Mohon tunggu...
Fathonah Lestari
Fathonah Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Asisten Perisalah Legislatif Terampil - Setjen DPR RI

CPNS Asisten Perisalah Legislatif Terampil di Sekretariat Jenderal DPR RI. Memiliki hobi baca buku fiksi, gemar berolahraga, tertarik dengan kepenulisan dan kegiatan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resensi Sikap Perilaku Bernegara

30 Juli 2024   14:55 Diperbarui: 30 Juli 2024   14:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada sejumlah kegiatan yang termasuk dalam Latihan Dasar CPNS Tahun Anggaran 2023 di Sekretariat Jenderal DPR RI. Salah satunya adalah MOOC atau pembelajaran mandiri. Saat kegiatan MOOC pada agenda 1 terdapat 3 materi yang dapat dipelajari dan kuasai.

Secara garis besar, materi Wawasan Kebangsaan akan membahas tentang konsensus dasar berbangsa dan bernegara, identitas dan jati diri bangsa, bela negara, dan sistem administrasi NKRI. Materi tentang Isu Kontemporer akan menjelaskan bagaimana melihat isu-isu kontemporer dan teknik untuk melakukannya. Materi terakhir, Kesiapsiagaan Bela Negara, akan membahas bela negara dan kemampuan awalnya.

WAWASAN KEBANGSAAN 

Berbicara tentang wawasan kebangsaan berarti berbicara tentang cara pandang terhadap pemahaman dan penghayatan identitas dan jati diri suatu bangsa. Menurut gagasan ini, wawasan kebangsaan memainkan peran penting dalam menciptakan rasa persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air di antara warga negara.

Pada wawasan kebangsaan, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi, yaitu pengaruh globalisasi, teknologi dan informasi serta kurangnya rasa bangga akan identitas dan keberagaman. Nah, lalu upaya apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang ASN?

Upaya yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan pelatihan keahlian untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, selain itu dapat memperkenalkan konsesus dasar berbangsa bernegara dan identitas bangsa untuk memupuk rasa cinta tanah air. Sebagai negara yang majemuk dengan banyak pulau, suku, budaya, bahasa, dan aspek lain, mempelajari wawasan kebangsaan secara tidak sadar akan membantu menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.

Empat Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara 

1. Pancasila

Pancasila adalah ideologi negara, pandangan hidup negara, dasar negara, sumber dari seluruh sumber hukum Indonesia dan menyatukan bangsa Indonesia serta sebagai wawasan utama untuk mencapai tujuan nasional.

2. Undang-Undang Dasar 1945 

Dalam demokrasi konstitusional, undang-undang dasar memiliki fungsi khusus untuk membatasi kekuasaan pemerintah sehingga mereka tidak bertindak sewenang-wenang, yang diharapkan akan melindungi hak-hak warga negara (konstitusionalisme).

3. Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika diciptakan oleh Mpu Tantular pada masa Majapahit. Persamaan antara kerajaan Majapahit dan Indonesia adalah keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan mereka, tetapi mereka berbagi pandangan bahwa semangat persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk membentuk negara yang kuat.

4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum sempurna dikatakan sebagai sebuah negara karena belum adanya pemerintahan yang berdaulat, sehingga tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI menyempurnakan nya dengan mengangkan presiden dan wakil presiden. Selan itu, PPKI juga menetapkan UUD 1945 sebagai dasar negara dan tujuannya.

Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan

Merupakan sarana pemersatu bangsa, identitas bangsa Indonesia dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara. Dapat diartikan sebagai suatu ciri khas negara Indonesia yang membedakan dengan negara-negara lain.

Bela Negara

Pada aspek bela negara juga memiliki tantangannya tersendiri, loh! Permasalahan bela negara sangat beragam dan kompleks, mencakup aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

Salah satu masalah dan tantangan yang paling umum adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman generasi muda, terutama tentang peran mereka dalam mempertahankan kedaulatan negara. Lalu upaya apa sih yang dapat kita lakukan untuk  menghalau permasalahan dan tantangan tersebut?

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang bela negara itu sendiri, hal tersebut dapat dilakukan melalui kurikulum pendidikan, seminar, lokakarya dan media massa, terutamanya dalam memanfaatkan media online dengan membuat konten-konten tentang bela negara.

Karena bela negara sendiri merupakan suatu tekad, sikap dan perilaku warna negara untuk dapat melindungi dan mempertahanan keutuhan, keselamatan, dan keamanan negara dari ancaman yang ada.

Nilai dasar Bela Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 ayat (3), yaitu:

  • Cinta tanah air;
  • Sadar berbangsa dan bernegara;
  • Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
  • Rela berkorban untuk bangsa dan negara;
  • Kemampuan awal Bela Negara.

ASN membutuhkan kesadaran bela negara, yang berarti bahwa ASN harus profesional, bebas dari intervensi politik, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dan mampu menyediakan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat.

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Merupakan kebijakan publik dalam format keputusan dan/atau tindakan administrasi pemerintahan, memiliki landasaran idiil yaitu Pancasila landasan konstitusionil dan UUD. Sistem ini memastikan bahwa negara berjalan dengan baik dan menghormati demokrasi dan hukum yang berlaku.

ANALISIS ISU KONTEMPORER 

 

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan berbagai potensi yang tersedia. Kontemporer sendiri di definisikan sebagai sesuatu yang relevan dan modern. Untuk menyelesaikan masalah saat ini, ASN perlu menjadi kreatif dan inovatif. Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan fisik, kreativitas, ide, kecerdasan emosional-sosial-intelektual, sikap pantang menyerah, dan prinsip BER-AKHLAK bagi seorang ASN untuk dapat menghadapi permasalahan.

Ada empat tingkat lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS untuk melaksanakan tugas, yaitu:

  • Global, implikasi adanya globalisasi;
  • Society;
  • Community/Culture, dapat dimaksudkan dalam unit kerja/organisasi;
  • Family;
  • Individual.

ASN dihadapkan pada pengaruh internal dan eksternal. Fenomena yang terjadi memberi ASN kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami secara menyeluruh masalah penting yang terjadi saat ini atau yang mungkin terjadi di masa depan. Berikut ini beberapa permasalahan dalam isu-isu kontemporer:

  • Korupsi, kegiatan memperkaya diri sendiri/kelompok tertentu dengan uang yang bukan hak miliknya. Hal ini dapat menghambat kemajuan nasional, menurunkan kepercayaan masyarakat, dan meningkatkan ketimpangan sosial.
  • Narkoba, kegiatan menyebabkan penurunan produktivitas diri dan biaya pengobatan/rehabilitasi yang lebih tinggi.
  • Radikal terorisme, merupakan gerakan atau aksi brutal yang mengatasnamakan ajaran agama/golongan tertentu yang dilakukan oleh sekelompok individu tertentu. Isu ini dapat membahayakan stabilitas nasional karena mengancam warga negara.
  • Cybercrime, didefinisikan sebagai kejahatan siber yang mengancam keamanan nasional karena dapat berupa pencurian data pribadi dan dapat menghambat pengembangan dan adopsi teknologi digital.
  • Proxy war, adanya campur tangan dari pihak lain (asing) yang bertujuan untuk memperburuk ketegangan yang sudah ada dan dapat mengancam kesejahteraan sosial.
  • Money laundry, kegiatan ini dapat memicu kegiatan kriminal lainnya seperti perdagangan narkoba dan terorisme karena uang/harta kekayaan yang dihasilkan berasal dari hasil kejahatan sehingga tidak menutup kemungkinan akan memunculkan kejahatan lainnya.

Sebagai warga negara Indonesia, ASN harus dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah yang ada dan mempertahankan nasionalisme sebagai ideologi yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara. Untuk menghindari menjadi pelaku dari masalah kontemporer, ASN juga harus mematuhi dan menerapkan etika dan integritas.

TEKNIK ANALISIS ISU 

  • Mind Mapping, teknik dengan menggunakan citra visual. Teknik ini memiliki banyak keuntungan, termasuk fleksibilitas, kemampuan untuk mengalihkan perhatian, kemampuan untuk meningkatkan pemahaman dengan peta pikiran, peningkatan imajinasi dan kreativitas.
  • Fishbone, jenis metode analisis isu yang berpusat pada sebab dan akibat. Metode ini dapat menghasilkan sebab dan akibat yang lebih kompleks dan bercabang.
  • Analisis SWOT, metode ini menggabungkan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang tampak. Dalam hal pengumpulan data, dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:                                                                                                                                                  -  Data eksternal, berupa peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).                                                                                                                  -  Data internal, berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).
  • Analisis TOWS, teknik ini kelanjutan dari metode analisis SWOT tetapi bedanya untuk TOWS ini lebih memfokuskan pada komponen eksternal ancaman dan peluang.
  • Analisis Kesenjangan Target dan Capaian, berfokus pada perbedaan antara kinerja perusahaan saat ini dan yang sudah ditargetkan sebelumnya.

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA 

 

Merupakan tindakan dan upaya yang dilakukan oleh warga negara untuk mempersiapkan diri untuk melindungi kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara dari berbagai ancaman. Pada latsar CPNS, kesiapsiagaan bela negara dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan CPNS untuk memahami dan menerapkan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak yang diperlukan untuk melakukan kegiatan protokol.

Permasalahan dan tantangan yang sering ditemui mengenai bela negara yaitu masih banyaknya masyarakat yang belum dapat memahami makna bela negara itu sendiri. Masih banyak masyarakat yang berfikiran bahwa bela negara berkaitan dengan militer ataupun angkat senjata. Padahal, bela negara dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan profesinya masing-masing.

Oleh karena itu, upaya yang dapat kita lakukan adalah memanfaatkan media online untuk mengkampanye kan terkait bela negara itu sendiri, contoh-contoh bela negara, dan juga terkait implementasi bela negara sesuai dengan profesinya masing-masing. Selain itu, dapat juga mengkampanye kan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga, mengadakan event-event olahraga misalnya.

Nilai-nilai bela negara:

  • Rasa cinta tanah air;
  • Sadar berbangsa dan bernegara;
  • Setia kepada pancasila sebagai ideologi negara;
  • Rela berkorban untuk bangsa dan negara;
  • Mempunyai kemampuan awal bela negara.

Kemampuan awal kemerdekan:

  • Kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani;
  • Kesehatan dan kesiapsiagaan mental;
  • Memiliki etika, etiket dan moral;
  • Menjunjung kearifan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun