Mohon tunggu...
Fathimatuzzahra Andiyan
Fathimatuzzahra Andiyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Paradigma Integrasi Antropologis: menemukan keterkaitan antara asal-usul manusia melalui lensa bayani, burhani, dan irfani

22 Desember 2024   13:54 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana dengan ilmuwan barat yang lebih dikenal penemuannya tentang antropologi asal usul manusia padahal sebelum itu islam menjelaskan bagaimana sosok manusia pertama yang ada dibumi yaitu Nabi Adam AS dalam Al-Quran?"

lmuwan Barat, terutama sejak abad ke-19, telah dikenal luas karena penemuan dan teori mereka mengenai asal usul manusia, yang sering kali berfokus pada pendekatan ilmiah dan evolusi, seperti teori Charles Darwin, yang melalui bukunya On the Origin of Species (1859).

Di sisi lain, dalam presfektif Islam, asal usul manusia dijelaskan melalui narasi tentang Nabi Adam AS sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Dalam konteks ini, pemahaman tentang manusia tidak hanya bersifat fisik tetapi juga spiritual dan moral.

Pendekatan bayani: Al-Qur'an menyatakan bahwa Adam diciptakan dari tanah dan diberikan akal serta nafsu, menjadikannya makhluk yang sempurna.

Surah Al-Hijr (15:26):

*

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk * Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya"

Meskipun terdapat perbedaan mendasar antara pendekatan ilmiah dan dasar teks keagamaan, keduanya dapat saling melengkapi. Paradigma integrasi antropologis dapat digunakan untuk menjembatani pemahaman antara sains dan agama.

Bahkan dalam pendekatan burhani narasi Al-Quran digunakan untuk menjembatani pemahaman penemuan ilmiah dan juga pendekatan ini mendorong penggunaan metode ilmiah untuk mengeksplorasi bukti-bukti empiris yang mendukung atau menentang narasi-narasi religius.

Misalnya, penemuan tentang DNA dan genetika memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara spesies, termasuk manusia. Penemuan ini dapat dilihat sebagai bagian dari proses penciptaan yang lebih besar, di mana Allah menciptakan makhluk hidup dengan cara yang kompleks dan teratur.

Sehingga dapat diketahui, ilmuwan Barat hanya lebih dikenal karena pendekatan sistematis dan empiris mereka dalam memahami asal usul manusia melalui teori evolusi. Sementara itu, tradisi Islam memberikan perspektif yang berbeda namun tidak kalah pentingnya mengenai penciptaan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun