Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Kemandirian Energi melalui Optimalisasi Sumber Daya Laut Indonesia

17 September 2024   10:20 Diperbarui: 17 September 2024   10:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Penerapan Energi Terbarukan. Sumber: Penulis

Energi Gelombang Laut :

Energi Gelombang laut adalah salah satu sumber energi yang relatif stabil dan terus-menerus. Potensi energi gelombang laut di Indonesia sangat besar, terutama di wilayah pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, dan Nusa Tenggara. Energi gelombang merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 81.000 kilometer, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pemanfaatan energi ini. 

Teknologi yang dapat digunakan meliputi buoy wave systems dan oscillating water columns, yang mampu mengubah energi kinetik gelombang menjadi listrik. Arus laut yang kuat, seperti yang ditemukan di Selat Malaka dan Selat Lombok, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik melalui teknologi turbin arus laut. Teknologi ini bekerja mirip dengan turbin angin, namun menggunakan arus laut sebagai penggeraknya.

Gambar Penerapan Energi Terbarukan. Sumber: Penulis
Gambar Penerapan Energi Terbarukan. Sumber: Penulis

Energi gelombang laut memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia, mengingat negara ini memiliki garis pantai yang sangat panjang dan berada di wilayah khatulistiwa dengan ombak yang konsisten. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait pemanfaatan energi gelombang laut di Indonesia:

  1. Garis Pantai yang Panjang: Indonesia memiliki garis pantai sepanjang sekitar 95.181 km, yang memberikan potensi besar untuk pemanfaatan energi gelombang laut.
  2. Kondisi Geografis: Terletak di antara dua samudra besar (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik), Indonesia memiliki lokasi strategis untuk memanfaatkan energi dari gelombang laut.
  3. Konsistensi Gelombang: Wilayah perairan Indonesia memiliki karakteristik gelombang yang konsisten sepanjang tahun, terutama di bagian selatan dan barat.

Beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk pemanfaatan Energi Gelombang Laut dalam mencapai swasembada energi adalah :

  • Oscillating Water Column (OWC): Teknologi ini memanfaatkan pergerakan air laut yang masuk dan keluar dari kolom berongga untuk menggerakkan turbin.
  • Point Absorber: Perangkat ini biasanya berbentuk pelampung yang bergerak naik turun seiring dengan gelombang laut, menggerakkan generator.
  • Attenuator: Perangkat ini memanjang di permukaan laut dan bergerak sesuai dengan arah gelombang, mengubah energi mekanik menjadi listrik.
  • Overtopping Device: Struktur ini menangkap gelombang yang meluap ke atas dan menyimpannya di reservoir sebelum air dilepaskan untuk menggerakkan turbin.

Ombak dan cahaya matahari di Laut dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif penggerak kapal nelayan. Konsep yang pernah ditawarkan yaitu dengan memanfaatkan energi ombak air laut sebagai energi penggerak kapal yang sistemnya di integrasikan pada cadiknya. Selain mudah didapatkan, energi ini juga ramah lingkungan dan energi outputnya pun lumayan besar. 

Namun, namun energi ombak sangat tergantung pada kondisi tinggi dan periode gelombangnya yang tidak selalu tetap. Sementara untuk energi surya, energi outputnya relatif kecil namun konstan/ tidak berubah selama selang waktu yang lama kecuali terdapat awan. 

Energi dari ombak diubah menjadi energi listrik yang kemudian energi dapat disimpan di dalam baterai/aki. Kemudian sel surya pada bagian atap kapal akan menghasilkan energi tambahan pada mesin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penggerak motor kapal dan sebagai sumber energi lampu penerangan sebagai sistem penangkapan ikan (Billah, 2021).

Berdasarkan data, lebih dari 50% nelayan Indonesia masih menggunakan perahu motor berbahan bakar solar dan bensin menjadi bagian terpenting dalam operasional kapal-kapal penangkap ikan di Indonesia. Selain itu, dalam biaya total operasional kapal motor, sebesar 60% digunakan untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk nelayan dapat pulang pergi melaut. Kapal nelayan Indonesia Sebagian besar merupakan kapal tradisional berkapasistas kurang dari 5GT. 

Namun tidak sedikit pula ada yang lebih dari 20 GT (Billah, 2021). Teknologi yang digunakan untuk mengkonversi energi gelombang ini termasuk perangkat seperti point absorbers, oscillating water columns, dan attenuators. Efisiensi dari teknologi ini dapat bervariasi tetapi biasanya berkisar antara 20% hingga 40%. Jadi, energi listrik aktual yang dihasilkan mungkin sekitar 20% hingga 40% dari nilai teoretis yang dihitung di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun