Dalam tubuh kita memiliki beberapa kelenjar diantaranya kelenjar hipotalamus, tiroid, pineal, dan hipofisis serta hormon yang dimediasinya. Mereka memiliki berbagai fungsi termasuk pengaturan ritme biologis seperti siklus tidur serta pertumbuhan, fungsi metabolisme, dan perilaku sosial.
Ada banyak yang harus dibahas akan tetapi yang paling penting adalah kita harus memahami bagaimana sistem endoktrin dan sistem saraf bekerja sama untuk memainkan peran penting dalam mengatur semua aktivitas seluler suatu organisme untuk berkontribusi pada tujuan bersama.
Yang terakhir apa neurotransmitter yang penting dalam peptida yaitu opioid yang merupakan kelompok dalam kelompok yang lebih besar. Selain asam amino; peptida dan monoamina, ternyata ada lagi neurotransmitter yang terpenting yaitu asetilkolin.
Ternyata komunikasi antar neuron atau sel itu sangat penting untuk merespons rangsangan lingkungan seperti potensi bahaya, dan untuk memunculkan perilaku tertentu selama berbagai tahap dalam hidup sehingga tubuh dapat membuat perubahan yang benar saat tumbuh.
Bagaimana caranya neuron berkomunikasi?
Reseptor yang duduk di membran sel dan menunggu substrat tertentu untuk mengikat. Banyak dari substrat reseptor adalah molekul pemberi sinyal seperti hormon dan neurotransmitter yang setelah berikatan dengan reseptor yang memicu proses transduksi sinyal yang dapat menghasilkan berbagai hasil.
Nah dari hasil pensinyalan tadi ini bersifat lokal yang terjadi diantara sel-sel yang berdekatan. Dalam pensinyalan terdapat tiga jenis pensinyalan yaitu autokrin, parakrin, dan endokrin.
Pensinyalan autokrin mengacu pada saat sel mengeluarkan molekul pensinyalan yang kemudian mengikat reseptor pada sel yang sama.
Persinyalan parakrin merupakan pensinyalan lokal dimana senyawa seperti faktor pertumbuhan di sekresikan oleh sel yang kemudian berinterasksi dengan sel-sel didekatnya.
Sedangkan pensinyalan endokrin merupakan hormon yang dilepaskan oleh kelenjar dan kemudian dibawa melalui aliran darah ke tujuannya yang berfungsi sebagai menjaga tekanan darah, pengaturan perkembangan, dan masih banyak lagi.
Selain itu, ada juga pensinyalan sinaptik dimana pesan berjalan melalui sistem saraf. Sebuah sel saraf dapat dipicu oleh sinyal listrik untuk melepaskan molekul tertentu atau yang disebut neurotransmitter kedalam ruang sinaptik yang kemudian berinteraksi dengan sel saraf berikutnya dan memunculkan sinyal listrik lain yang melepaskan neurotransmitter ke ruang sinaptik berikutnya dan seterusnya. Sel saraf juga dapat menempel pada sel otot yang membuatnya mampu memicu kontraksi otot.