Namun, meskipun gaya penyampaian yang santai ini memberikan kesan kedekatan, ada potensi bahwa pesan tersebut tidak sepenuhnya menggambarkan profesionalisme yang diharapkan dari calon pemimpin daerah. Beberapa audiens mungkin merasa bahwa gaya yang terlalu santai tidak menunjukkan keseriusan dalam menjalankan tanggung jawab publik. Oleh karena itu, penting bagi kampanye ini untuk menyeimbangkan antara kesan keakraban dengan kesan kredibilitas, sehingga audiens tidak hanya melihat calon sebagai figur yang dekat dengan mereka, tetapi juga sebagai pemimpin yang kompeten dan berintegritas. Pemilihan kata-kata dan cara penyampaian pesan harus tetap mencerminkan kualitas dan visi yang ingin dibawa oleh Paslon Urut 02, meskipun mereka mencoba membangun koneksi emosional yang kuat dengan audiens.
Keterlibatan audiens dalam setiap postingan juga menunjukkan sejauh mana pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Pada beberapa postingan, seperti yang menampilkan dukungan dari Nafa Urbach, dapat dilihat bahwa jumlah likes dan komentar meningkat signifikan, menandakan bahwa audiens merespons positif terhadap pesan yang disampaikan. Postingan ini berhasil menarik perhatian audiens dan membangun dukungan yang lebih luas. Meningkatnya jumlah interaksi, seperti komentar yang sangat mendukung, menjadi indikator keberhasilan dalam menyampaikan pesan yang sesuai dengan harapan audiens. Dengan melibatkan tokoh-tokoh publik yang memiliki pengaruh, kampanye ini mampu menarik audiens yang lebih besar, yang memperlihatkan adanya resonansi dari pesan yang ingin disampaikan.Â
Namun, analisis terhadap pesan yang disampaikan dalam kampanye ini juga menunjukkan bahwa konsistensi dan keberlanjutan pesan harus dijaga. dengan lebih hati-hati. Dalam beberapa postingan lainnya, seperti yang menampilkan pasangan calon menemui berbagai elemen masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka, meskipun memiliki interaksi yang cukup baik, jumlah likes dan komentar masih terbilang rendah dibandingkan dengan postingan lainnya yang melibatkan tokoh publik. Hal ini bisa menunjukkan bahwa audiens mungkin lebih tertarik pada konten yang bersifat langsung atau yang melibatkan figur-figur terkenal daripada konten yang lebih fokus pada kegiatan kampanye biasa. Oleh karena itu, penting untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan jenis pesan yang disampaikan agar tetap relevan dan sesuai dengan minat audiens yang terus berkembang selama masa kampanye.
- Integrasi Kanal Media
Evaluasi terhadap pesan yang disampaikan oleh akun Instagram "simpulbekasi" dalam kampanye Paslon Urut 02, UU Saeful dan Nurul Sumarheni, menunjukkan adanya upaya yang jelas dalam membangun identitas merek yang konsisten dan menarik bagi audiens. Salah satu elemen penting dalam pesan ini adalah makna simbolis dari huruf "U" dan "N" yang dipilih sebagai bagian dari nama akun, yaitu "Simpul UNtuk Kota Bekasi". Huruf "U" merujuk pada inisial nama calon walikota, UU Saeful, sedangkan "N" merujuk pada Nurul Sumarheni. Penentuan simbol ini bukan hanya sebagai penanda identitas calon, tetapi juga sebagai penguat pesan tentang kedekatan mereka dengan masyarakat Kota Bekasi. Penggunaan simbol ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan kedekatan emosional dengan audiens, di mana calon dianggap sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar dan lebih dekat dengan warga. Hal ini menciptakan citra bahwa kampanye tersebut lebih personal dan berorientasi pada kepentingan masyarakat Kota Bekasi, bukan hanya sekadar upaya politik semata.Â
Dalam evaluasi lebih lanjut, keterlibatan tokoh publik juga menjadi bagian dari pesan merek yang dibangun. Salah satu contoh yang ditemukan adalah postingan yang menampilkan dukungan dari Bubah Alfian, yang dikaitkan dengan caption "Bubah Alfian aja dukung masa kamu engga". Tokoh publik ini digunakan untuk memperkuat kredibilitas dan daya tarik kampanye, karena tokoh terkenal sering kali dapat menarik perhatian dan membangun kepercayaan dari audiens yang lebih luas. Penggunaan tokoh seperti Bubah Alfian menunjukkan bahwa kampanye ini tidak hanya mengandalkan kandidat utama, tetapi juga memperluas jangkauan melalui dukungan dari figur yang sudah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa Paslon 02 berusaha menampilkan diri mereka sebagai pilihan yang didukung oleh berbagai kalangan, baik dari segi popularitas maupun kualitas.
Selain itu, gaya penyampaian pesan juga memainkan peran penting dalam efektivitas komunikasi kampanye. Pada akun "simpulbekasi", gaya penyampaian pesan terlihat santai, langsung, dan mudah dicerna oleh audiens. Hal ini tercermin dalam caption yang digunakan, seperti "Bubah Alfian aja dukung masa kamu engga", yang berusaha mengajak audiens untuk terlibat tanpa terasa memaksa. Gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu formal, sehingga pesan yang disampaikan terasa lebih akrab dan tidak terlalu politis, yang bisa meningkatkan keterlibatan audiens secara lebih natural. Penyampaian pesan dengan gaya yang lebih santai ini bisa lebih efektif untuk menjangkau pemilih muda, yang cenderung lebih aktif di media sosial dan lebih memilih konten yang informal dan relatable.
Namun, meskipun gaya penyampaian yang santai ini memberikan kesan kedekatan, ada potensi bahwa pesan tersebut tidak sepenuhnya menggambarkan profesionalisme yang diharapkan dari calon pemimpin daerah. Beberapa audiens mungkin merasa bahwa gaya yang terlalu santai tidak menunjukkan keseriusan dalam menjalankan tanggung jawab publik. Oleh karena itu, penting bagi kampanye ini untuk menyeimbangkan antara kesan keakraban dengan kesan kredibilitas, sehingga audiens tidak hanya melihat calon sebagai figur yang dekat dengan mereka, tetapi juga sebagai pemimpin yang kompeten dan berintegritas. Pemilihan kata-kata dan cara penyampaian pesan harus tetap mencerminkan kualitas dan visi yang ingin dibawa oleh Paslon Urut 02, meskipun mereka mencoba membangun koneksi emosional yang kuat dengan audiens.
Keterlibatan audiens dalam setiap postingan juga menunjukkan sejauh mana pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Pada beberapa postingan, seperti yang menampilkan dukungan dari Nafa Urbach, dapat dilihat bahwa jumlah likes dan komentar meningkat signifikan, menandakan bahwa audiens merespons positif terhadap pesan yang disampaikan. Postingan ini berhasil menarik perhatian audiens dan membangun dukungan yang lebih luas. Meningkatnya jumlah interaksi, seperti komentar yang sangat mendukung, menjadi indikator keberhasilan dalam menyampaikan pesan yang sesuai dengan harapan audiens. Dengan melibatkan tokoh-tokoh publik yang memiliki pengaruh, kampanye ini mampu menarik audiens yang lebih besar, yang memperlihatkan adanya resonansi dari pesan yang ingin disampaikan.
Namun, analisis terhadap pesan yang disampaikan dalam kampanye ini juga menunjukkan bahwa konsistensi dan keberlanjutan pesan harus dijaga dengan lebih hati-hati. Dalam beberapa postingan lainnya, seperti yang menampilkan pasangan calon menemui berbagai elemen masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka, meskipun memiliki interaksi yang cukup baik, jumlah likes dan komentar masih terbilang rendah dibandingkan dengan postingan lainnya yang melibatkan tokoh publik. Hal ini bisa menunjukkan bahwa audiens mungkin lebih tertarik pada konten yang bersifat langsung atau yang melibatkan figur-figur terkenal daripada konten yang lebih fokus pada kegiatan kampanye biasa. Oleh karena itu, penting untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan jenis pesan yang disampaikan agar tetap relevan dan sesuai dengan minat audiens yang terus berkembang selama masa kampanye.
- Keterlibatan Audiens
Keterlibatan audiens merupakan salah satu komponen penting dalam mengukur efektivitas kampanye politik di media sosial, terutama Instagram. Pada kampanye Paslon Urut 02, UU Saeful dan Nurul Sumarheni, interaksi yang terjadi di platform Instagram memberikan wawasan yang berharga mengenai sejauh mana audiens terhubung dengan pesan yang disampaikan. Berdasarkan analisis, setiap postingan yang mengandung unsur interaktif, seperti ajakan untuk memberikan komentar atau menggunakan hashtag tertentu, menunjukkan tingkat keterlibatan yang cukup tinggi. Postingan yang menampilkan konten yang lebih personal, seperti momen pasangan calon berinteraksi dengan masyarakat, memperoleh lebih banyak likes dan komentar dibandingkan dengan konten yang lebih formal atau informasi terkait program kebijakan. Ini menunjukkan bahwa audiens lebih cenderung terlibat ketika konten tersebut mengandung elemen emosional dan kedekatan personal.
Jumlah likes pada setiap postingan juga memberikan indikasi tentang seberapa besar apresiasi audiens terhadap konten tersebut. Misalnya, konten yang berisi dukungan dari tokoh publik, seperti Bubah Alfian atau Nafa Urbach, memperoleh lebih banyak likes dan komentar positif. Hal ini mencerminkan bahwa audiens tidak hanya tertarik pada informasi yang diberikan, tetapi juga merasakan adanya hubungan atau kecocokan dengan figur-figur yang mendukung Paslon Urut 02. Konten yang memperlihatkan tokoh-tokoh publik terkenal memberikan legitimasi tambahan terhadap kampanye, dan audiens cenderung lebih percaya terhadap kandidat yang mendapatkan dukungan dari figur yang mereka anggap kredibel atau berpengaruh. Penggunaan dukungan publik ini juga dapat menciptakan rasa keterhubungan yang lebih dalam antara Paslon dan audiens, yang pada akhirnya mendorong interaksi lebih lanjut.