Mohon tunggu...
Fathiya Nurul Khaira Khaira
Fathiya Nurul Khaira Khaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta

Memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik. Memiliki minat dalam mendalami pembelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Belajar Kognitif, Meta Kognitif, dan Pendekatan Konstruktivisme

26 Oktober 2024   12:53 Diperbarui: 26 Oktober 2024   12:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meta kognitif merupakan suatu keterampilan kognitif tingkat tinggi yang memungkinkan seseorang untuk merefleksikan dan mengontrol proses berpikirnya sendiri. Kemampuan ini melibatkan perencanaan yang cermat tentang strategi belajar yang akan digunakan, pemantauan yang terus-menerus terhadap pemahaman diri selama proses belajar, serta evaluasi yang objektif terhadap hasil belajar yang telah dicapai. Metakognitif merupakan proses mental yang disengaja, terencana, dan berorientasi pada tujuan, menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diterapkan pada pikiran dan pengalaman seseorang. Secara umum, penerapan metakognitif dalam belajar dapat dilakukan dengan tahapan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Metakognitif melibatkan perencanaan strategi belajar, pemantauan pemahaman selama proses belajar, dan evaluasi hasil belajar. Kemampuan ini sangat penting dalam pendidikan karena memungkinkan siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri, kreatif, dan kritis.

Pendekatan Konstruktivisme 

Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri. Teori ini berpandangan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan secara langsung dari guru ke siswa, melainkan harus dikonstruksi oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial. Vygotsky memperkenalkan konsep Zone of Proximal Development (ZPD), yang menggambarkan perbedaan antara apa yang dapat dilakukan siswa secara mandiri dan apa yang dapat mereka capai dengan bantuan orang lain yang lebih kompeten. Berikut ini diberikan beberapa konsep kunci dari teori konstruktivisme sosial yaitu, siswa sebagai individu yang unik, self regulated learner, tanggung jawab pembelajaran, motivasi pembelajaran, dan zona perkembangan. 

Prinsip-prinsip dasar konstruktivisme adalah: 

1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara individu maupun sosial. 

2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar. 

3) Murid aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah. 

4) Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun