Mohon tunggu...
Fathiraz Arthuro
Fathiraz Arthuro Mohon Tunggu... kepo dah -

aku ya aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makna Hidup

14 November 2016   23:43 Diperbarui: 14 November 2016   23:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai menemui pahit kehidupan.

Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan.

Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu.

 

Hari-hari buruk mulai datang.

Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu.

Kemarin kita masih tertawa, untuk besok lusa tergugu menangis.

Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.

Tapi sungguh, jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu. Jangan pernah kau lawan.

Karena kau pasti kalah. Mau semuak apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang.

Mau sejijik apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun