Setiap manusia pasti memiliki miliyaran neuron di dalam tubuh. Namun tak dapat disangka, ternyata neuron dapat berkomunikasi lho? Pasti bingungkan bagaimana neuron berkomunikasi?
Di dalam tubuh kita terdapat molekul yang mengkomunikasikan informasi antar neuron dan sel targetnya serta sinapsisnya yang disebut neurotransmitter. Jadi, Neurotransmitterlah yang membantu neuron berkomunikasi.
Neurotransmitter memiliki ratusan jenis yang berbeda-beda. Akan tetapi secara umum, Struktur molekul dalam neurotransmitter terbagi menjadi asam amino, peptida, monoamina, dan masih banyak lagi. Yang akan kita bahas pertama kali adalah asam amino. Asam amino memiliki jenis yang berbeda hanya beberapa jenis yang berfungsi sebagai neurotransmitter. Lalu kita akan membahas peptida.
Sebenarnya peptida itu adalah polimer atau rantai dari asam amino. Jadi, Sekelompok asam amino yang di rangkai dalam satu rangkai disebut peptida. Peptida juga termasuk sebagai molekul yang jauh lebih besar dari jenis neurotransmitter lainnya. Yang terakhir adalah monoamina. Monoamina juga sering disebut dengan amina biogenik.
Jadi, Monoamina adalah molekul organik dengan gugus amino yang terhubung ke gugus aromatik. Gugus amino dan gugus aromatik dihubungkan oleh dua rantai karbon. Selain itu, terdapat katelomin yang merupakan subkelompok dari monoamina yang memiliki gugus katakol dan dua gugus hidroksil.
Lalu disini kita akan membahas tentang apa saja yang terdapat dalam asam amino.Yang pertama adalah glutamat atau yang disebut dengan asam gamma-amminobutryic. Glutamat termasuk kedalam neurotransmitter yang paling umum dalam sistem saraf.
Lalu ada yang namanya GABA dan Glycine yang merupakan neurotransmitter penghambat paling umum diman GABA terletak di otak sedangkang Glycine terletak di sumsum tulang belakang.
Ada banyak neurotransmitter yang penting dalam monoamina diantaranya yang akan kita bahas beberapa hormon yaitu serotinin, histamin, domanin, epineferin, dan Norepinefrin.
Dalam beberapa monoamina ini memiliki fungsi yang berbeda dalam sistem saraf dan khusunya fungsi otak seperti kesadaran, kurangnya perhatian dan kognisi atau pemikiran, dan emosi serta perasaan kita.
Beberapa hormon menimbulkan banyak respons secara bersamaan. Beberapa hormon juga mampu mengaktifkan beberapa reseptor yang sama sekali berbeda, masing-masing dengan respons uniknya sendiri terhadap pengikatan.
Terdapat reseptor berbeda yang disebut alfa dan beta yang ada pada tiga jeis sel yang berbeda, serta masing-masing menghasilkan hasil yang unik, apakah peningkatan glukosa darah, peleburan pembuluh darah atau penyempitan pembuluh darah. Semua hormon disekresikan dari kelenjar.
Dalam tubuh kita memiliki beberapa kelenjar diantaranya kelenjar hipotalamus, tiroid, pineal, dan hipofisis serta hormon yang dimediasinya. Mereka memiliki berbagai fungsi termasuk pengaturan ritme biologis seperti siklus tidur serta pertumbuhan, fungsi metabolisme, dan perilaku sosial.
Ada banyak yang harus dibahas akan tetapi yang paling penting adalah kita harus memahami bagaimana sistem endoktrin dan sistem saraf bekerja sama untuk memainkan peran penting dalam mengatur semua aktivitas seluler suatu organisme untuk berkontribusi pada tujuan bersama.
Yang terakhir apa neurotransmitter yang penting dalam peptida yaitu opioid yang merupakan kelompok dalam kelompok yang lebih besar. Selain asam amino; peptida dan monoamina, ternyata ada lagi neurotransmitter yang terpenting yaitu asetilkolin.
Ternyata komunikasi antar neuron atau sel itu sangat penting untuk merespons rangsangan lingkungan seperti potensi bahaya, dan untuk memunculkan perilaku tertentu selama berbagai tahap dalam hidup sehingga tubuh dapat membuat perubahan yang benar saat tumbuh.
Bagaimana caranya neuron berkomunikasi?
Reseptor yang duduk di membran sel dan menunggu substrat tertentu untuk mengikat. Banyak dari substrat reseptor adalah molekul pemberi sinyal seperti hormon dan neurotransmitter yang setelah berikatan dengan reseptor yang memicu proses transduksi sinyal yang dapat menghasilkan berbagai hasil.
Nah dari hasil pensinyalan tadi ini bersifat lokal yang terjadi diantara sel-sel yang berdekatan. Dalam pensinyalan terdapat tiga jenis pensinyalan yaitu autokrin, parakrin, dan endokrin.
Pensinyalan autokrin mengacu pada saat sel mengeluarkan molekul pensinyalan yang kemudian mengikat reseptor pada sel yang sama.
Persinyalan parakrin merupakan pensinyalan lokal dimana senyawa seperti faktor pertumbuhan di sekresikan oleh sel yang kemudian berinterasksi dengan sel-sel didekatnya.
Sedangkan pensinyalan endokrin merupakan hormon yang dilepaskan oleh kelenjar dan kemudian dibawa melalui aliran darah ke tujuannya yang berfungsi sebagai menjaga tekanan darah, pengaturan perkembangan, dan masih banyak lagi.
Selain itu, ada juga pensinyalan sinaptik dimana pesan berjalan melalui sistem saraf. Sebuah sel saraf dapat dipicu oleh sinyal listrik untuk melepaskan molekul tertentu atau yang disebut neurotransmitter kedalam ruang sinaptik yang kemudian berinteraksi dengan sel saraf berikutnya dan memunculkan sinyal listrik lain yang melepaskan neurotransmitter ke ruang sinaptik berikutnya dan seterusnya. Sel saraf juga dapat menempel pada sel otot yang membuatnya mampu memicu kontraksi otot.
Sinyal ini digunakan oleh tangan ketika otak memberi tahu bahwa yang disentuhnya itu panas dan mengirimkan sinyal untuk menyuruhnya berhenti menyentuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H