Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebelumnya, agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan likenya. Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Kemandirian Energi melalui Optimalisasi Sumber Daya Laut Indonesia

17 September 2024   10:20 Diperbarui: 17 September 2024   10:26 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Penerapan Energi Terbarukan. Sumber: Penulis

Tahapan pembuatan bioethanol : Rumput laut -- Hidrolis -- Fermentasi -- Distilasi -- Dehidrasi. Secara umum bioethanol tipe E85 dapat digunakan sebagai bahan bakar perahu nelayan di kampung Teluk Kadere, Bontang, Kalimantan Timur. Penggunaan campuran bahan bakar berbasis premium dan bioethanol dari rumput laut memiliki keunggulan dapat mengurangi emisi hasil pembakaran. Dengan adanya bioethanol dari rumput laut menjadi solusi bagi kelangkaan bahan bakar yang kerap terjadi di kampung Teluk Kadere. Hal ini menujukkan bahwa di suatu desa kecilpun terdapat potensi swasembada energi yang dapat dikembangkan oleh peneliti maupun pemerintah (Alit, 2021).

TANTANGAN DAN PELUANG

Tantangan :

Meskipun potensi energi dari perairan Indonesia sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

Teknologi dan Investasi: Pengembangan teknologi energi laut masih membutuhkan investasi yang besar dan teknologi yang canggih.

Infrastruktur: Infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pengembangan energi laut masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.

Regulasi dan Kebijakan: Kebijakan pemerintah yang mendukung dan regulasi yang jelas sangat diperlukan untuk mendorong investasi di sektor ini.

Teknologi dan Biaya: Pengembangan teknologi untuk eksploitasi panas bumi dari gunung api bawah laut membutuhkan investasi yang besar dan teknologi canggih.

Akses dan Infrastruktur: Lokasi gunung api bawah laut yang sulit dijangkau memerlukan infrastruktur khusus untuk eksplorasi dan eksploitasi.

Dampak Lingkungan: Meskipun energi geothermal ramah lingkungan, instalasi dan eksploitasi bisa berdampak pada ekosistem laut sekitar.

Keamanan dan Resiko: Aktivitas vulkanik bawah laut yang aktif bisa menimbulkan risiko keamanan bagi instalasi dan operasi pembangkit listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun