Dalam menjawab pertanyaan terakhir, kita akan menggunakan bukti yang paling otentik tentang Allah yaitu Al-Qur'an dan hadits otentik. Karena Al-Qur'an adalah kalamullah (firman Allah) (32:2, 1:2), penjelasan kali ini kita akan menemukan kebenaran dari apa yang Allah turunkan. Keterangan ini bukan untuk mencari kebenaran akan Al-Qur'an dan hadits karena memang sudah benar, namun hanya sekadar untuk menjelaskan lebih dalam dalam perspektif sains akan kebenaran itu tadi.
Allah subhanahu wa ta'la berfirman,
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushilat : 53)
Al-Qur'an itu dari Sang Pencipta, maka Dia yang paling mengetahui akan ciptaanNya
Logikanya jika Al-Qur'an itu dari Pencipta, maka Dia yang paling mengetahui tentang ciptaanNya. Oleh karenanya apa yang ditentukanNya pastilah sudah disesuaikan dengan kondisi ciptaanNya (semua aturan atau yang lainnya paling 'match' dengan ciptaan). Atau apa yang tertulis di dalamnya adalah sesuai dengan kenyataan ciptaanNya.
Kita ambil dua contoh saja
1. Perkembangan Embryo Manusia [7]
Allah berfirman,
"Kemudian Kami jadikan air mani itu ''alaqah'..." (QS. Al-Mu'minun : 14)
Dr. Charles Gharba dalam Human Embronic development menjelaskan bahwa perkembangan embrio manusia terjadi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah pada tahapan 'alaqah.
Dalam bahasa Arab, 'alaqah memiliki tiga arti yaitu,
1) Lintah (leech)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!