rang pembangunan sosial. berbicara terkait dengan lingkungan harus secara utuh atau holistik sehingga semua unsur dan semua sektor perlu diperhatikan di dalam pembangunan lingkungan maka keberhasilannya dapat dirasakan oleh lingkungan tersebut begitu pula jika terjadi kerusakan pada lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun